10-Hogwarts Express

95 22 3
                                    

———

"What are you doing here?"

Nada sarkas dari anak itu membuat Irianna jadi salah tingkah. Firasatnya mengatakan jika ia sudah menginjakkan kaki di wilayah yang salah.

"A-anu, i-itu—"

"Oh, sorry. Tempat ini sudah penuh. Carilah tempat lain," potongnya cuek.

Kening Irianna bertaut, ia tidak buta. Anak itu duduk sendirian di kompartemen besar yang seharusnya cukup untuk menampung 4-6 orang dewasa.

"Tapi, kau duduk sendir—"

"Cih, get lost."

Anak itu mengangkat wajahnya, melemparkan tatapan tajam yang mengisyaratkan ancaman. Tak ingin mencari masalah di hari pertamanya, Irianna pun menurut dan segera berbalik. Suasana hati anak itu sepertinya sedang buruk dan Irianna tak ingin ikut campur.

Ia baru saja berpikir untuk berpindah gerbong ketika kereta tiba-tiba berguncang dan kendaraan besi itu mulai bergerak. Irianna terkejut, ia sama sekali tidak mempersiapkan diri dengan guncangan yang tidak biasa itu. Tubuhnya pun terhuyung ke belakang dan kepalanya tak sengaja menghantam kusen pintu dengan keras.

Bukk!!! Irianna terjatuh. Barang-barang yang ada di tasnya pun jadi ikut berhamburan, sebungkus permen, alat tulis, seragam Hogwarts dan beberapa buku dongeng kesayangannya bertebaran di lantai, tepat di depan anak kasar tadi.

"Muggleborn!" Tak diduga, anak itu malah berteriak panik saat melihat barang bawaan Irianna. Ia melompat naik ke atas kursinya seperti seseorang yang sedang melihat tikus.

"M-maafkan aku!"

"Keluar!!" bentak anak itu, jauh lebih kasar dari sebelumnya. Ia bahkan menarik sebuah tongkat sihir dari sakunya dan menodongkan itu ke hadapan Irianna dengan marah. "Aku bilang keluar! Kau menjijikkan!!"

"M-maafkan aku!" Irianna yang ketakutan segera membereskan barang-barangnya lalu merangkak keluar. Sementara anak itu langsung berdiri dan menutup pintunya dengan satu kali bantingan kasar. BLAM!

Apa yang terjadi?

Duduk sendirian di koridor kereta yang dingin, Irianna meringkuk menenggelamkan wajah di antara kedua kaki dan tangannya, menahan rasa sakit di hati dan juga di kepalanya yang masih berkedut nyeri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Duduk sendirian di koridor kereta yang dingin, Irianna meringkuk menenggelamkan wajah di antara kedua kaki dan tangannya, menahan rasa sakit di hati dan juga di kepalanya yang masih berkedut nyeri. Ia tidak tahu harus melakukan apa, ini adalah kali pertama ia naik kereta dan ia tak menyangka pengalaman pertamanya akan jadi seperti ini. First day at Hogwarts they said, It'll be fun they said....

Irianna mendengus kecewa. Ia tak mengerti apa yang baru saja terjadi, ia hanya ingin meminta tempat duduk tapi anak itu justru menatapnya seolah ia adalah makhluk yang amat sangat mengerikan dan memaksanya untuk segera enyah dari sana. Apakah ia sudah bersikap tidak sopan? Irianna tidak tahu. Pada akhirnya ia hanya bisa menghela napas dan bersabar. Memang benar kata Lucas, orang-orang seperti Toby akan ada di mana-mana. Sialnya, Irianna sepertinya menemukan yang lebih buruk dari pada Toby : anak pirang itu.

THE LAST BLOOD (Muggleborn)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang