01

256 35 13
                                    

zyan menuruni tangga dengan penampilan yang sudah rapi, hari ini ia dalam keadaan mood yang sangat bagus setelah sekian lama akhirnya hari
minggu pun berganti dengan hari Senin.
Hanya zyan seorang yang menganggap bahwa hari minggu lama sedangkan bagi mahasiswa lain hari minggu seperti ada dan tiada, bahkan hanya untuk menikmati tidur saja sama sekali tidak terasa. Lalu mengapa zyan berbeda? hanya satu alasannya karna ia sudah sangat merindukan dosen muda yang telah berhasil menarik perhatiannya, walaupun baru sehari mereka tak bertemu, rasanya seperti setahun bagi zyan.

sampai anak tangga terakhir ia membelokan kaki nya menuju meja makan, disana sudah ada ayah dan kakaknya yang sudah lebih dulu berada dimeja makan dan ibu ku yang sedang mengoleskan selai di lembaran roti yang akan mereka santap.

"ayah ibu, apakah boleh akhir pekan ini aku membawa pacarku menemui kalian" ujar Tara kakak ku dengan santai sambil melahap selembar roti polos, ya dia tidak suka dengan makanan manis, berbeda dengan ku yang sangat menyukai makanan manis.

"tentu saja, ibu akan sangat merasa bahagia jika kau membawanya ke rumah ini, lalu kau bisa dengan cepat memberi ibu dan ayah seorang cucu" ujar sinta ibuku sambil memberi roti berlapis selai strawberry padaku.

"ibu aku baru akan memperkenalkannya kepada kalian, bukan akan menikah dan memberi kalian seorang cucu ibu" rengek kakak ku tak habis pikir dengan pikiran ibu.

"yasudah jika begitu cepat nikahi dia dan beri kami cucu,begitu saja dibuat susah!"sekarang gantian ayahku yang berbicara, memang kedua orang tuaku dari dulu sudah sering mendesak kakakku agar membawa pacarnya untuk menemui mereka jadi saat kakakku bilang akan membawa pacarnya, orang tuaku sangat excited.

"wah kira kira siapa kah perempuan yang berhasil meluluhkan hati kakakku yang seperti batu ini ya?" Ujar ku menggodanya. Bukannya merespon pertanyaan ku Dia malah dengan sengaja melanjutkan sarapannya dan menganggap ucapanku hanya sebagai angin yang berlalu. Huh dasar menyebalkan!

Memang jika dibanding aku, tara lebih irit lagi dalam berbicara, yasudah lah aku pun tak ambil pusing hanya karna masalah sepele.
"baiklah ibu ayah aku pergi dahulu ya" ucap zyan pamit kepada kedua orang tuanya, sudah tak sabar lagi ia untuk menemui pujaan hati nya.

~~~

zyan membelah jalan kota jakarta dengan mobil Ferrari 458 miliknya, sekitar 45 menit kemudian akhirnya ia sampai dikampusnya, setelah memarkirkan mobilnya ia segera turun tak lupa dengan kacamata hitam yang telah bertengger indah dihidung mancungnya.

Menarik atensi siswi siswi yang ada di sana, ia berjalan dengan satu tangan yang dimasukkan kedalam saku celana bahan nya, ia hanya berjalan santai tetapi bisa membuat hati para wanita menjerit. hampir semua wanita dikampusnya mengenalnya, pria dengan tatapan tajam yang bisa memikat hati perempuan hanya dengan tatapannya, tapi ada satu wanita yang tidak terpikat dengannya yaitu

"bu dyah!" Teriak zyan saat melihat dosen incarannya berjalan didepannya, dyah tanpa menengok kebelakang pun tau siapa pemilik suara yang sering mengganggu nya itu, dyah tetap berjalan mencoba untuk tidak menghiraukan panggilan di belakangnya walaupun ia tau bahwa zyan akan tetap mengikutinya.

"bu dyah cantik banget sih hari ini sengaja ya bu biar saya makin cinta sama ibu" gombal zyan dengan senyum yang berseri, ah ternyata zyan sudah berada di sebelahnya. Zyan menarik kacamata hitam yang bertengger di hidung bangirnya memperlihatkan pupil mata hitam legam yang membesar saat menatap dyah.

Tulip merah ; cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang