Semenjak kejadian itu Ali memang benar-benar berubah, buktinya ketika pagi itu ia sama sekali tak mengucapkan kata ' maaf ' ia hanya mengucapkannya ketika malam itu tetapi saat aku pura-pura tidur,
rasa bosan ku di rumah membuat ku semakin pusing, sudah seminggu Ali sering pulang larut, makan hanya ketika ia sarapan itu pun juga dia sangat terburu-buru, aku memandang diriku di cermin, aku berencana hari ini akan kerumah mama mertua ku,,
____
Sekarang aku berdiri di depan rumah mewah, aku mulai memencet bel yang berada di samping pintu, dan tak lama seseorang membuka pintu dan itu bibi,
" Ehh non Illy, masuk non, nyonya diruang tengah " ucapnya sambil tersenyum,
" Makasih bi " balas ku sambil tersenyum,, aku mulai masuk dan segera menuju ruangan tengah dan disana kulihat papa dan mama mertua ku serta mba Sara dan Riki
" Assalamualaikum " ucapku membuat semua yang berada di sana menengok kearahku yang berjalan kearah mereka
" Ehh Waalaikumsalam, sini sayang " ucap mama, aku lalu duduk dsampingnya,
" Tumben nhy main kesini " Ucap mba Sara sambil mengelap mulut Riki dengan tisyu basah karna memakan coklat
" Bosen di rumah mba " ucapku,,
" Ali mana?? tnya papa, aku tidak mungkin memberitahu kalau suami ku itu sering pulang malam akhir-akhir ini
" Ehm, mungkn Ali sibuk pah " balas ku sambil tersenyum
" Hmm gituu yahh, g'mana kalau kita masak bareng,, dan nanti kamu sama Sarah ke kantor bawaiin Ali makan siang, sekalian juga Sarah mau bawain suaminnya " jelas mama, yang segera ku angguki,, kami pun segera ke dapur bertiga sementara Riki dia bersama papa yang masih di ruang tengah
Aku mulai memasak dengan masakan khas padang, dan juga mengajari mba Sarah karna ia belum mahir dalam masak memasak,
" Ali itu memang suka bangett masakan padang " seru mamah, aku hanya mengangguk sambil terus mengaduk daging yang berada di wajan
" Oh yah mah ngak usah kabarin yah mereka kalau kami mau ke kantor " ucap mba Sarah sambil menutup rantang terakhirnya begitu juga dengan aku,
" Iyah, iyah,, yahh sudah sana ntar keburu jam makan siang, macet lagi " ucap mama
" Jalan dulu yah ma " ucapku segera mengikuti mba Sarah keluar rumah dan kami pun diantar supir ke kantor Ali, selama perjalanan aku terus mengobrol dengan mba Sarah entah itu tentang masakan dan tentang para wanita,
setibanya di kantor Mba Sarah mengatakan aku terus saja naik ke atas lantai 19 sementara dia berhenti di lantai 11 tempat suaminnya bekerja di bagian Manajer keuangan,
ketika pintu lift terbuka aku segera melangkag kearah meja di depan sebuah pintu, disna duduk seorang wanita cantik berhijab tengah mengerjakan sesuatu di komputernya
KAMU SEDANG MEMBACA
Time After Time
RomancePrilly Latuconsina Hidup dalam keterpurukan bukanlah sesuatu yang menyenangkan bukan, tinggal bersama ibu tiri yang kejam nya melewati ibu tiri yang berada di dongeng, serta kau mempunyai saudara tiri yang sama saja kejamnya dengan ibunnya Ayah ku m...