Istana terahir

328 11 6
                                    


Part 1

gadis itu berjalan gontai menuju kamar tidurnya, pekerjaannya hari ini cukup membuatnya letih dan menguras banyak tenaga . di tenggelamkannya tubuh itu dalam selimut hangat sampai ke dagu. sudah hampir 1 jam ia berbaring tapi matanya masih belum dapat terpejam. terdengar isakan seseorang di luar kamar, segera ia berjalan menuju arah suara, di lewatinya koridor panjang itu dan kemudian berhenti di depen sebuah pintu . terdengar isakan tangis seseorang di dalam ruangan itu.setaunya di dalam ruangan itu bibinya meletakkan buku-buku tua dan rapuh . di tempelkannya telinga ke daun pintu, suara itu seperti suara perempuan berumur 5-6 tahun. di raihnya gagang pintu lalu perlahan di putarnya.

"ALIN!!!!!" teriakan itu membuat darahnya mengalir cepat ke otak . segera di hadapkannya tubuhnya ke arah teriakan itu. sesosok bayangan berjalan cepat ke arahnya, bayangan itu tampak mengerikan karna cahaya lampu yang redup. tanpa ia sadari tangannya telah berhasil membuka daun pintu. tiba-tiba "buk" tubuhnya terpelanting ke dinding dan tiba-tiba semuanya berubah menjadi hitam.

suara dering hp membuat alin terbangun dari tidurnya, di tatapnya jam yang telah menunjukan pukul 05:00 . "tadi malam apa yang terjadi ya ?" alin memegang perutnya yang agak sedikit nyeri "huh,... sudahlah lupakan" alin merebahkan tubuhnya ke atas kasur untuk melenjutkan tidurnya. seseorang memegang pundaknya lembut

"alin,... bangun....udah pagi nih,..." suara khas serak-serak basah milik rika sepupu perempuanya terdengar sayup di telinga alin. segera alin duduk dari tidurnya

"eh, rik...makasih ya,..."

"iya,..buruan mandi sana dah di tunggu sarapan tu di bawah"

"ya bentar aku mandi dulu, kamu duluan aja ke bawah"

"aku nungguin aja di sini, gak papa kan ?"

"iyalah,.. bentar ya" alin segera bergegas untuk mandi. ketika alin mandi terdengar gerasak-gerusuk dari luar

"rika kamu kenapa?"

" tersandung karpet !" alin mempercepat gerakannya dan segera keluar. rasa heran langsung menyergapnya saat melihat rika sedang membongkar laci kecil di samping ranjangnya

"ada apa rik ?" tanya alin mendekat

"em...enggak tadi ak..u nyari..mainan karna boring" rika tersenyum hambar seperti ada yang di sembunyikannya dari alin "ya udah yuk lin,..." rika menarik tangan alin keluar dari kamar menuju ruang makan.

"bagai mana malam pertama mu tadi lin ?" rika memulai pembicaraan

"aneh" jawab alin datar

"aneh ? apa yang aneh ?" rika menatap alin sambil merapikan rambut sebahunya

"entahlah mungkin karna pertama kali"

"owh,.." rika menghentikan pembicaraan saat telah sampai di meja makan keduanya menggambil posisi masing-masing.

"selamat pagi sayang" bibi lona menyapa alin dengan senyum ramah "bagaimana? betah di sini ?" masih dengan senyuman.

"semoga," senyum tipis tersungging di bibir marunnya
semua diam saat makan tak ada yang berargumen tentang makanannya, tentang kedatangan alin, tentang apalah yang bisa di bicarakan hanya dentangan sendok dan piring yang terdengar .usai makan semuanya pergi entah ke mana .alin masih berdiam diri di posisi makannya . lalu masuk seorang pelayan mengenakan celemek putih di hiasi dengn renda coklat, pelayan itu tersenyum pada alin. alin belum pernah mengenalnya.

"salam kenal nona saya zeliana panggil saja saya zeli." dia mengulurkan tangan ramah.

"aku alina rahman, panngil saja alin"alin membalas jabatan tangannya

istana terakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang