5

125 44 1
                                    

Harusnya Hyegi tidak menjemur pakaian waktu malam hari. Jika tidak, mungkin ia tidak akan menghabiskan waktu dengan Park Jimin di luar seperti sekarang.

Mereka menghabiskan waktu layaknya orang berkencan di akhir pekan. Mengunjungi taman bermain, berkeliling mencoba berbagai makanan, dan lain-lain.

Hyegi sedikit takut jika ada seseorang yang memergokinya mengingat gosip yang beredar bahwa sebenarnya Park Jimin sudah memiliki kekasih. Ada juga yang bilang bahwa pria yang tengah menyantap arumanis di depannya ini sudah menikah.

Rumor Hyegi tentang kedekatannya dengan Kim Namjoon saja belum reda. Sekarang ia malah menghabiskan waktu akhir pekannya dengan Park Jimin, satpam yang digandrungi banyak karyawan wanita.

"Kau tidak suka arumanis, ya?"

Jimin menatap khawatir Hyegi yang sejak tadi hanya memandangi arumanis biru muda dengan kosong.

"B-bukan begitu." Hyegi segera mencomot ujung arumanis dan memakannya.

"Apa kau takut jika seseorang melihat kita?" tanya Jimin seakan tahu apa yang dipikirkan Hyegi sejak tadi.

"Tenang. Lagipula aku juga sudah menikah. Tidak mungkin aku mau berselingkuh. Aku masih mencintai istriku," ucap Jimin tenang.

"K-kau sudah menikah?"

Jimin mengangguk sambil menggigit arumanisnya dengan santai.

Sebenarnya itu sedikit melegakan jika rumor Park Jimin menikah ternyata benar. Cukup meyakinkan dirinya bahwa Jimin tak akan bermain di belakang istrinya. Lagipula mana mau Jimin dengannya? Dia tidak secantik wanita-wanita di luar sana. Bisa jadi istrinya Park Jimin lebih cantik daripada dia.

Namun, masalahnya ia berduaan dengan Jimin. Berkeliling Seoul menghabiskan waktu akhir pekannya. Bagaimana jika ada orang yang melihatnya?

"Tuan Min menyuruhku untuk mengajakmu berkeliling dan menunjukkan tempat-tempat bagus di Seoul," ujar Jimin yang sebenarnya diam-diam mengamati raut kekhawatiran Hyegi yang begitu kentara.

"Tidak usah memikirkan apa yang orang-orang katakan nanti. Aku melakukan ini karena memang disuruh dan dibayar. Lagipula aku juga sudah minta izin dengan istriku jadi aku melakukannya."

"Maaf jika aku merepotkan," ucap Hyegi sambil menghela nafas pelan.

Jimin tersenyum sambil menepuk pundak Hyegi. "Ayolah, jangan terlalu dipikirkan. Lebih baik kita cari makan malam bersama. Sudah hampir petang sekarang. Aku harus cepat mengantarmu ke asrama."

Jadi, Park Jimin mengajaknya berkeliling di akhir pekan bukan karena kasihan melihatnya menjemur pakaian sendiri malam-malam? Tetapi, karena Min Yoongi kasihan akibat melihatnya menangis tempo lalu?

Apa Yoongi menceritakan kejadiannya pada Jimin? Ah, memalukan jika benar. Tetapi, selama sesi jalan-jalan Jimin tidak mengungkitnya sama sekali.

Apa dia mengerti jika itu memalukan? Wah, Jimin benar-benar pria yang peka. Istrinya pasti beruntung bisa menikah dengan Jimin.



:~🌻~:



Yoona mengamati Ryu Hana yang sejak tadi bercengkrama bersama Nyonya Min di halaman belakang melalui ruang makan.

Gadis pucat itu hanya berharap Yoongi tidak kembali ke rumah orang tuanya. Ryu Hana benar-benar gigih mencuri hati kedua orang tuanya demi mendapat Yoongi.

𝐌𝐈𝐒𝐂𝐇𝐈𝐄𝐕𝐎𝐔𝐒 𝐌𝐑. 𝐌𝐈𝐍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang