31. Waktu

182 28 5
                                    

Hai hai saya kembali!!!

Kalian senang gak?
Semoga saja kalian senang :)

Oh iya, di part kemarin saya sudah kasih tahu siapa 'gadis misterius' itu. Kalian sadar gak dibagian mana?

Dan maafkan saya jika saya update di jam segini karena saya tidak mau terlalu lama libur. Sudah cukup urusan keluarganya.

Dan siap-siap kalian untuk menangis (itu juga kalau saya taruh bawang) di part ini atau di beberapa part yang akan datang.

Saya melakukan itu karena memang sudah begitu alurnya, hihi.

Yasudah, jangan terlalu panjang.
Bye :)


===============================


- Please Vote and Comment -



~ Happy Reading ~



Sinb termenung di pinggir danau ditemani oleh angin yang menyejukan. Gadis itu duduk di tanah sembari menatap lurus ke air danau itu.

Sepertinya Sinb tengah berada di titik dimana ia kelelahan. Kelelahan karena semua hal, ia akan tertekan kalau begini terus. Tujuan hidupnya pun sudah entah kemana.

Bahkan tidak ada satupun orang yang bisa menemaninya disaat-saat seperti ini. Terkadang Sinb memikirkan kedua orang tua mereka yang waktu itu pernah ia lihat. Sinb pernah melihat mereka saat di taman, ingat?

Dan setelah melihat itu, Sinb merasa bahwa mereka berdua jahat. Ia anggap keduanya jahat karena telah meninggalkan enam anak yang masih kecil untuk hidup mandiri.

Apalagi semua masalah terus datang ketika mereka berenam tumbuh dewasa seperti sekarang ini. Pastinya mereka juga akan mengeluh, tapi tidak menyerah.

"Kenapa aku harus seperti ini,.."

Sinb menghela napas berat, gadis itu memejamkan kedua matanya berharap saat membuka mata nanti semuanya akan baik-baik saja dan ini hanyalah pikiran buruknya.

Sinb membuka kedua matanya, semuanya masih terlihat sama, tidak ada yang berubah. Itu membuat Sinb kembali menghela napas berat.

Gadis itu kemudian berdiri dan membawa kakinya ke arah rumah sakit lagi. Daripada harus disini sampai larut, Sinb memilih kembali saja. Takutnya ia juga dimarahi nantinya.

"Kim Sinb!!!"

Terdengar teriakan yang tak jauh dari tempat Sinb berdiri. Gadis itu menoleh ke segala arah mencari orang yang memanggilnya tadi. Kedua matanya tertuju pada seorang gadis yang sangat ia kenal.

"Sinb yya, kau sedang apa disini?"

Sinb tersenyum, "Aku mencari udara segar. Kau sendiri?"

Dahyun mengangkat tangan kanannya yang terdapat sebuah kantung plastik, "Aku baru saja membeli ini!"

Mengangguk paham, Sinb lalu menarik kembali kedua sudut bibirnya membentuk senyuman manis.

Waktu - Gfriend [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang