1. Prolog

352 136 71
                                    

Attention
Cerita hanya fiksi belaka
Dilarang membawa cerita ini ke kehidupan nyata.
.
.
.
.
.

AttentionCerita hanya fiksi belakaDilarang membawa cerita ini ke kehidupan nyata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy reading♡♡
____________________________________________________________

"Craangg" suara pecahan piring memenuhi kesunyian sebuah rumah. Keadaan tegang, hingga rasanya oksigen tak dapat masuk kedalam rumah tersebut. Rumah mewah dan megah itu kehilangan kehangatan nya. Kehangatan sebuah keluarga yang dirasakan hampir tiap orang.

Kedua anak laki laki mereka hanya berjongkok dan menutup telinga mereka rapat rapat.

"A-adhi... athan takut" ujar sibungsu ketakutan.

Reflek si sulung menoleh kearahnya. Jiwa seorang kakak terhadap adik nya pun meronta. Walau hanya berbeda 7 menit, berbeda wajah, dan berbeda sifat, ia tak peduli. Adiknya lebih membutuhkannya. Ia melepas tangannya dari telinganya lalu memeluk sang adik.

"Sutt.. athan tenang aja. Adhi kan disini. Athan kan tau kamar adhi dilindungi sama moomin, moomin pasti bakal jagain kita." Ujarnya berusaha menenangkan hati sang adik.

"Tapi athan takut."

"Udah ya.. adhi kan kakaknya athan, abang bakal jagain athan, eh kok abang sih"

"Adhi apa sih, kita cuma beda 7 menit ya. Athan tetep gak mau manggil adhi pake abang. Soalnya athan juga abang disini"

Radhi tersenyum. Adik nya melupakan ketegangan dalam sekejap.

"Iya... papah kan emang manggil kita abang" ucap radhi sambil tersenyum. Yathan tersenyum dan mengangguk. Yathan menyukai panggilan barunya dari sang papah. Baginya panggilan tersebut tidak terlihat seperti anak manja, dan terkesan berani. Karena sang kakak biasanya memiliki jiwa keberanian.

"Nah gitu dong. Athan jangan takut lagi. Adhi bakal selalu ada buat athan"

"Iya. Makanya adhi jagain athan terus ya, biar athan berani kayak adhi"

"Iya adhi bakal selalu ada buat a-

"Brak" pintu terbuka dengan kencang, membuat ucapan radhi terputus. Sang mamah masuk dengan tergesa. Memeluk serta menciumi yathan. Yathan diam. Ia tak mengerti. Setelah itu menoleh kearah radhi.

"Kakak.. kakak mau kan jagain mamah?" Tanyanya pada radhi. Radhi yang belum mengerti mengangguk.

"Kakak mau kan jagain papah?" Tanya nya pada yathan. Yathan juga tak mengerti. Lantas ia mengangguk.

Sang mamah dengan mata sembabnya tersenyum. Lalu menggendong radhi keluar dari kamar dan meninggalkan yathan sendiri. Yathan sadar bahwa kakaknya akan pergi meninggalkan dirinya.

"ADHIIIIII... JANGAN TINGGALIN ATHAN!" Teriak nya. Lalu berlari mengikuti sang mamah. Terlambat. Kaki kecil miliknya tak bisa menyetarakan langkah mamahnya. Mamah dan radhi tengah berada di dalam taxi.

"Mamah? A-athan gak kita ajak?"tanya radhi polos.

Taxi tersebut telah berjalan. "MAMAH! BE- HIKS BERENTI. A-ATHAN DI-HIKS DIBELAKANG" isak radhi menggedor gedor kaca taxi tersebut. Namun tak kunjung berhenti.

"MAMAH! TUNG-GU.. JA-HIKS JANGAN TINGGALIN A-THAN.. HIKS.. ATHAN JAN-JI GAK NAKAL... ADHI.. HIKS.. ADHI.. TUNG-TUNGGU" teriak yathan. Ia terus mengejar taxi tersebut. Tak peduli dengan kaki telanjang nya yang mulai terluka.

"Bang yathan!" Panggil seorang pria. Pria tersebut menangkap yathan dan memeluknya.

Yathan menumpahkan tangisnya. Ia tak mengerti apa maksud semua ini, tapi hati nya terus merasa sesak melihat sesuatu yang ia rasa sangat asing. Radhi yang selama 24 jam selalu bersamanya kini pergi.

"Papaaaahhhh... ma.. mamah...hiks gak sa-sayang a-athan.. hiks.. adhi bi-bilang mau ja... hiks.. jagain athan.. ta-tapi kenapa.. di-dia pergi?" Isak nya pada sang papah.

"Sut... mamah sayang athan, mamah sayang semua anak anak nya, mamah kan penyayang. Mana mungkin mamah gak sayang athan kan?" Ujar prua tersebut.

"Ta-tapi ke.. hiks kenapa athan enggak diajak?"

"Kan bang yathan sama papah."

"Emang gi.. hiks.. gitu pah?

Pria tersebut mengangguk. Ia menghapus jejak air mata pada putranya.

"Bang yathan kuat. Bang yathan kan laki laki, masa laki laki nangis? Sini papah peluk bang yathan" pria tersebut memeluk putra nya untuk kedua kalinya dan mem-puk puk punggung putra nya.

.
.
.

12 tahun kemudian.......

Yathaniel attalarick haiden

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yathaniel attalarick haiden

17 tahun

...

Radhaniel attalarick haiden

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Radhaniel attalarick haiden

17 tahun

.
.
.

Hai guys! Baru segini. Menurut kalian gimana?
Kalo kalian suka, boleh kok pencet bintang nya😊
Kalo gak suka juga gak papa. Karena pembaca akan menemukan ceritanya sendiri.
.
.
.

Salam yangyang
*eh sayang maksudnya
-vitaminc-

Under 10.000 Stars | Liu YangyangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang