Menjauh atau Mati
Meski Heri mengikuti pertandingan sepak bola hanya karena mengikuti Jala, tak terelakkan bahwa dia juga kekuatan utama tim. Dengan kelincahannya yang tiada duanya, dia berulang kali mengecoh lawan dengan gaya asalnya dan berulang kali memenangkan bola.
Ketika bola berada pada Heri, saat itulah lawan merasa sangat frustrasi. Bukannya apa, Heri benar-benar pandai mempermainkan orang lain, dia menggunakan berbagai macam trik untuk mengalihkan perhatian lawannya. Saat itulah anggota timnya merasa bersyukur bahwa manusia menyusahkan itu ada di tim mereka.
Karena kelincahan yang tak ada duanya, Heri selalu mendapatkan bola. Dengan pilih kasih, dia selalu mengoper bola ke Jala, membuat Jala menjadi orang terbanyak dalam mencetak gol.
"Gol!"
Sorak banyak orang ketika Jala sekali lagi berhasil menendang bola masuk ke dalam gawang di detik-detik terakhir pertandingan.
Di lapangan, para pemain bertosria dan berpelukan dengan semangat.
Heri berlari merentangkan tangannya ke arah Jala. Namun Jala segera mengerutkan keningnya, mengulurkan tangan untuk menghentikan tindakan Heri.
"Sedikit saja lu sentuh gue, lu mati." Jala mengancam dengan nada penuh peringatan.
Heri tertawa keras dan bergegas menerjang Jala yang membuat keduanya jatuh ke tanah. "Hahaha, lu mau bunuh gue pun gue rela, serius gak bakal ketangkep polisi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Boys
Teen FictionWarning* *Cerita ringan yang beberapa chapter hanya berisi satu atau dua kalimat doang. *Terdapat kata-kata kasar/umpatan. *Tidak ada prolog/sinopsis, langsung baca aja. Cerita sepaket : Titik Bukan koma (TBK) > MangaToon/Noveltoon