Udah lah yang langsung aja...
"Hari ini gue dan temen gue bakal jalan-jalan bareng ke pantai,tapi sekarang ini gue, harus jemput dia dulu. Sorry aja ya guys temen gue kebo soalnya" cut.
Hari ini Lia harus pergi ke pantai,untuk acara pemotretan temannya. Sebenarnya yang pemotretan kan temen nya tapi jadi dia yang repot.
Ok lah Lia ini patut diacungi jempol,karena dia tau kebiasaan temannya. Jika telat bangun,ia akan membangun kan Lia,dan berujung ceramah. Yang isinya sebab-sebab, dan maki-makian mengapa tidak membangunkannya.
Ya karena mereka sudah bersahabat dari masih didalam rahim. Jadi,Lia juga sudah menerima sifat buruk sahabatnya itu. Begitulah mereka sudah saling menerima baik dan buruk satu sama lain.
"Reyhaaaaaannn!!!"
"Ting tong (3x)"
Lia sudah menunggu di depan rumahnya tapi tak ada jawaban. 'mungkin udah pada berangkat kali ya..' fikir Lia. Akhirnya Lia memutuskan untuk menelepon kebo-nya. Selang 10 detik, tulisannya masih 'berdering' tak ada jawaban. Tapi tiba-tiba pintu nya terbuka.
"Eh enyakk" Ia merengkuh wanita paruh baya itu. Enyak pun balik merengkuh Lia,yang sudah dianggap seperti anaknya. Karena mereka juga sudah saling mengenal dari kecil,waktu Lia masih umur 5 tahun.
Oh iya 'enyak' ini asisten rumah tangga nya Reyhan.Beliau ini sangat sayang pada Lia dan Reyhan, bagaimana tidak? Dari dulu, yang menyiapi mereka sekolah adalah enyak. Bahkan kalau Lia adu tangan dengan Reyhan, enyak pasti lebih bisa melerainya.
Mengapa di panggil 'enyak' ? Itu karena Aku memberi tahu, bahwa dulu pembantunya juga di panggil enyak. Karena orang tua Lia memberitahu,bahwa memanggil orang yang lebih tua itu harus sopan,apapun profesinya.
"Eh nak Lia mau ke Reyhan ya?"
Aku mengangguk semangat.
"Bentar ya, enyak panggilin"
Saat hendak berbalik,tapi Lia mencegahnya.
"Udah, nyak gak usah, biar Lia aja yang ke atas"
Enyak hanya mengangguk lembut lalu bergegas ke dapur. Dengan jalan yang sangat pelan ia menuju kamar si kebo.Pelan-pelan....
Kreekk... Seberhati-hati mungkin, ia menyentuhkan beberapa jari kaki nya di lantai kamar Reyhan.Saat hendak membuka kan selimutnya--- ada yang menarik perhatian Lia, di deekat ranjang Reyhan. Perlahan-lahan ia mengambil foto berbingkai kecil yang sudah usang. Ia tersenyum melihat foto dirinya, dengan Reyhan. Disitu jelas sekali mukka mereka dipenuhi oleh tanah becek.
"Praaaakk" tiba-tiba foto itu jatuh, karena keterkagetannya dengan suara alarm Reyhan.
"Woyy lu ngapa udah disini aja?!!!" Reyhan terperanjat melihat Lia sudah ada di kamarnya.
"Weh anjir!! Lu gak terimakasih banget gue bangunin"
Reyhan hanya melongo,dengan perasaan 🔥. "Teruu--s itu yang pecah" tunjuknya ke lantai.
"Eh iy- iyaa sorry Rey, gue bersiin, gue bersiin." Lia baru sadar apa yang dilakukannya. Buru-buru ia membereskan kaca-kaca pecah nya.
Tapi ia keburu teralihkan oleh tulisan tulisan yg ada di belakang foto nya. "Weh reyyyyyyyyy ini apaaaannn!!!!!"
Saat melihat kepada Reyhan, Reyhan hanya nge bug, dengan perasaan kaget,dicampur indung kempas kempis. Ia tak siap.