Sesupesial ultah si manis Bang😆
⚠️warning!⚠️
2k!
Gak jelas alias aneh!!!
Agak pedes😃Yg lain nyusul besok ya😔🙏
Happy reading!
Suara pintu yang dibuka mengalihkan perhatian tiga pemuda yang duduk di sofa. Mereka kompak menatap dua orang pemuda yang baru keluar dari sebuah kamar.
"Awas ya lo pada, jangan BDSM!" peringatnya.
Seorang pemuda mengacungkan jempolnya, mewakili dua pemuda lainnya. Lalu mereka masuk bersama ke kamar yang tadi.
"Hah, gue belum puas."
"Gue juga, Hoon."
Pemuda bernama Jihoon itu menghela nafas kasar. Ia menyandarkan tubuhnya ke sofa.
"Laper."
"Makan."
"Mau masakan ayang."
Pemuda di sampingnya mendecak. "Gimana mau makan kalau Yedam nya di gilir morning sex sama yang lain."
Jihoon menghela nafas pasrah mendengar ucapan Yoshi, patnernya. Pemuda Jepang itu benar. Yedam adalah narkoba bagi mereka semua.
Tak heran pemuda mungil itu bisa tidak berjalan berminggu. Jika satu orang saja menggempurnya berjam-jam, bagaimana dengan lima orang?
Oh, tidak. Yedam bukan punya dua atau tiga, tapi punya sebelas suami. Untung dua anak tetangga tidak melamar Yedam, atau justru belum?
Yah, entah bagaimana awalnya, tiba-tiba rumah keluarga Bang didatangi sebelas keluarga yang masing-masing satu anaknya melamar Yedam dan berakhir membuat pesta besar-besaran karena banyaknya mempelai dan tamu undangan.
"AAKHH!!"
Jihoon dan Yoshi menoleh ke pintu kamar tadi. Terdengar teriakan kencang dari sana dan itu suara Yedam!
Jihoon sudah berdiri, siap menghampiri pintu kamar. Disaat bersamaan, ketiga orang tadi keluar kamar.
"Yedam kenapa?"
Asahi yang baru selesai menutup pintu mewakili yang lain untuk menjawab. "Pelepasan terakhirnya sebelum pingsan."
"Ck, kak Jihoon ngapain coba main semaleman?" protes Jaehyuk. Ia kesal, ia tidak bisa bermain lama-lama karena si manisnya sudah pingsan.
"Huh, iya maaf. Sekarang ayo kita makan."
Semuanya diam. Mereka baru ingat, bahwa salah satu chef mereka pingsan. Chef lainnya tidak ada di rumah karena ada pekerjaan di luar kota.
"Kami pulang!"
Terima kasih kepada Takata Mashiho, Park Jeongwoo dan So Junghwan, kalian datang tepat waktu untuk memberi makan manusia-manusia tidak tahu diri ini.
***
"Yedam."
"Sayang."
"Baby."
Jaehyuk menepuk-nepuk pelan pipi gembil Yedam. Hingga perlahan mata rubah cantik itu terbuka.
"Kak Jae?"
"Mandi dulu, yuk."
Hati Yedam menghangat, Jaehyuk lembut sekali padanya. Senyum manis terukir di bibir Yedam. Kedua tangannya mengalung di leher Jaehyuk.
Dengan seluruh kelembutan dan kepekaannya, Jaehyuk menggendong Yedam ala bridal secara perlahan lalu ia bawa masuk ke kamar mandi.
Sementara Yedam mandi. Jihoon, Mashiho, Asahi dan Jeongwoo yang kalah suit membersihkan kamar. Sepanjang membersihkan Jeongwoo menggerutu, ia tidak ikut morning sex tapi malah ikut membersihkan bekasnya.