01 : patah hati

1.7K 229 39
                                    

Siang yang cukup terik, bel istirahat kedua baru saja berbunyi keseluruh penjuru sekolah, membuat setiap siswa dan siswi SMA Cakra Buana bersorak gembira.

Semua melesat keluar kelas, menyebar keseluruh area sekolah yang sangat luas ini. Sebagian besar sedang berada dikantin untuk memesan makanan, memenuhi perut mereka yang keroncongan sepanjang pelajaran.

Namun, berbeda dengan gadis bersurai pendek yang ditemani oleh sahabatnya, keduanya kini tengah berjalan kearah lapangan outdoor. Melihat kebiasaan adik kelas mereka yang tengah bermain futsal.

Salah satunya membawa air mineral dalam botol, sengaja ia beli untuk seseorang yang kini tengah menepi dilapangan.

Langkahnya riang, senyumannya terukir sangat manis diwajah barbie-nya.

Sekumpulan pria yang tengah asik bercengkrama dipinggir lapangan setelah bermain futsal beberapa saat lalu saling menyenggol satu sama lain, pandangannya langsung mengarah secara bergantian pada teman mereka dan gadis cantik bersurai hitam yang sedang berjalan kearah mereka.

"Yeonjun!" panggilnya riang, tak melunturkan sama sekali senyuman cantik diwajahnya ketika pemuda yang ia panggil memasang ekspresi malas yang sangat kentara.

"Ini minuman buat lo, pasti cape kan abis main futsal?"

"Engga sih biasa aja–aww" salah satu temannya bernama Lucas menendang tulang kering Yeonjun membuatnya mengaduh sakit.

"Lo gapapa?" tanya gadis itu khawatir.

"Gapapa kak Lisa, sini minumannya kasih gue aja kalo Yeonjun gak mau" ujar Lucas dengan wajah ramah, ia sebenarnya tidak enak dengan sikap sahabatnya yang terus menerus seperti itu ketika dihampiri oleh Lisa.

Lalisa Evelyn, hanya menghembuskan nafas berat dan memberikan air mineral dalam kemasan itu pada sahabat Yeonjun.

"Kalo gitu, gue duluan ya!" ujar Lisa tetap ramah kepada teman-teman Yeonjun "Ayo, Rosé kita kekantin!" ajaknya sembari menggandeng lengan sahabatnya yang selalu menemaninya kemana pun itu.

"Njun~ my cool boy gak usah sok kecakepan bisa gak sih?" tanya Mark Lee, ia sudah jengah dengan tingkah menyebalkan Yeonjun ketika bertemu kakak kelas mereka, Lalisa Evelyn.

Lucas menyetujui ucapan Mark "Benar tuh apa kata Mark, lo gak usah sok kecakepan deh! Ini kak Lisa lho Jun" ujar Lucas memperingati "Kalo dia yang deketin gue duluan sih langsung gue sikat. Sayang deketinnya manusia jelmaan kulkas dua pintu"

Mark tertawa terbahak mendengar ucapan Lucas, ia pun menepuk pundak pemuda bertubuh bongsor itu hingga membuatnya terkejut.

"Sakit bego Mark! Kebiasaan banget heran, ketawa-ketawa aja gak usah mukul!" ujar Lucas sinis.

"Sorry elah Luke, emosian amat"

"Udahlah ayo cabut!" ujar Yeonjun mengajak kedua temannya untuk segera pergi, karena waktu istirahat hanya tersisa sedikit.

"Njun yang tampan kaya Justin Bieberhh, mending lo oper kak Lisa buat gue gimana?" tanya Lucas sembari menaik-turunkan alisnya.

Mark tertawa geli "Kak Lisa juga tahu kali, dia mana mau sama manusia setengah kadal kaya lo" Lucas melotot mendengar ucapan Mark yang memang benar adanya "Tukang ghosting" tambahnya lagi.

Yeonjun hanya terkekeh mendengar perdebatan kedua temannya ini "Lagian ya darimana kalian tahu kak Lisa suka sama gue?" tanyanya kepada kedua temannya.

Lucas dan Mark menatap aneh. Sulit memang bergaul dengan manusia tidak peka seperti Yeonjun. Sudah sangat jelas selama seminggu terakhir gadis itu gencar mendekatinya disekolah.

God, i love him!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang