Jieun tak bisa berhenti tersenyum melihat interaksi jiena yang begitu hangat dan perhatian pada Jungkook. Sejak kepulangan Jungkook dari rumah sakit, putrinya itu tak berhenti memeluk Jungkook erat. Bahkan, ia mulai tak sengan untuk memanggil Jungkook dengan panggilan appa sekarang.
"Oppa, apa yang terjadi? Kau membawa jiena kemari?" Jieun bertanya pada sang kakak yang kebetulan saja lewat.
Yoongi berhenti sejenak dan ikut menatap Jungkook yang sedang bersenda gurau dengan keponakannya
"Aku saja baru tiba tadi, mana mungkin aku tau"
Yoongi juga tak memungkiri jika dirinya juga ikut bingung dengan perubahan sikap keponakannya. Padahal beberapa saat yang lalu, ia yakin jiena berada di rumah jieun. Tapi kini, keponakannya itu berada di rumah Jungkook
"Jiena-ah, kau tak merindukan paman?" Yoongi ikut menimpali duduk di samping jiena dan juga Jungkook yang sedang bersenda gurau.
"Paman disini?" Yoongi mendesis tak habis pikir dengan jawaban singkat keponakannya itu. Padahal selama ini, jiena selalu dekat dengan dirinya. Tapi dengan keberadaan Jungkook, yoongi merasa di acuhkan. Bahkan jiena hanya menatapnya sekilas seolah dirinya memang tak perlu di perhatikan
"Paman disini? Jeon jiena, ada apa dengan nada bicaramu? Kau tak biasa seperti ini pada paman" Jungkook tak bisa menahan diri untuk tidak tersenyum. Bukan merasa kasihan, Jungkook justru sedikit merasa senang karena yoongi merasakan hal yang di rasakannya
"Lalu aku harus bereaksi seperti apa paman? Setiap hari aku bertemu paman sampai bosan rasanya. Jadi biarkan aku bersama appa ku kali ini saja"
Yoongi menatap jiena tak percaya. Meski sakit mendengar jiena berkata seperti ini padanya, kali ini Yoongi akan memaklumi. Jiena benar, keponakannya itu tak sering bersenda gurau dengan ayahnya. Jadi yoongi memutuskan untuk beranjak pergi
"Paman akan pergi?" Suara jiena kembali terdengar membuat yoongi kembali menoleh
"Ya, paman akan pergi sesuai permintaanmu"
"Pergi Menjemput haraboeji?" Jiena menimpali sebuah jawaban yang sungguh membuat yoongi bingung
"Haraboeji? Apa maksud mu jiena?" Jiena menaruh buku yang sejak tadi sedang ia baca bersama dengan sang ayah
"Paman tak tau TT? Haraboeji sedang dalam perjalanan kemari. Karena itulah, aku meminta untuk di antar kemari lebih dulu"
Yoongi dan jieun sama sama menatap dalam bingung. Ayahnya akan kemari?
******
"Haraboejiii" jiena tak berhenti berteriak dari arah tangga sana, begitu melihat pria paruh baya kesayangannya yang ia panggil kakek sudah sampai di rumah yang ia tempati
Tuan min yang melihat cucu kesayangannya itu, menaruh tongkat yang menjadi alat bantu jalannya dan memeluk cucu nya erat. Tubuhnya tak sekuat saat cucu nya masih kecil, dirinya sudah tak bisa mengendong sang cucu lagi jadi sebuah pelukan mungkin bisa mengurai rindu keduanya
"Haraboeji kenapa lama sekali? Katanya akan langsung kemari setelah mengantar jiena" cucu nya itu memang sungguh cerewet. Ia memang berjanji akan segera kemari untuk menemui cucunya. Tapi tuan min, mampir sejenak untuk membeli hadiah untuk cucunya yang lain
"Tapi haraboeji tetap menemuimu bukan?" Tuan min mencubit hidung cucunya gemas dan beralih pada jieun dan juga yoongi yang sudah menunggu di depannya dengan sebuah senyum kerinduan
"Appa, kenapa tidak bilang akan kemari?" Jieun lebih dulu mendahului untuk menyambut sang ayah. Hubungannya dengan sang ayah memang sudah sangat sangat membaik. Jieun yang memutuskan melupakan masa lalu, mulai membuka kembali kehidupan bersama sang ayah dan juga kakaknya di Amerika sana
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember Me? [Jeon Jungkook - Lee Jieun ]
FanfictionHarta adalah segalanya bukan?maka Jungkook akan mendapatkan segalanya dan mempertahankannya dengan cara apapun Memiliki anak tanpa sebuah status pernikahan. Tentu saja mencari wanita yang bisa ia pinjami rahimnya tak bisa ia dapatkan dengan mudah Ta...