5. Terlambat

96 70 12
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

JAM sudah menunjukkan pukul 07.15, dan di dalam sebuah mobil terdapat 3 orang yang panik karena mengejar waktu sekolah.

"Anjir, buruan Gra." ucap Ayesha dengan muka sedikit panik. "Sabar woi, ini juga udah ngebut." kesal Sagraha.

"What? Airene, Akta sama Jergas juga telat woi. Dan sekarang mereka di warung pojok Mbok Ida." ucap Arxhiona dengan sedikit berteriak.

Kini Arxhiona sedang berangkat bersama dengan Sagraha dan Ayesha. Tadi sebelum berangkat sekolah Arxhiona sempat menghubungi Ayesha, bertanya apakah gadis itu sudah berangkat. Nyatanya Ayesha sama sepertinya, terlambat bangun dan ya mereka berakhir berangkat bersama.

"Gila, Revan, Alderik, Regan, sama Jean gimana? Mereka telat gak?" tanya Ayesha.

"Ga tau, ini Jean gua telpon dari tadi juga kagak di angkat." jawab Arxhiona.

"Itu mereka." ucap Sagraha tiba-tiba setelah sampai di warung pojok Mbok Ida.

Mereka bertiga pun turun dari mobil milik Sagraha. Dan segera menghampiri Akta, Airene dan Jergas. Mereka sempat bersalaman ala kadarnya.

"Yang lain gimana, udah masuk kelas apa gimana dah?" tanya Sagraha.

Jergas yang sedari tadi menelpon Alderik pun berujar, "Nah itu, gua ga tau. Dari tadi gua hubungi juga si Alderik gak ada jawab sama sekali. Regan lagi perjalanan, pake angkot dia. Nanti dia ke sini."

"Revan juga ga jawab." ucap Akta.

"Jean juga." tambah Airene.

Tak lama setelah itu terdengar suara kendaraan yang kian mendekat ke arah warung pojok itu, "Woi guys, anjir gua telat, kampret ini semua gara-gara bocil tetangga kurang ajar ngempesin ban motor gua." ucap Regan yang turun dari angkot itu dengan kekesalannya.

"Anjir, parfum gua ilang baunya." kesalnya.

"Nah ini, bisa-bisanya motor lo." ucap Arxhiona.

"Emang bego dah tu bocil, astaghfirullahaladzim." ucap Regan dengan mengelus dada.

Tak lama setelah itu terdengar suara motor dan mobil yang kian mendekat lagi dengan warung pojok itu, Alderik, Revan dan Jean pun segera menghampiri yang lainnya. Entah kenapa bisa bebarengan.

Revan pun menepuk pundak milik Akta, "Gimana, kok bisa telat semua ini." ucapnya.

"Ga tau, karena semalem kali." ucap Akta.

 GRAHANA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang