3

84 10 0
                                    

"Plis deh udah gue bilangin dari kemarin kenpa gak pulang?" Tanya Faisal ngegas.

"Ini masih pagi ih gak usah ngegas gak suka." Rengek Nino.

"Gue tanya umur Lo berapa."

"Umur aku 17 nanti bulan September 18." ujarnya sambil menghitung dengan jari mungil nya.

Faisal cengo mendengar itu. "WTF!? Tapi kelakuan Lo kaya bocil."

"Ya nda tauu papi ko tanya aku sih." Balas Nino malas.

Faisal yang melihat itu berdecak sebal. "Gue mau mandi, dan Lo harus pergi sebelum gue selesai mandi."

".."

Setelah selesai mandi Faisal melihat keseluruh ruangan dia tidak melihat ujung hidung Nino.

"Bagus deh mata gue jadi gak sempit." Faisal segera mengenakan baju sekolah nya dan turun kebawah untuk sarapan.

Seperti biasa Faisal menyapa kedua orang tuanya dengan ceria. "Morning mamah ayah."

"Aku anak setan tubuh ku lemah..."

"Karena ibuku malas memasak..."

"Semasa aku bayi selalu di beri tai..."

"Makanan yang basi juga susu sapi..."

Rania yang mendengar itu kesal sangat kesal Faisal tidak sadar bahwa mamah nya sudah berada di samping kirinya pada akhirnya telinga Indah nya menjadi sasaran maut pagi ini.

"Aaaa mamah maafin isal gak gitu lagii." Faisal menunjukkan wajah lemah nya, Rania yang melihat itu tidak tega meskipun anak nya kurang ajar tapi tetap dia adalah anak tunggal nya. Rania di ponis tidak bisa memiliki anak lagi.

"Uang jajan kamu mamah potong Isal."

Faisal yang mendengar itu menghela nafas lesu padahal lagu ciptaan nya sangat lah indah tapi kenapa mamah nya marah?

"Ya udah gakpapa yang penting gue masih bisa beli Ikan cupang." gumam nya.

Setelah selesai sarapan Faisal memasuki mobil merah kesayangan nya. "ANJING BABI, WHYYYY WHYYYY LO MASIH DI SINI JINGAN. UDAH GUE BILANG PERGI GAK DENGER LO HAH!!??" Faisal kaget sampai-sampai tersulut emosi, Nino yang mendengar itu kaget ini yang kedua kalinya dia di bentak seseorang setelah ayah nya.

Mata Nino memburam genangan air yang berada di matanya sudah meluncur deras, Faisal yang melihat itu juga sama kaget nya.

"Cengeng masa laki nangis lemah."

"Kaget hiks gak suka di bentak." Ujar Nino dengan suara parau.

"Gue udah nyuruh Lo pulang, tapi Lo gak denger apa kata gue."

"Hiks S-ebenernya aku gak tahu harus pulang kemana, tapi aku udah coba buat pulang ke rumah sakit aku di rawat..."

"Terus?"

"...Tapi waktu aku jalan ke arah belangkar tubuh aku kejang-kejang raga aku yang sekarang ada di sini juga sakitt." jelas nya.

"Itu derita Lo gue gak mau tahu Lo harus cepet pulang dari rumah gue." Kekeh Faisal.

Nino menunduk bingung dia harus bagaimana dirinya juga bingung harus melakukan apa, Nino keluar dari mobil itu dengan menembus pintu nya.

Faisal melajukan mobil nya dengan kecepatan di atas rata-rata dia cukup kesal pagi ini mood nya benar-benar hancur.

Setelah sampai Faisal menghiraukan teriakan-teriakan dari para gadis School Bagaskara, beda dengan biasanya dia akan membalas para gadis itu dengan gombalan maut nya.

FANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang