" Kau datang dengan tiba-tiba
dan menyapa diriku yang terus terpukau akan tampanya dirimu
seolah aku sedang terhipnotis oleh ketampanadirimu dan
membuatku merasa terbang diawang-awang,
ketika kau mengaja diriku berbicara, , , "
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
* * *. . . Chapter 4 # * * *. .
Diwaktu yang sama dan tempat yang tidak sama didalam ruang Ravinesh Farma, ayah dari Devi
ia terlihat memikirkan sesuatu.
Sebenarnya ia telah menyesal karena ia tidak merestui putrinya dengan Dewa.
Dan seharusnya mereka telah dikarunia dengan dua anak atau satu anak.
Dan sekarang dan pada saat ini ia telah menjalankan rencannya yaitu; menyatukan mereka kembali, dan tentu saja SMS yang ia kirim untuk Devi adalah rencana Ravinesh sendiri.
>*>*>* DEWA -POV -*>*>*>*
"Silakan pilih tempat duduk untuk kita berdua" printahku kepadanya agar lebih mudah mencari tempat duduk karena pada jam sekitar pada saat ini kantin akan menjadi ramai.
Dan tentu saja dia menurut dan mencari tempat untuk kami.
Aku tahu dia akan pulang untuk melihat ibunya,karena mereka sangat akrab, dan apalagi aku belum tahu pasti kabar Devi di Milan dan tentu saja aku kaget dan terpesona ketika melihat dirinya.
Dia telah berubah menjadi dewasa dan aku sebenarnya sudah siap kalau dia akan pulang, tapi ternyata hatiku belum siap.
Sekarang kami duduk behadapan saling memandang. Sedangkan aku hanya menyantap makanan dan dirinya hanya melipat tangan melihat ku makan.
Ia tetap seperti dulu selalu tersenyum ketika ia selesai makan dan menatap aku yang belum selesai makan.
Begitu banyak yang ingin aku utarakan kepada dirinya, tetapi mulutku penuh akan makanan, ya memang aku ada dan mulutku tak mau nego dengan diriku.
. . . * ♥* ♥*♥ DEVI- POV♥*♥*♥*
Dewa menegurku pada saat aku berdiri mematung dan menyuruhku untuk mencari tempat duduk untuk kami.
Dan sekarang kami saling menatap dan dia trus memasukan makananya kedalam mulutnya.
"Kapan kau pulang" tanya nya ketika dia menelan makananya.
" Sudah tiga atau empat hari yang lalu" kataku dengan nada datar.
"Apakah kau disana baik-baik saja" tanyanya lagi, dia sedang nanya atau introgasi sih, pikirku.
"Ya aku baik dan seperti yang kau lihat" kataku penuh nada sopan. Kami menjadi formal kembali karena aku tahu Dewa tak tahu apa yang harus dia tanyakan dan bicarakan.
"Aku sudah tahu semuanya, Dew" kataku yang tiba-tiba itu dan dia melihatku sambil menghentikan gerakan menyendok nasinya.
"Aku tahu dari ayah bahwa ayah memaksa mu untuk tidak menghadiri upacara pernikahan kita" aku mencoba berdiam diri karena aku ingin tahu apa reaksinya. Tapi dia hanya berdiam diri dan bersikap tenang.
" Apakah kau tidak mengenal diriku, sampai-sampai kau mendengar rayuan ayahku" akhirnya aku mengatakanya juga dan airmataku pun jatuh dan dia mengulurkan tanganya untuk menghapus airmataku dan aku berdiam diri karena aku sudah rindu akan sentuhanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Of Wedding Gown
RomanceDevi bermimpi tentang gaun pengatinya hilang dan kemudian mimpi itu menjadi nyata dan apa yang akan terjadi kepadanya dan apalagi calon suaminya tidak hadir diupacara pernikahan mereka Apakah kisah mereka hanya akan sampai disini sajakah? Dan siapa...