Still You 3

742 43 1
                                    

Happy Reading
-
-
-

Sesampai di kelas Yoona lansung duduk di bangkunya. Iamengingat hal yang baru saja dialaminya. "Apakah, benar tadi dia menatapku seperti itu?"gumamnya sambil menangkup kedua pipinya senang.

Yuri yang melihat Yoona seperti itu hanya menatap heran dan tidak ingin mengusik sahabatnya itu.

"Yul..ada apa dengannya??" tanya Sooyoung sama-sama menatap heran kearah Yoona.

"Entah lah Soo, aku tidak ingin merusak moodnya pagi ini."Jawab Yuri sambil mengedikan bahunya.

"Aneh sekali."gumam Sooyoung tampak berfikir.

=====

Cantik... yeoja didalam gambaranku ini benar-benar cantik. Yeoja yang beberapa hari ini berhasil menarik perhatianku. Entah karena alasan apa aku menggambarnya, aku hanya menggambar apa yang ada dipikiranku.

DUAAARRRR...

Teriakan seseorang tiba-tiba mengagetkanku, dan ternyata orang itu adalah Eunhyuk. Aku segera menutup buku seketsaku dan menyimpannya di tas.

"Aiiihh...kau serius sekali melihat buku gambarmu itu. Apa yg kau gambar itu?? Coba ku lihat." Eunhyuk berusaha untuk merampas bukuku, tapi tidak bisa, karena aku langsung menutup tasku dan ku gunakan langsung di punggungku.

"Aiss...kau ini pelit sekali Hae-ya" Eunhyuk berusaha merajuk sambil menunjukan aegyo gagalnya itu.

Aku langsung mengambil buku yang sebelumnya ku taruh di bangku taman, tempat aku duduk tadi,  untuk dibaca.

"Hae-ya ,kau tau? Tadi aku bertemu dengan salah satu yeoja populer disekolah kita." Eunhyuk terlihat gembira.

Aku menatapnya tanpa minat.

"Dan apa kau tau? Ternyata jika dilihat dekat, yeoja itu lebih cantik, Hae-ya." Eunhyuk lagi-lagi tersenyum senang. Aku hanya berdehem untuk menanggapi. Tapi Eunhyuk terlihat tidak terima. Sebelum ia menyemprotku dengan ocehan tak pentingnya, aku langsung bertanya seadanya."Lalu?"

Eunhyuk terlihat bahagia aku bertanya seperti itu. Ia langsung menepuk-nepuk punggungku dan berekspresi seakan-akan terharu. Aku menatapnya heran.

"Akhirnya kau mau berbicara juga, Hae-ya. Selama ini aku merasa seperti berbicara kepada patung." Ujar Eunhyuk seenaknya, aku langsung menatapnya tajam, dibalas cengiran tak berdosanya.

"Donghae-ya, kau jangan menatapku seperti itu. Kau tau? kau terlihat seperti memakanku hidup-hidup." katanya sambil cengengesan tak jelas. Aku hanya melengos membuang pandanganku ke arah lain. Eunhyuk menetralkan ekspresinya. "Baiklah aku tak ingin merusak suasan, dan aku tidak mau kau penasaran." aku memutar bola mataku malas. Sebenarnya siapa yabg penasaran?

Eunhyuk bercerita panjang lebar, dan dengan terpaksa aku mendengarkannya hingga selesai. Ternyata ia sudah langsung berkenalan sekaligus mendapatkan nomor ponsel, salah satu yeoja populer itu. Memang, sahabatku sedikit playboy. Tidak sulit baginya untuk sekedar mengobrol bahkan mendapatkan nomor ponsel para wanita.

Setelah ia selesai dengan ceritanya, aku segera bangkit saat kurasa beberapa menit lagi bel masuk akan berbunyi, Eunhyuk pun ikut bangkit bersamaku.

Aku dan Eunhyuk menyusuri koridor lantai 2 menuju kelas kami di lantai 3. Sampai akhirnya aku melewati sebuah kelas angakatan kelas 10 di ujung koridor.

Aku melihatnya, melihat perempuan itu. Tapi perempuan itu tak melihatku, ia sedang sibuk melihat ke luar jendela. Samapi beberapa detik kemudian, pandangan kami kembali bertemu. Dan lagi-lagi rasanya susah untuk mengalihkan pandanganku dari manik matanya.

Dia tersentak saat ia sadar aku memperhatikannya. Ia terlihat kikuk melihatku. Bahkan aku benar-benar tak bisa mengalihkan pandanganku darinya. Sampai sebuah tepukan di pundak menyadarkanku. Ternyata Eunhyuk yang menepuk pundakku.Aku menengok kearahnya dan melihat muka suramnya.Oh..sepertinya aku mengabaikannya lagi. Bisa-bisa ia mengoceh lagi seperti biasanya.

"Aishh.. Donghae-ya, kau ini!! Sebenarnya kau melihat apa, huh?? sampai seserius itu. Setauku, kau tidak pernah memperhatikan sesuatu dengan begitu fokus, terkecuali pada buku dan kertas gambarmu itu. Apa yang kau lihat, eoh?" Eunhyuk menghentikan langkahnya dan tampak berfikir serius. Otomatis juga aku berhenti, aku menatap malas ke arahnya.  membuatku ikut berhenti berjalan. Beberapa saat kemudian ia terlihat bergidik ngeri. "Apa kau baru saja melihat setan, Hae-ya?" tanyanya sambil berbisik mengerikan. Aku menatapnya datar, lalu berjalan cepat. Malas akan kegilaannya itu.

"Yak... jangan meninggalkanku, Lee Donghae!! " jeritnya saat aku berjalan lebih cepat meninggalkannya menaiki tangga menuju lantai 3.

=====

Dikelasnya, Yoona tampak tak bisa tenang. Ia masih mengingat kejadian tadi, beberapa kali ia kembali tersenyum-senyum sendiri sambil pandangannya tertuju pada jendela luar. Hingga ia tidak sadar kalau Kim sonsaengnim menghampiri mejanya.

"Im Yoona? Apa kau bisa mengerjakan soal yg saya jelaskan di papan?" tanya Kim sonsaengnim, namun tidak ada respon apapun dari Yoona.

BRAKK!!!

"Im Yoona!! kau melamun lagi!!" Yoona tersentak kaget mendengar suara gebrakan meja, sekaligus teriakan Kim Sonsaengnim.

"Kau bisa mengerjakannya? " tanya Kim Sonsaengmin dengan nada dingin, Yoona hanya menunduk dan mengeleng-gelengkan kepalanya.

"Ya sudah.. kali ini kau selamat. Jika kau melamun lagi, akan saya keluarkan kau dari kelasku. Kerjakan apa yang saya suruh kerjakan??" kata Kim Sonsaengnim tegas dan kembali duduk di mejanya.

Yoona mengelus dadanya. Yuri yang duduk di samping Yoona, menyikut sikutnya "Aishh..kau ini yoong"bisik Yuri kecil

***

"Yoong..kau ini berulah lagi." tegur Yuri sambil meminum coffie di depannya. Ya.. mereka sekarang berada di cafferia sekolah.

"Mau bagaimana lagi Yul?? hari ini aku bahagia karna bisa bertatapan dua kali dengannya. Tapi Kim Sonsaengnim saja yang tidak bisa melihat aku bahagia." Yoona mengerucutkan bibirnya sebal. Yuri menggeleng mendengarnya. "Kau bahagia disaat waktu yang tidak tepat, Yoong." Yuri tersadar sesuatu lalu mencondongkan tubuhnya penasaran.

"Memangnya siapa yang kau maksud dengan dia itu?" tanya Yuri menggoda. "Apa dia si kutu buku itu? sunbae kita?"

"Eumm.. tapi dia menarik, Yul" Yoona mengangguk menjawab sambil mengerucutkan bibirnya.

"Aihh Yoong.. memang dia tampan. Tapi namja itu terlihat dingin dan cuek. Menurutku lebih tampan namja yang sering bersamanya itu. Selain tampan, dia juga asik, ramah dan mudah bergaul."balas Yuri sambil tersenyum-senyum. Yoona menautkan kedua alisnya, bingung. "Siapa?? Eunhyuk sunbae kah yang kau maksud ?" yang dibalas anggukan malu-malu dari Yuri. Yoona menatapnya curiga.

"Apa jangan-jangan kau memyukainya, Yul? "tanya Yoona menggoda, pipi Yuri bersemu merah.

"Hoowaaa...ternyata sahabatku ini sedang jatuh cinta." jerit Yoona menepuk tangannya antusias.

"Yakk..Im Yoon-- "

"Siapa yg sedang jatuh cinta?" potong seseorang di belakang Yuri.

tbc.
-
-
-
A.n (lumayan penting)

Hei aku mau ngasi tau.. Tanda (=====) artinya penggantian POV (point of view) ya...jadi kalian harus pinter nebak, itu view dari siapa. Hehe..

Kalo (***) tandanya ya pergantian scene gitu..

Udah itu aja. Gomawo^^

STILL YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang