Part 18

1.5K 138 38
                                    

--- Happy Reading ---

Kehamilan pada seorang pria merupakan suatu kejadian langka dan beresiko. Kondisi fisik yang jelas berbeda dengan para wanita membuat pria hamil akan memiliki resiko kematian yang jauh lebih tinggi.

Dalam beberapa kasus yang pernah terjadi, pria hamil dengan tubuh lemah akan mengalami pendarahan hebat saat proses persalinan. Bagian terburuknya adalah mereka bisa saja jatuh koma hingga waktu yang tak dapat diprediksi oleh dokter. Situasi itulah yang menimpa Yibo sekarang.

Saat operasi berlangsung seminggu yang lalu, Yibo mengalami pendarahan hebat hingga volume cairan di dalam tubuhnya menjadi sangat berkurang. Hal itu menimbulkan gangguan sirkulasi ke pusat paling vital dari tubuh manusia, yakni otak dan jantung. Suplai darah yang terganggu ke otak mengakibatkan gangguan dan kerusakan saraf yang memicu Yibo mengalami koma.

Cheng Xiao, Xukai, Yubin dan juga Fanxing tidak tahu harus berbuat apa. Hari di mana mereka seharusnya tertawa bahagia menyambut hadirnya sosok baru di tengah-tengah mereka, harus berubah menjadi haru karena salah satunya berada dalam kondisi yang tidak baik-baik saja.

Di saat bayi-bayi di luar sana terlahir bersama orang tua lengkap dan disambut dengan penuh sukacita oleh sanak keluarga, hal itu tidak berlaku untuk kelahiran Baby Yiyi.

Lahir tanpa didampingi sang ayah dan tak sempat menerima sentuhan sang ibu membuat Baby Yiyi terlihat begitu kesepian di tengah-tengah orang yang menyayanginya. Mungkin karena itulah, sejak pertama kali menyapa indahnya dunia, Baby Yiyi terus saja bersikap rewel dan menangis terus-menerus.

Bukankah takdir terlalu kejam pada bayi merah itu?

Apa yang harus mereka katakan nanti pada Sean? Bagaimana caranya mereka mempertanggung jawabkan segala sesuatu yang menimpa Yibo saat ini?

Xukai memejamkan mata. Menarik napas dalam-dalam guna mengurangi sesak yang dirasakan di dalam sana. Kepala pria itu terasa pening memikirkan situasi yang terjadi sekarang.

Apa yang harus kulakukan sekarang, Tuhan?
Ponsel di saku celana bergetar, dengan tak bertenaga Xukai mengambil benda pipih yang menampilkan nama Haikuan di layar.

"Ada apa?"

"Tuan Muda kecelakaan, Tuan Besar."

Kehilangan pijakan, tubuh Xukai seketika lemas mendengar kabar buruk yang menimpa Sean. Ponsel yang sejak tadi digenggam terjatuh begitu saja. Satu langkah mundur diambil mencoba menegakkan kembali tubuh yang nyaris oleng ke belakang.

"Pa, ada apa?" tanya Cheng Xiao khawatir.

"Sesuatu terjadi pada Sean, Ma. Sean, kecelakaan," ujarnya frustasi.

"A-apa? Papa, bercanda, kan? Itu tidak mungkin!"

Wajah berantakan Cheng Xiao ditangkup. "Mama, tenang, yah. Sean pasti baik-baik saja."

Cheng Xiao menatap Xukai memohon. "Pa, kita pulang, yah. Kita harus pulang, Pa. Sean membutuhkan kita."

Tanpa disuruh sekalipun, Xukai sudah pasti akan kembali ke China untuk melihat kondisi putranya. Namun, ada satu hal yang harus ia selesaikan terlebih dahulu. Mereka tidak mungkin kembali ke China dan meninggalkan Yibo yang dalam keadaan kritis di sini seorang diri.

"Papa harus bicara dengan dokter dulu. Mama, tunggu di dalam, oke."

Tiga puluh menit kemudian, setelah berbincang dan mendapatkan izin dari pihak dokter yang menangani Yibo, Xukai beserta rombongannya berhasil memboyong remaja cantik itu kembali ke China menggunakan jet pribadi. Dengan begitu, mereka bisa mengawasi keduanya tanpa harus mencemaskan satu sama lain.

Kini Wang Yibo dan Sean telah berada dalam satu ruang rawat yang sama. Dua insan yang saling merindu itu akhirnya kembali bersatu meski dalam keadaan yang cukup menyedihkan.

"Maafkan Mama, Sean."

Surai hitam Sean disingkap. Cheng Xiao benar-benar merasa sangat bersalah.
Sementara itu, di luar ruangan, Yubin, Fanxing, Haikuan, dan juga Zhoucheng dengan Baby Yiyi di gendongannya nampak berbincang-bincang. Lebih tepatnya Haikuan sedang menginterogasi kedua bawahannya.

Kepala pengawal itu sedikit emosi karena ternyata Fanxing dan Yubin yang beberapan bulan lalu mengajukan cuti khusus ternyata menyembunyikan keberadaan Yibo selama ini. Namun, kemarahan itu tak berlangsung lama, karena kekasih dari Zhoucheng itu mengerti keadaan.

Sejak awal, Haikuan telah menanamkan prinsip menjunjung tinggi kesetiaan serta menjaga rahasi majikan mereka meski dalam keadaan terancam sekalipun. Maka tak heran jika kedua anak buahnya itu tak membocorkan apa pun yang berhubungan dengan Yibo, bahkan jika itu padanya.

---- Tamat di PDF ----

---- Tamat di PDF ----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PDF Ready setiap hari, dengan harga 60

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PDF Ready setiap hari, dengan harga 60.000. Berminat? Bisa hubungi nomor di bawah ini, ya😉

 Berminat? Bisa hubungi nomor di bawah ini, ya😉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Baby Boo (Zhanyi) PDF Ready✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang