Tidak ada sangkut-pautnya dengan realita kehidupan karakterHanya fiksi belaka
..
.
.
.
Watanabe Haruto
Kanemoto Yoshinori.
.
.
.
.
BxB
A/B/O [Omegaverse]
Typo(s)
Siapa yang akan menduga kalau jadinya akan seperti ini. Di depan televisi yang menayangkan film laga tengah malam, ruang tengah masih disinari lampu gantung di langit-langit. Ingusnya barangkali berpindah tempat-melengket pada kaos lengan panjang yang Junkyu gunakan. Jantungnya masih sama kecepatan pompanya padahal sudah lima belas menit berlalu. Amarah sekaligus kecewa menjadi satu, saling menguasai dada Yoshinori.Ia tarik lagi ingusnya. Aroma buku dan kopi yang sengaja Junkyu keluarkan untuk menenangkannya. Yoshinori suka diberi kontak fisik senyaman ini; punggungnya dielus-elus penuh perhatian dan hangat yang mengelilingi tubuhnya karena Junkyu menempel dengannya.
"Mau minum teh hangat dulu?"
Tak disangka Yoshinori membalas pertanyaan lembut Junkyu dengan decakan.
"Oke, maaf. Cokelat hangat?"
Setelah diberi anggukan sebagai jawaban, pemuda Kim itu menarik dirinya. Jemari Junkyu menari-nari pada permukaan pipi Yoshinori, menghilangkan bekas air mata yang setengah mengering. Tersenyum tipis sebelum kaki panjang itu berjalan menuju dapur; menyediakan apa yang ditawarkan.
Selagi menunggu cokelat panasnya, Yoshinori menatap kosong adegan berkelahi yang ditampilkan televisi tipis. Lagi-lagi ia menyentuh bahu belakangnya yang panas, mengerang pasrah ketika ingatannya muncul.
Jatuhnya di atas kasur disusul oleh Haruto. Menggeliat ia, kedua kaki pun digerak-gerakkan secara asal yang penting terbebas dari belenggu adiknya. Panik bukan main, punggungnya serasa digelitik. Dan yang lebih parah Yoshinori lalai menahan suaranya. Panas dari Haruto juga membakar kulit tangannya, leher, dan perut yang tidak dirangkap oleh kain baju.
"Haruto!!" jeritnya. Ketakuannya tak bisa ditandingi lagi saat Yoshinori dapat merasakan lembap pada daerah rahang.
"Haru suka Kak Yoshi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pimpernel || HaruNori ✔
FanfictionSeakan terjawab doanya, Yoshinori akhirnya mendapat keluarga baru. Keluarga yang membuatnya dibanjiri kasih sayang dan perhatian. Keluarga berkecukupan yang mampu menghilangkan rasa irinya terhadap keluarganya di masa lalu. Senyumnya selau tertarik...