~|Gaeun × Ian|~
"Stop!!"
Xavier dan Rion menengok keasal suara tersebut yang ternyata dari kedua teman mereka
"Kau ini, bikin malu tau gak!"secara tak sengaja, mereka berucap berbarengan dan diakhiri tatapan jijik dari mereka masing masing
"Ngapain Lo ngikutin gue?"
"Lah Lo koq yang ngikutin gue"
"Orang Lo koq!"
"Lah rang situ yang ngikutin"
Rion dan Xavier ber 'sweat drop' ria, perasaan td mereka juga seperti itu, tak ingin membuat hal konyol lagi
Rion menyeret Kanglim pulang, begitu juga Xavier menyeret Ian pulang
"Lain kali lagi ya berantemnya"ucap Xavier melambaikan tangannya ke Rion, dan dibalas lambaian tangan oleh Rion juga
Lah?! Koq mereka berdua akur?-Kanglim&Ian
Xavier dan Ian pun berteleportasi ke kerajaan vampir dan pas sekali bertemu dengan Xion
"Kemana saja kau?! Kau sudah tau kan harus memberkati bayi yang baru lahir!"
Xion menjitak kepala Ian yang tertutupi rambut putih tersebut
"Aduh, maaf kak"
"Terus, ngapain Xavier nyeret kamu tadi??"
"Jadi tadi tuh dia beran--"
"Beranjak pengen ke mart, ia td aku gak mau pulang dulu"ucap Ian mengelak dari kenyataan
Xion menatap adiknya menyelidik, namun tak mau berlama lama, ia menarik Ian ke tempat bayi bayi yang baru lahir
Kenapa orang orang seneng banget narik aku ya?-Ian
Mereka pun sampai di beberapa tempat bayi bayi vampir yang baru lahir, dan setelah 1 jam acara tersebut selesai
"Huh capeknya"
Ian meminum minuman yang disediakan pelayan, tentunya adalah darah, namun darah manusia ini dibeli di PM (palang merah) dan di PM tersebut di perbolehkan
"Kenapa pekerjaan raja seberat ini?"
"Ya, memang seperti itu, kamu maunya mang gimana?"
"Aku maunya kita damai sama manusia"
Xion terpaku, ia dulu juga menginginkan hal tersebut namun menurut nya mustahil
"Kenapa? Kau menyukai manusia?"
"T-tidak, hanya saja agar aku bisa berkeliaran bebas bertemu teman teman manusia jika punya"
Xion mengangguk lalu berkata hal yang mengejutkan
"Kata Xavier, kau menembak seorang Manusia?"
~|Gaeun × Ian|~
Hari sudah pagi, seperti biasa, Gaeun pergi tuk bekerja dan tak lupa pamit pada orang tua nya
"Nak, kau mau tinggal sendiri kah?"
"Kenapa Mama bertanya seperti itu?"
"Kau sudah besar, takutnya kau ingin tinggal sendiri, kamu tidak apa apa koq"
"Aku sih mau, tp nanti kalau mama papa kerja ke LN lagi siapa yang nempatin ini?"
"Ya, gak papa, kamu sesekali aja kesini buat bersihin"ucap Sang Papa yang sibuk membaca Koran
"Yeee, yaudah deh, aku tunggu kunci nya ya"Gaeun mengambil roti lalu pergi keluar
"Eh tunggu, Papa mau sampaikan pesan"
"Pesan apa?"
"Hati hati dengan orang bermarga Xilvoid, dan carilah pacar"
Gaeun tak begitu mendengarkan kata kata 'Xilvoid' ia hanya mengangguk lalu pergi bekerja
"Selamat pagi semuanya!!"
"Pagi, Gaeun"
Sora dan Hari dan juga Hyoonwo sudah ada disana
"Eh Gaeun aku punya berita baru loh!"
"Apaan?"
Hyoonwo mendekatkan handphone nya kepada Gaeun sembari mengatakan
"Hati hati dengan orang bermarga Xilvoid, mereka adalah keturunan bangsawan vampir"
"Oh marga Xilvoid, eh apa?!"
"Iya, Kanglim juga bilang begitu"
Gaeun keringat dingin mendengarnya, apakah benar Ian adalah Vampir
"Tunggu mungkin kalian salah baca kali?"Gaeun mencoba menutupi kekhawatiran nya
"Tidak, coba saja baca nih"
Tidak, Ian tidak mungkin vampir- Gaeun
"Ini beneran?"
"Kau kenapa khawatir seperti itu?"tanya Sora
"Haha tak apa, mungkin hanya tak enak badan"
Ian..-Gaeun
Ohayou gozaimas!
Konichiwa MINA-SAN!Jangan begadang kecuali buat baca book author
Yak, Identitas Ian mulai terunkap nich, gimana donk dengan pertanyaan Ian malam tadi?
Ok segini dulu ya
Bye
KAMU SEDANG MEMBACA
GAIAN: Love Full of Challenges [HIATUS]
Подростковая литератураApakah kalian pernah mencintai seorang Vampire? Jika ia, bagaimana rasanya Gaeun hanyalah seorang manusia biasa yang memiliki hati untuk mencintai semua orang yang ia suka, namun hatinya jatuh pada alam yang salah ia menyukai seorang Vampire tampan...