Prolog

4 2 0
                                    

Seorang cowok dengan pakaian kasual berwarna hitam tengah memandang makam basah di bawahnya. Makam tersebut masih bertabur bunga yang masih basah tercampur air.

Di makam tersebut bertulis sebuah tulisan;

Flora Andrea

Lahir 3 Mei 1997
Wafat 30 April 2022

Dada cowok itu sesak ketika membaca nya, dia merindukan Flora. Gadis yang baru saja menginjak umur enam belas tahun, beberapa hari lagi adalah Ulang Tahun gadis itu ke tujuh belas, sayangnya dia telah dipanggil oleh Tuhannya.

Cowok dengan nama lengkap, Galileo Regal Sagara itu menghela nafas pelan ketika kekasihnya telah meninggalkan dirinya untuk selama lamanya.
Regal menyesal karena telah membiarkan Flora jalan jalan sendirian ketika Flora sedang sakit, dan berujung gadis itu ditemukan tak bernyawa disebuah gedung tua.

Kejadiannya tanggal 29 April, hari Jum'at pukul sembilan malam. Saat itu Flora tengah sakit akibat hujan hujanan, pada malam kelam itu Regal tengah berada dirumahnya mengerjakan sebuah tugas dan begadang semalaman.
Flora menelponnya ketika ia tengah mengerjakan tugas.

Flashback

Malam jum'at, malam yang ditakuti para manusia parno yang takut akan hantu.

Malam itu Regal tengah mengerjakan sebuah tugas yang harus dikumpulkan besok, membuat sebuah spanduk tak mudah ia harus membuatnya sendirian.

Ponsel Regal berdering, terpampang nama kontak Flora yang menelponnya. Regal tak ragu untuk menjawab panggilan dari kekasihnya itu.

"Halo" suara lembut Flora mengalun merdu digendang telinga Regal.

"Halo, kenapa nelpon Hm?"

Diseberang sana Flora terkikik geli, suaranya sedikit serak karena sedang flu.

"Kamu lagi apa? Sibuk nggak?" Tanya Flora.

"Lagi ngerjain tugas buat besok, nggak selesai selesai nih Ra kayaknya harus begadang. Kenapa memangnya?" Sambar Regal dengan tangan menulis dispanduk besar tersebut.

Terdengar helaan nafas Flora, gadis itu memilin ujung selimutnya lalu menggeleng seraya tersenyum tipis.

"Aku mau ajak kamu jalan jalan tadinya, aku suntuk banget dirumah."

"Jangan kemana mana Ra, kamu kan lagi sakit."

"Udah agak mendingan Regal, aku mau keluar sebentar buat cari angin." Flora menyeletuk, ia mengeratkan sweater hangat yang melekat ditubuhnya.

"Beneran udah mendingan?" Tanya Regal khawatir.

"Iya, aku udah mendingan. Boleh ya?"

Regal tak langsung menjawab, ia menimang nimang terlebih dahulu sebelum akhirnya mengangguk samar.

"Yaudah, maaf ya aku nggak bisa nemenin kamu."

"Nggak apa apa Gal."

"Yaudah, hati hati ya? Enggak usah jauh jauh disekitar rumah aja. Jangan lupa pake jaket biar enggak dingin." Sahut Regal.

"Iya Gal."

Flashback off.

Setelah percakapan itu Regal tak memedulikan Flora, malahan Regal yakin bahwa Flora akan aman karena suasana dekat rumah Flora tersebut ramai tak akan terjadi sesuatu yang tak diinginkan.

Tapi siapa sangka, paginya Regal mendapatkan kabar bahwa Flora ditemukan di Gedung Tua Auphoria dengan nyawa yang tak tertolong. Flora ditemukan dengan keadaan mengenaskan, kepalanya pecah, tubuhnya bersimbah darah dan kulit gadis itu terkelupas menampikkan sedikit daging wajah milik Flora.

Tak ada yang mengira ngira jika Flora meninggal karena dibunuh, mereka hanya menyangkal bahwa Flora kecelakaan ataupun ia membunuh dirinya sendiri.
Tapi tak ada yang tahu, jika gedung itu adalah gedung sepi yang tak mungkin ada kecelakaan di dalamnya. Bunuh diri? Oh ayolah, Flora itu gadis ceria yang tak memilik beban hidup. Mana mungkin ada yang mau membunuh dirinya sendiri ketika menempati posisi Flora? Malahan mereka harusnya senang, karena tak memiliki beban hidup.

Seorang pria dengan topi dikepalanya mendekati Regal dan membungkuk didepan Regal. Dia Arion, orang suruhan Ayah Regal.

"Saya mendapatkan sebuah petunjuk Tuan tentang kasus meninggalnya Nona Flora." Arion memberitahu Regal.

"Apa?" Raut datar diwajah Regal membuat Arion sedikit menunduk, ia takut.

"Didalam gedung tersebut ada satu CCTV yang berada diluar tepatnya didekat pilar teras gedung tersebut, CCTV tersebut masih menyala sampai sekarang walau gambarnya sedikit menghilang. Kami dan anggota polisi menemukan sebuah rekaman yang berdurasi satu menit kurang, didalam rekaman tersebut terekam seorang gadis dengan rambut tergerai yang masuk kedalam Gedung Tersebut."

"Gadis itu mengenakan sebuah dress dengan gambar bunga, dia masuk kedalam Gedung dengan langkah mengendap endap dan itu terlihat mencurigakan. Tak lama setelah gadis itu masuk, Nona Flora datang diantar Ojek dan langsung ikutan masuk dengan langkah tergesa gesa ikut masuk memasuki gedung tersebut Tuan. Beberapa detik ada suara aneh, seperti suara grusak grusuk orang yang berbicara dan seperti memaksa Nona Flora. Tak lama kemudian ada sebuah teriakan yang suaranya adalah suara Nona Flora, Nona Flora memekik meminta tolong tapi sedetik kemudian layar cctv berubah hitam dan tak bergambar lagi juga tak ada suara yang terekam." Jelas Arion panjang lebar.

Tangan Regal terkepal.

"Ini pembunuhan berencana sepertinya, Tuan." Lanjut Arion.

"Siapa gadis itu?" Tanya Regal ingin tahu tentang gadis yang masuk sebelum Flora ikutan masuk.

"Tidak jelas mukanya karena tertutup rambut, tapi dia memakai sebuah kalung liontin berbentuk bulan yang mengkilap dan juga gelang yang memiliki bandul huruf A."

•••

Hi!!

Call me Ai not Mimin!

Cerita ini adalah cerita kedua ku setelah cerita pertama yang aku tulis tapi aku hapus karena tak ada yang membaca:(

Aku pengen siapapun yang baca ini overthinking karena mikirin teka teki ringannya wkwk😅

Semoga cerita ini banyak yang baca, aamin...

Note:
-Cerita ini update dua kali satu minggu, hari acak [slow update]
Kalau kalian mau promosikan cerita ini aku dukung kalian, bantu Ai ya? Terimakasih Guys

Hope You like it, see you!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 05, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EUFRASIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang