Hardin hendak menghampiri PJ kelas 10 — Jiskala yang terlihat sedang berbincang dengan temannya. Dirinya hendak mengomel kepada gadis itu karena lama, tetapi langkahnya terhenti karena mendengar semua percakapan kedua gadis itu. Niat untuk menghentikan pertengkaran, langkahnya terhenti lagi ketika seorang cowok menampar Jiska dengan kencang dan mengatainya jalang. Tangan Hardin mengepal seperti sudah siap memukul ketika melihat perlakuan kasar cowok itu kepada mahasiswinya.
***
Hardin membuka air mineral kemudian memberikannya kepada Jiskala yang hanya diam sambil menatap lurus ke depan. Saat ini, keduanya berada pada Porsche 911 GTS milik Hardin dengan lagu Sam Smith — I’m Not The Only One mengalun. Jiska menerima air mineral dari Hardin, kemudian meneguknya hingga tersisa setengah botol.
Seolah berganti kepripadian, Jiska mengambil napas kemudian badannya menghadap ke arah Hardin. Untuk sebentar Jiska kagum dengan penampilan dosennya sekarang, kaus hitam polos dan topi bewarna senada berbeda dengan penampilan yang ia lihat di kelas tadi pagi. Jangan lupakan tatapan tajam yang terlukis di wajahnya menambah kesan cool dosen berumur 28 tahun itu. Jiska kembali mengagumi setiap detail wajah Hardin, baginya wajah dosennya ini imut walaupun sedang memberikan tatapan tajam tanpa meliriknya.
“Semua tugas kelas 10 sudah terkumpul,”
Hardin menoleh, kemudian Jiska menyerahkan tumpukan kertas kepada Hardin dengan memandang ke arah lain. Dirinya terlalu takut untuk sekedar melihat Hardin yang sedang menatap datar dirinya.
“Dan.. saya minta maaf atas kelakuan saya tadi. Saya terbawa suasana sehingga saya tidak bisa mengontrol emosi saya. Jadi, saya mohon maaf sebesar-besarnya pak Hardin,"
Jelas Jiska kemudian reflek menutup matanya seakan takut melihat reaksi Hardin. Tanpa Jiska lihat, reaksi Hardin saat ini tersenyum tipis melihat Jiska yang terlihat ketakutan. Namun, tidak lama ia langsung menatap Jiska datar hingga matanya fokus pada luka kecil di sudut bibirnya. Hardin segera mengambil kotak p3k di dalam dashbornya.
Menyadari tidak ada respon, Jiska pun perlahan membuka matanya dan langsung membelalakkan mata ketika tangan Hardin menarik dagunya pelan. Tatapan mereka terkunci, lalu tatapan Hardin beralih pada bibir mungil mahasiswinya.
Ibu jari Hardin dengan berani mengusap bibir bawah Jiska, kemudian menekannya pelan ke bawah membuat sang empunya mengerang.
“Engh..” reflek tangan Jiska meremat kaus Hardin.
“Jatuh cintalah dengan pria baik-baik Jiskala. Pria yang mampu melindungi, bukan pria kasar yang sampai mengatai kamu jalang,"
“P-pak..”
Ibu jari Hardin kembali mengusap bibir atas Jiskala mengikuti garis bibirnya, sehingga memberikan efek kupu-kupu di perut gadis itu. Mata Hardin kembali sayu menatap bibir Jiska.
“P-pak Hardin mau ngapain?” tanya Jiska gugup ketika hidung bangir Hardin menyentuh hidungnya.
“Gak usah mikir kotor. Saya cuma mau bantu ngobatin luka di bibir kamu,”
KAMU SEDANG MEMBACA
21 to 28 dosen
Fanfiction"saya mahasiswa bapak dosen. Kita ada batasan," tentang Jiskala Glory (Kim Jisoo) PJ kelas Bisnis Manajemen 10 yang selalu menggoda Hardin Amerta Bumi (Jung Haein) dosen muda mata kuliah Digital Marketing. ⚠️full cerita di twitter @sozrow disini han...