SELAMAT DATANG DI CERITA
BACKSTREET⚠️ WARNING‼️ PLAGIAT DILARANG MAMPIR ⚠️
HAPPY READING
-Suasana kelas 11 IPA 4 yang awalnya riuh mendadak hening begitu Renita memasuki ruangan.
Namun, yang membuat perhatian mereka tertuju bukan hanya wali kelas mereka, melainkan seorang laki-laki asing yang berjalan di belakangnya.
"Jadi, anak barunya di kelas kita?" bisik salah satu murid di sudut kelas.
Gala yang duduk di barisan tengah menatap laki-laki itu tanpa ekspresi. Sesuai gosip yang beredar sejak pagi, kelas mereka memang akan kedatangan murid baru. Apakah ini orangnya?
Renita tersenyum dan berdeham, "Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Silakan perkenalkan diri."
Laki-laki itu maju ke depan kelas dengan gaya santai, satu tangan dimasukkan ke dalam saku celananya. Dia menatap teman-teman barunya dengan percaya diri sebelum akhirnya membuka mulut.
"Nama gue Ibrahim. Panggil aja Ibra," katanya ringan, tanpa sedikit pun kesan formal. "Gue pindahan dari luar kota, jadi... ya, tolong dibantu kalau gue nyasar atau salah jalan di sekolah ini."
Beberapa murid tertawa kecil, sementara yang lain mengangkat alis, heran dengan gaya perkenalannya yang kelewat santai.
Gala masih menatapnya dengan tajam, menganalisis anak baru itu. Wajahnya memang ganteng, tapi dari sikapnya, sudah jelas kalau dia punya sifat tengil.
"By the way, gue juga keponakannya Pak Kepala Sekolah," lanjut Ibra sambil menyeringai kecil.
"Pantes santai banget!" celetuk salah satu murid, disambut tawa yang lain.
Sementara itu, tatapan Gala bertemu dengan mata Ibrahim. Tajam berhadapan dengan tengil. Seolah ada percikan listrik di antara keduanya.
"Baik, Ibra, kamu bisa duduk di bangku kosong di belakang Gala," ujar Bu Renita, menunjuk bangku di belakang Gala.
Ibrahim mengangguk, lalu berjalan santai ke bangku barunya. Sebelum duduk, dia sempat menepuk bahu Gala pelan.
Pelajaran pun dimulai. Renita mulai menulis rumus-rumus di papan tulis, menjelaskan materi dengan suara yang cukup jelas.
Suasana kelas cukup tenang, sebagian besar murid mencatat, ada juga yang sekadar mendengarkan sambil sesekali mengangguk.
Namun, di tengah keseriusan itu, Gala merasakan sesuatu yang mengganggu.
Dari belakang, terdengar suara kertas diremas, lalu dibuka lagi. Setelah itu, suara ketukan pensil di meja-ritmis, tapi tetap mengganggu. Belum selesai dengan itu, suara gesekan kursi terdengar pelan, lalu desisan napas panjang seolah seseorang bosan setengah mati.
Gala menutup matanya sejenak, berusaha mengabaikan. Tapi gangguan itu terus berlanjut.
Saat Renita membelakangi kelas, Ibrahim menyenggol bahu Gala dengan sikap santai.
"Bro, lo ngerti ini?" bisiknya.
Gala diam, masih menatap buku catatannya.
"Serius, ini rumus apa sih? Gak masuk di otak gue," lanjut Ibrahim lagi, kali ini dengan nada lebih dramatis.
Gala menarik napas panjang, lalu menoleh sedikit tanpa mengubah ekspresinya. "Dengerin aja," ucapnya singkat.
Alih-alih menurut, Ibrahim malah makin menjadi. Kali ini, dia menyenggol punggung Gala dengan ujung pulpen.
"Lo selalu seserius ini, ya?" gumamnya pelan.
Gala mengepalkan tangannya di atas meja. Sabar. Ini pelajaran pertama, dan dia tidak ingin buat masalah.
•••
don't forget to vote n comment ‼️

KAMU SEDANG MEMBACA
BACKSTREET (SELESAI)
RandomJudul awal Gavin: Gala × Vina Judul baru BACKSTREET Start: 14/04/22 Finish: 04/08/22 ••• Vina diam-diam berpacaran dengan Gala, kapten basket populer yang jadi crush-nya sejak SMP. Tapi anehnya, justru Vina yang meminta hubungan mereka dirahasiaka...