𝘽𝙚𝙛𝙤𝙧𝙚 𝙩𝙝𝙚 𝘿𝙖𝙬𝙣 [SHIM JAKE ENHYPEN]

🌒 BEFORE🌒

Matahari baru saja terbenam di balik bayang pepohonan. Rembang petang itu diikuti hawa dingin yang menyusutkan semua makhluk. Bahkan angin pun melintas kencang. Segan berlama-lama melambai permukaan yang disentuh.

Perubahan warna yang tadinya cerah menjadi pekat, anehnya malah menenangkan seorang gadis berambut panjang bergelombang. Matanya yang bulat secerah matahari di siang hari, demikian bibir indah yang melengkung sempurna sebagai senyuman menawan, serta hidung mancung yang menambah kecantikannya sebagai makhluk abadi.

Dia malah memejamkan mata. Berharap senja tidak lekas hilang. Berharap angin membelainya lebih lama dan lebih berharap lagi, kedamaian ini berlangsung lama.

Namun, alam takkan pernah berubah ataupun berkenan membiarkan waktu melaju lebih lambat. Alam bergerak konstan. Hanya ada kata lama atau menua. Sebagaimana dirinya sekarang.

"Tak adakah keajaiban untukku?" Suara itu pecah di tengah ketenangan langit yang kemerahan. Bola matanya memantulkan cahaya merah darah.

Di dalam hatinya, gejolak batin sedang terjadi.

Dia sangat ingin semua keinginannya terkabulkan, termasuk mengenyahkan sosok yang hadir di ujung penglihatan. Pria itu melambaikan tangan dengan riang, bersama langkah kaki yang cepat menjemput si gadis berambut panjang ini.

"Keajaiban adalah berpisah denganmu, Shim Jake!" Dia bicara lagi, tetapi kala matanya terpejam, ingatan lama hadir lagi. "Tapi aku tak bisa karena akulah yang menggigitmu."

***

Annyeong! Lama nggak jumpa.

Sudah lima bulan hiatus menulis. Tiba-tiba kangen aja nulis fanfiksi. Yaudahlah, nekat aja posting. Gapapa dah dikejar utang. Itung-itung pemanasan nulis cerita biar balik hype lagi ke dunia literasi.

Buat yang mampir cerita ini, baiknya baca Choose or Chosen dulu deh sambil nunggu update-an terbaru.

Yang ini nggak papa juga dimasukin ke RL.

Banyuwangi, 05-05-2022