Rain&Pain.

3.1K 113 11
                                    

Mulmed: Angela Vazquez as Nayla Adriella

1

Hujan selalu mengingatkanku akan sapaan dan senyumannya yang hangat itu....

***

Alvaro duduk termenung menatap hujan dari jendela di sudut kamar apartementnya. Setiap kali hujan turun,dia akan melakukan hal yang sama. Menikmati setiap tetes air yang jatuh ke tanah,sembari berharap peristiwa itu terulang kembali dan membayangkan jika waktu dapat diulang kembali.
Secangkir cappuccino panas yang sudah agak dingin menjadi teman setia Alvaro menikmati hujan di sudut kamar apartementnya. Pikirannya melayang jauh ke masa 2 Tahun lalu,ketika pertama kali dia bertemu Nayla Adriella,wanita yang merubah cara pandangnya terhadap kehidupan. Wanita yang selalu membuat hari-harinya bahagia dan terasa sempurna. Wanita yang selalu akan dicintainya,dulu,sekarang,dan nanti.

3 Tahun yang lalu...

Song: Kiss The Rain-Yiruma

----

Alvaro mempercepat langkahnya sembali sesekali mendongak gugup ke arah langit "Please jangan hujan sekarang. Bisa telat gue duh." Gumamnya.

Pagi ini langit memang sedikit kurang bersahabat. ,mendung tebal bergelayut seakan telah siap menumpahkan semua isinya ke bumi. Jika dalam keadaan biasa,Alvaro akan mengendarai motor ninja hitamnya agar dapat segera sampai ke tempat tujuannya. Namun kali ini berbeda. Buku-buku yang dibawanya ini,membuatnya kesulitan. Hari ini adalah hari pertama Alvaro memasuki sekolah barunya,jadi buku yang dibawa lumayan banyak.

Cuaca sudah mulai gerimis,beruntung jarak yang sudah ditempuh Alvaro sudah tidak jauh lagi. "Hujan memang selalu merepotkan" umpatnya dalam hati sembari mempercepat laju motornya tanpa peduli dengan titik tiik air yang sudah mulai berjatuhan dari langit.

----

Pemuda itu sedang sibuk dengan barang bawaannya,Walaupun sempat kewalahan karena hampir telat,pria itu tetap berjalan.

Sementara dari kejauhan,seorang gadis sedang memperhatikan gerak gerik pemuda tersebut. Dan tanpa gadis itu sadari dirinya sedang tersenyum menatap laki-laki yang sedang kewalahan tersebut. Sampai akhirnya pemuda itu menghetikan langkahnya di depan gadis tersebut. Lelaki tersebut mendesah lalu memiringkan kepalanya. Memincingkan matanya,seperti mencari sesuatu. Mata gadis itu terkesiap saat menyadari kedua manik matanya baru saja menangkap kilat tajam yang terpancar dari bola matanya.

"Gue mau nanya,kelas XII IPS 4 dimana ya?boleh anterin gue gak?" Pinta pria tersebut.

Gadis itu mengangguk. 'Kasihan juga,sepertinya dia anak baru.'pikir gadis tersebut dalam hati.

Lalu mereka berdua berjalan berdampingan menuju kelas XI IPS 4.

"Oh iya lupa,Nama gue Alvaro Maldini Siregar,panggil aja Alvaro atau Varo"ucap pria tersebut dengan senyuman manisnya sembari mengulurkan tangan.

"Nayla Adriella,panggil aja nayla"Gadis tersebut membalas senyuman serta uluran tangan Alvaro. Pria ini sangat sopan dan berbicara dengan nada lembut membuat siapapun yang menjadi lawan bicaranya tak kuasa untuk mengabaikannya.

"Nama yang cantik",gumam Alvaro. Nayla yang mendengarnya pun mau tak mau tersenyum.

"Kau cantik kalau tersenyum",puji Alvaro yang membuat nayla tersipu malu.

Maka tanpa sadar, mereka berdua kini telah menginjakkan kaki tepat di lantai depan ruang kelas.

"Ini dia kelasnya. Oh iya btw kita sekelas:)"

"Makasih ya,Oh iya!gue anak baru disini,Jadi gue belom tau duduk dimana.hehe"

Nayla hanya mengangguk sambil tersenyum.

Alvaro-Rain & Pain [One Shot]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang