Warning!!!!
Porn Without Plot!!!Renjun menatap heran pada kekasihnya Guanlin yang mengikat kedua tangannya menjadi satu kemudian diikatkan pada kepala ranjang tempatnya berbaring.
"Harus seperti ini ya?" tanya Renjun.
"Sssttt diam dan nikmati saja," Guanlin tersenyum lebar kearah Renjun. Ia mendekatkan wajahnya dan langsung menciumi bibir Renjun dengan gemas.
"Engh..." Renjun menggeliatkan tubuhnya yang terasa kurang nyaman .
Tangan Guanlin mulai beraksi, bergerak mengelus pada puting Renjun yang masih tersembunyi dibalik baju tidur. Sembari terus memilin puting Renjun, Guanlin semakin memperdalam ciumannya. Melumat bibir bawah Renjun dan menghisapnya seakan sedang menikmati sebuah permen. Tetapi, bibir Renjun memang manis dan menggiurkan. Belah bibir yang membuat Guanlin kecanduan hingga level tertinggi.
Guanlin melepaskan ciumannya, ia berpindah menelusuri leher putih Renjun, menciumi leher Renjun dan tentu saja tidak lupa mengigit sedikit pada perpotongan leher Renjun dan menghisapnya.
"Aaangh... Aaah... Jangan buat banyak banyak... Aaah..." Renjun semakin menggeliatkan tubuhnya. Ia merasakan nikmat dari perlakuan Guanlin dan anehnya posisi tangan yang terikat semakin membuat ia merasakan nikmat dan sensasi aneh.
Guanlin masih meneruskan acara membuat tanda dileher Renjun, ketika kemudian ia membuka kancing pakaian milik Renjun. Karena nafsunya yang meningkat tinggi, Guanlin yang terburu - buru akhirnya merusak pakaian Renjun hingga beberapa kancing terlepas.
Guanlin bergerak semakin kebawah, kali ini menciumi sekitar dada milik Renjun hingga kemudian ia memasukkan puting kanan Renjun kedalam mulutnya, menghisa - hisap kuat dan memainkan puting yang lain.
"Aaanghhh... Aaah... Enggh... Chagi... Aaah..." Renjun menatap sayu kearah Guanlin, dia juga ingin bergerak aktif, mengurut dan mengelus batang penis milik kekasihnya.
Guanlin balas menatap kearah Renjun ketika menyadari kekasihnya itu menatapnya, "kenapa?? Kau mau sesuatu??"
"Biarkan aku menghisap penismu sayang... Angghh..." Renjun menjulurkan lidahnya keluar.
Guanlin menggeser tubuhnya, ia menempatkan diri disamping Renjun dengan celana yang ia buka.
Tatap mata Renjun segera melihat kearah penis Guanlin yang sudah setengah mengeras. Guanlin menepuk - nepuk penisnya di pipi Renjun sebelum kemudian ia sodorkan ke mulut hangat kekasihnya itu.
Lidah Renjun bergerak aktif, menjilati ujung penis Guanlin kemudian turun menjilati batang penisnya dan lanjut membuka mulutnya untuk memasukkan penis Guanlin kedalam mulutnya.
Guanlin memegangi belakang kepala Renjun, menggerakkan kepala kekasihnya maju mundur hingga penisnya keluar masuk dirongga mulut hangat milik Renjun.
Renjun sendiri mengikuti ritme yang ada, ia membiarkan Guanlin mengambil alih tubuhnya. Renjun membuka mulutnya lebar - lebar dan masih terus berusaha mengulum penis Guanlin yang ada dimulutnya.
Guanlin mendadak mengeluarkan penisnya dari mulut Renjun. Ia bergerak menuju depan tubuh Renjun, membuka celana kekasihnya itu hingga telanjang bulat dan perlahan mengelus lubang anal yang sudah berkedut minta diisi. Guanlin tersenyum kearah Renjun, "Mau bermain yang lain?"
"Jangan aneh - aneh.." kata Renjun.
"Tidak... Tenang saja," Guanlin turun dari ranjang, mengambil sebuah kain hitam berukuran agak panjang.
Renjun menurut saja ketika kemudian Guanlin menutup matanya dengan kain hitam itu. Kegelapan segera menyelimuti Renjun dan anehnya, sensasi ketika ia merasakan sentuhan membuatnya semakin melayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yaoi Oneshoot Series - Book 4
Fiksi PenggemarBOYSLOVE!!!! GAY STORY!!! DONT LIKE DONT READ COUPLE ANEH YANG MEMBAWA KEBAHAGIAAN UPLOAD 3 HARI SEKALI, KECUALI BANYAK YANG KOMENTAR, BISA SEHARI UPLOAD 2 ATAU LANGSUNG 3 WAKAKAKAK