eighteen
stay by my side
***
"Angkat tanganmu, Allan! Gunakan kekuatan! Sedikit lagi!"
Trang!
Tebasan demi tebasan pedang Allan layangkan pada lawan di hadapannya yang selalu memberikan arahan.
"Ah!" Lawan Allan terhenyak sesaat karena bilah pedang di tangannya sudah melayang.
Allan tersenyum miring. "Berapa kemenanganku, Guru?"
Nate, seorang pemuda dalam rentang usia dua puluh itu hanya menghela napas. "Dua puluh banding empat?"
"Bukannya lebih baik kalau aku yang mengajarimu berpedang, Guru?"
Nate menggelengkan kepala, lalu menjitak Allan pelan. "Jangan sombong. Lihat saja, aku yang akan mengalahkanku segera."
"Terima kasih pujiannya."
"Aku tidak memujimu!"
Nate menghela napas lagi.
"Bagaimana dengan Helia?" tanya Allan.
"Ah, kupikir beliau sangat hebat. Nona Helia pandai dan berbakat dalam seni pedang, kupikir beliau akan menjadi ksatria yang baik."
"Begitu. Bagaimana dengan Duke Floral, apa dia setuju?"
"Duke Floral tampak tidak memedulikan keinginan Nona Helia yang ingin menjadi Ksatria Kerajaan. Dibanding itu, Tuan Demian lah yang selalu khawatir pada Nona Helia tetapi tidak bisa menolak keinginan Nona Helia."
"Oh."
Allan ingat Helia pernah mengatakan kalau ayahnya tidak pernah memedulikan Helia, sedangkan kakaknya selalu mencoba untuk mengambil alih peran kedua orangtua mereka yang kosong.
"Dan Ksatria Rahasia?" Allan menurunkan suaranya.
Nate hanya mengangguk. "Ksatria Rahasia yang dipimpin Yu terbilang memiliki progres yang baik. Setiap orang dituntun pada kekuatan dan bakat mereka masing-masing untuk ditingkatkan serta dikembangkan."
"Bagus. Tetap seperti itu. Dan Nate, cari lagi orang untuk menambah pasukan. Kita harus benar-benar siap untuk pemberontakan itu."
Nate hanya tersenyum miring dan menunduk sopan. "Akan saya lakukan sesuai perintah Anda, Yang Mulia Pangeran."
"Apa kamu mengejekku?"
Allan mengenyit kesal pada Nate yang merupakan sumber informasinya selama beberapa tahun ini.
Dia lah yang memberi tahu Allan mengenai kasino ilegal dan orang tepat yang harus diambil ke sisinya.
Nate memang bukan berasal dari keluarga bangsawan, tetapi dia juga memiliki cabang toko pakaian di beberapa wilayah Teratia. Ilmu berpedangnya juga tidak buruk, hal itulah yang membuat Allan ingin Nate menjadi informan sekaligus guru berpedangnya untuk meminimalisir kecurigaan.
Akan tetapi, Nate tidak pernah bersikap formal pada Allan kecuali di depan umum dan saat pertama kali mereka bertemu. Nate mengatakan bahwa hal itu merepotkan karena Nate merupakan pria yang bebas.
"Tidak, tidak. Mana mungkin orang rendahan seperti saya berani mengejek Anda, Yang Mulia."
Allan mendengus.
"Yang Mulia, saya sudah tahu banyak soal orang yang cocok menjadi bagian dalam pasukan kita."
"Kerja bagus. Notabene sebagai pedagang membuatmu memiliki akses untuk banyak informasi. Teruskan. Jangan berhenti memberikanku informasi tentang keluarga kerajaan juga."
KAMU SEDANG MEMBACA
END | Look at Me, Your Majesty! [E-book]
Historical FictionAllan Edelbert Teratia adalah raja dari kerajaan Teratia. Dia dikenal sebagai tiran kejam yang mampu memukul mundur ratusan pasukan musuh sendirian dan selalu menyiksa orang dengan sadis. Belum lagi, dia mengambil tahta dengan membunuh seluruh Kelua...