Seorang pria dengan perawakan gempal terlihat sedang berjalan mondar – mandir mengelilingi ruangan kelas, mengawasi setiap gerak – gerik siswa dengan yang sedang mengikuti Midtest di hari pertama pada mata pelajaran kedua. Ya, hari ini adalah hari dimana para siswa mengikuti Ulangan tengah semester, tidak hanya di AEIS saja, banyak sekolah juga mengadakan ulangan ini di hari yang sama.
Ulangan di laksanakan dengan sangat hikmat, semua terfokus pada soal – soal yang berada di lembar soal. Chandra tersenyum melihat soal – soal itu, hampir semua soal yang sudah ia pelajari bersama Emilly kemarin, bahkan iya yakin gadis itu bisa mengerjakan semua soalnya dengan sangat lancar hari ini, beruntung sekali gadis itu belajar dengannya kemarin karena gadis itu memang sedikit lemah mempelajari angka, seperti saat ini mata pelajaran fisika.
"Waktu tinggal 15 menit lagi, silahkan cek kembali jika sudah selesai, yang belum selesai bisa di lanjutkan" ucap pengawas ulangan itu membuat beberapa siswa memberikan reaksi lebih, seperti ada yang mengecek jawabannya kembali, atau bahkan terlihat panik karena dirasa waktu yang tersisa sangatlah sempit untuk menyelesaikan semuanya.
"waktu habis, silakan tinggalkan lembar soal dan jawaban kalian di atas meja. Ambil tas kalian dan kalian boleh pulang"
"Yahhhhhhhh"
"Belum selesai"
"bentar pak, mau isi identitas dulu"
Kira – kira seperti itulah cuitan – cuitan para siswa saat pengawas tersebut mengatakan waktu untuk menyelesaikan ulangan sudah habis, tapi mau bagaimana lagi. AEIS sangat memegang teguh aturan yang berlaku, aturan tetaplah aturan mau tidak mau mereka harus segera meninggalkan kelas itu
Emilly, Daniel, Gevan, Chandra dan Sakha mereka keluar berbarengan dari kelasnya, namun tiba – tiba kelimanya menoleh ke arah kiri saat seorang gadis berteriak memanggil nama Sakha. Gadis itu menghampiri Sakha
"kak, udah selesai kan ulangannya?, bisa ikut aku bentar gak kak ke sekre? Mau ngomongin tentang proposal yang mau di ajuin ke kepsek. Tadi aku kelar ulangan lebih awal dan langsung aku selesaiin di sekre. Bisa checkin bentar gak kak?"
"sekarang banget?"
"iyaa kak, kalo misalnya udah bener, biar langsung aku print out dan langsung ajuin hari ini"
Sakha melirik ke empat temannya itu seperti sedang berfikir "iyaa dehh. Guys pulang duluan aja, seperti yang kalian liat gue masih ada urusan"
Chandra mengangguk "oyaudah.. kita duluan aja"
Keempatnya pun melihat kedua senior dan junior itu pergi ke arah yang berlawanan dengan mereka. Emilly dapat melihat keduanya tengah berbincang – bincang, entah mengapa ia merasa tidak menyukai kedekatan kedua orang berlawanan jenis itu, padahal ia sendiri tahu bahwa Adellia merupakan gadis yang baik dengan latar belakang yang jelas. Ini aneh! Melihat mereka bercengkrama malah membuatnya muak
"Yaudah yuk, balik" Chandra terlihat berjalan sambil merangkul Daniel, mengajak ketiga temannya itu untuk langsung pergi ke basement. Tapi baru tiga langkah ia berjalan bersama Daniel, Emilly menghadangnya
"Yang balik Gue, Daniel sama Gevan. Lo enggk!"
Chandra menyernyitkan alisnya tidak mengerti "lahhh? Kenapa?"
"susulin Sakha, temenin dia"
"lahhhhhh? Kok gue????" Chandra menunjuk dirinya sendiri "ogahh!!! Ntar gue jadi nyamukk!"
"udahhh lo sana!!" Emilly mendorong tubuh Chandra menjauh "KHAAAA!!" panggil gadis itu sedikit berteriak membuat Sakha dan Adellia membalikkan badannya "CHANDRA KATANYA MAU IKUTTT!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not the Princess
Dla nastolatkówKatanya aku seperti putri, namun aku bukanlah tuan putri Aku rasa aku bukanlah seorang putri, tapi ternyata aku memanglah putrinya