[⚠️Perhatian⚠️]
Sebagian chapter ini udah aku revisi dengan penulisan yang sesingkat mungkin agar kalian lebih mudah paham bacanya, juga disini aku tambahin beberapa part sebagai tambahan.
..
.
Happy Reading 🌼🌼🌼
⚠️Ingatkan! bila ada typo⚠️
.
.
.--oOo--
Khanara mendecak kesal. Ia tidak jadi pulang bersama Aksa karena kakaknya yang tiba-tiba saja datan dan menyeretnya ke mobil milik kakaknya untuk pulang bersama kakaknya.
KakaknyaーKarina Naresta itu menjemput sang adik setelah mendapat laporan dari sang ayah bahwa adiknya akan mengikuti balap liar.
"Kak! Masa lo lebih percaya cowok sialan itu daripada gue si kak?!" Bentak Khanara pada kakaknya. Ia tak terima di kekang seperti ini.
"Jangan kurang ajar! Dia itu juga ayah lo!" Bentak Karina.
Bagaimana bisa adiknya ini berkata seperti itu pada ayahnya sendiri? Ia merasa ayahnya sudah cukup baik untuk merawat mereka berdua, apa yang membuat adiknya itu sangat membenci ayahnya sampai dia seperti ini?
"SIAPA YANG LO SEBUT SEBAGAI AYAH GUE HAH?! GUE GAK PUNYA AYAH! DEVANDRA ITU BUKAN AYAH GUE, BAHKAN DIA GAK PANTES DI SEBUT SEBAGAI SEORANG AYAH!ー"
Plak!
Satu tamparan keras mengenai pipi Khanara. Rasanya sangat perih dan panas, ia tak habis pikir mengapa kakaknya bisa tega menamparnya seperti ini.
"Masuk kamar." Ucapnya yang terdengar tidak ingin di bantah. Tapi kakaknya itu seharusnya tau betul siapa yang ia suruh tanpa menerima bantahan. Seorang Khanara Nareswara tidak akan pernah mengikuti keinginan yang tidak ia minati.
"CEPET MASUK KAMAR ATAU-"
"Atau apa? Lo mau nampar gue lagi? Sini, bunuh gue sekalian kak. Kebetulan gue juga lagi pengen nyusul mamah" Ucap Khanara sinis, merebut handphonenya kembali yang di genggam oleh Karina dan melangkahkan kakinya pergi keluar rumah tanpa mempedulikan kakaknya yang terus meneriaki namanya.
Ia bisa saja menyusul Khanara. Namun entah pikiran darimana, sepertinya adiknya itu benar-benar tidak berniat untuk pergi balap motor.
--oOo--
"Kemana aja si? Lama banget" Ucap Calvin Jorgaskaーteman dekat Khanaraー begitu melihat sosok Khanara yang baru saja turun dari motornya itu."Biasa, drama kakak gue" Tak mempedulikan tatapan bingung dari Calvin, ia langsung menghampiri Aksa yang sedang bermain game online bersama Abigakas Pratama dan Reonald Agivano.
"Banggg Egann" Ucapnya manja seraya menghampiri Abang-abangan kesayangannya itu. Namanya Aksa Regantara, lebih dikenal dengan Aksa. Namun khusus Khanara, ia memanggil Aksa dengan sebutan Regan, lebih tepatnya, 'bang Egan'
Seluruh anggota Baddas Kill juga tau bahwa kedekatan mereka itu seperti apa meski baru hanya bertemu satu tahun lalu.
Hanya dengan Khanara, Aksa bisa banyak bicara. Begitu juga dengan hanya Aksa, Khanara bisa menjadi perempuan yang ramah nan menggemaskan.
Aksa mematikan ponsel yang ia genggam lalu membalikan badannya, tak peduli lagi dengan gamenya ia menatap perempuan di hadapannya dengan memegangi pipinya gemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Impossible
General FictionKatanya, cinta itu seperti bunga mawar. Indah namun juga menusuk, namun mengapa kenyataannya berbeda? Cinta yang ini sama sekali tidak indah apalagi menusuk, hanya saja... Cinta kali ini seperti berada di labirin dengan luas dua hektar, sangat meny...