Setelah A terkuat terlahir kembali, O meledak

Chapter 1 kelahiran kembali

Bab 1 Kelahiran Kembali

Langit biru dan tak berawan, dan di ruang kelas Kelas 7 SMA Dongcheng, sekelompok siswa sibuk satu sama lain.

Di baris terakhir dekat jendela, remaja yang tidur di meja tidak terpengaruh sedikit pun.

Jiang Xue, yang baru saja kembali dari kerja, mencolek pergelangan tangan anak laki-laki itu.

Dengan hati-hati dan lembut, dia memanggil, "Tuan Lin Yan akan datang, bangun."

Setelah beberapa panggilan, bocah itu pindah.

Pemuda itu menegakkan tubuh perlahan, tidak tahu apa yang sedang terjadi, tubuhnya pegal-pegal, seolah ada belenggu di sekelilingnya.

"Saudara Lin Yan, apakah kamu bermain game lagi tadi malam? Mengapa kamu begitu mengantuk pagi-pagi?" Jiang Xue, sebagai teman Lin Yan dari kecil hingga dewasa, tahu tindakan sehari-harinya dengan sangat baik.

Ada suara mendengung di telingaku. Suara ini sangat familiar. Sepertinya itu Jiang Xue, kakak yang bermain bersama sejak kecil.

Lin Yan berjuang untuk membuka matanya.

Untuk sesaat, sinar matahari yang masuk dari jendela membuatnya linglung.

Di papan tulis jelas tertulis beberapa karakter besar.

[Kelas 3540, kelas 27 SMA, selamat datang! kan

Lin Yan menutup matanya dengan berat, kelas yang akrab, teman sekelas yang akrab, semuanya yang akrab.

Ini seperti kembali ke sekolah menengah.

Perjuangan sebelum kematian?

Jiang Xue mengangkat tangannya dan menjabatnya di depannya: "Kamu belum bangun? Maka kamu harus bertahan. Saya mendengar bahwa guru kelas ini adalah pemimpin tim tahun kedua. Jika Anda menangkap kepang, Anda akan selesai."

"Sekolah khusus juga secara khusus mengaturmu untuk datang ke kelas tujuh kali ini."

Lin Yan menatap wajah yang dikenalnya di depannya, tenggorokannya sakit, dan dia memanggil namanya dengan susah payah: "Jiang Xue."

Wajah Jiang Xue penuh dengan keraguan: "Saudara Lin memiliki sesuatu untuk dikatakan secara langsung."

Lin Yan mengangkat tangannya dan mencubit wajahnya, dan bertanya kepadanya, "Apakah itu sakit?"

Itu bukan omong kosong, tidak ada salahnya dicubit.

Tetapi sebagai adik laki-laki yang memenuhi syarat, Jiang Xue memiliki wajah yang tulus: "Tidak sakit."

Lin Yan tersenyum.

Itu memang mimpi.

Di kelas anak muda ini, dia tersenyum.

Pria muda itu tertawa, raut wajahnya yang sedikit tajam melembut, matanya yang cokelat muda sejernih kolam mata air, dan sudut mulutnya yang terbalik membuatnya tampak patuh dan sesat.

Semua teman sekelas di kelas menoleh untuk melihat ke belakang, mereka dikenali oleh seluruh sekolah sebagai pengganggu sekolah yang mendominasi dan pemberontak.

Sebenarnya... tertawa!

Setelah satu menit hening, ruang kelas menjadi bubur yang berantakan.

"Apakah kamu melihatnya?!" Gadis berkacamata yang paling dekat dengan Lin Yan tampak gugup dan berkata kepada teman sekelas perempuan di depan, "Pengganggu sekolah itu benar-benar tertawa!"

Teman sekelas perempuan di meja depan tampak seperti kotoran: "Menyedihkan, seseorang akan sial!"

Tidak hanya dua teman sekelas perempuan ini, tetapi juga Jiang Xue di Kelas 7 hampir semuanya ketakutan.