1

4 5 0
                                    

Udara segar dengan pemandangan yang menyejukkan mata disertai nyanyian merdu serangga musim panas menyambut ku. ya, disinilah aku sekarang. disebuah desa kecil tempat tinggal Nenek. siapa sangka tempat yang ku kunjungi satu tahun sekali, sekarang akan jadi tempat tinggal ku.

 siapa sangka tempat yang ku kunjungi satu tahun sekali, sekarang akan jadi tempat tinggal ku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

semua berawal karena perusahaan Ayah. perusahaan yang sudah menafkahi keluarga kami selama hampir 20 tahun kini sedang berada diujung tanduk. hanya perlu tiupan kecil untuk membuat nya jatuh tapi Ayah yakin kalau dia bisa mempertahankan perusahaan kesayangan nya tersebut dengan batuan dari istrinya, yaitu Ibu ku.

aku tidak terlalu tahu dengan detail cerita nya, tapi kudengar teman bisnis Ayah berlaku curang dan membawa kabur dana perusahaan sampai miliyaran. aku bahkan tak tau dana perusahaan bisa sebanyak itu. ya, mereka memang tak menceritakan nya. mereka tipe orang tua yang tidak mau anaknya tahu kesusahan yang mereka alami. tapi kenyataan nya aku sudah cukup dewasa untuk tahu kesusahan mereka, dan saat Ibu mengusulkan ku tinggal dengan Nenek, aku langsung mengiyakan nya. aku tak mau membuat mereka tambah pusing dengan penolakan ku.

Aku senang bisa tinggal bersama Nenek. Nenek memang terkenal ramah dan baik pada siapapun, apalagi pada cucunya. ditambah suasana pedesaan yang asri, suara mesin hanya terdengar dari pembajak sawah atau satu dua motor yang lewat. tak banyak kendaraan disini. aku suka udara nya, aku suka air nya, aku suka aroma rumah Nenek, aku suka semua nya. tapi... bagi orang seperti ku yang jadi masalah adalah saat nanti masuk sekolah dan harus bertemu dengan orang-orang baru di sana.

bukan nya anti sosial. tapi aku selalu bingung harus bicara apa dengan orang baru. aku takut salah bicara, aku takut nada bicara ku aneh.

aku bahkan menanyakan pada teman ku di Seoul, bagaimana awal nya dia dan aku bisa berteman dekat. dan dia menjawab "euuu aku lupa eheheheh"

ahhh... sudahlah, mari kita ikuti arus nya saja. aku tak mau berpikir aneh-aneh lagi. aku akan menikmati waktu ku disini... waktu ku dengan Nenek yang sangat kusukai.

...

"Ibu dan Ayah mu sudah pergi" ucap Nenek membuat ku menoleh pada nya dan mengangguk pelan "kau benar-benar tak mengantarnya sampai depan jalan?"

"tak usah, Ibu bilang dia akan kembali 1 minggu lagi"

"augh... hubungan kalian baik-baik saja kan?" Nenek duduk di samping ku

"Ibu bilang jangan mengantar nya, karena takut menangis"

Nenek mengangguk mengerti, sementara aku kembali menonton tv dan memakan jeruk.

"kau baik-baik saja?" tanya nya lagi

"Nep!"

aku baik-baik saja. aku percaya Ayah dan Ibu pasti berhasil mempertahankan perusahaan dan mengembalikan kondisi keluarga. aku juga percaya kalau aku akan berteman dengan semua murid disekolah.... ralat! dikelas.... nanti. aku akan berusaha! aku tak mau menjalani masa-masa terakhir SMA ku sendirian.

A TIGERWhere stories live. Discover now