"Ngomong sekali lagi nama dan foto lo terpampang di buku Yasin."
Heaven mengepalkan tangan memberi tanda tinju, sekali lagi bocah menyebalkan ini bicara maka tamat riwayatnya.
Bukannya diam Regan malah tertawa. Ya Tuhan... Istri siapa ini? Kenapa menggemaskan sekali? Tak sia-sia crush sama cewek ini selama lima tahun walau dia bar-bar setengah liar.
"Lo gemesin, deh. Kek curut!"
Heaven melotot dengan pujian sekalian ejekan tersebut. APA DIA BILANG?! Kek curut? Maksudnya secantik Wonyoung?
"Oh tentu gue emang gemesin," balas Heaven kembali mengibaskan rambutnya. Tidak ada rasa minder dalam dirinya, gadis bar-bar itu tumbuh dengan rasa percaya diri yang mendarah daging.
"Ya makanya gue bilang."
Heaven memasang wajah galak ketika Regan menarik lembut rambut panjangnya dan menciumnya.
"Rambut lo wangi bangat. Selain cantik lo juga wangi," puji Regan tanpa malu.
Heaven menatap lawan songong seolah berkata. "Iyalah! Siapa dulu? Heaven Celestial gitu, loh!"
Regan terus saja tersenyum menatap tak berkedip pada sang pujaan hati. Jika ada delapan miliar manusia di dunia, maka Heaven yang paling cantik, jika hanya ada sepuluh wanita paling cantik di dunia maka Heaven salah satunya, jika hanya ada satu wanita paling cantik di dunia maka khodam Heaven yang juaranya.
"Gue emang cantik paripurna, tapi lo jangan mupeng gitu. Awas ngences!" tegur Heaven membuat Regan menggeleng tapi masih tersenyum. Masih tak mengerti kenapa kakak sahabatnya ini begitu cantik.
Regan masih menatap istrinya penuh pujaan membuat Heaven terdiam. Salting dikit, tapi lebih didominasi kesedihan.
Andai... Andai Favian yang menatapnya seperti itu dia pasti akan bahagia luar biasa.
Ngomong pasal Favian dia kan punya misi untuk berpisah dengan bocah menyebalkan ini. Lagian kenapa bisa simsalabim dia sudah menikah bersama bocah dari antah berantah ini? Kenapa takdir hidupnya begitu plot twist dan tidak elit sama sekali? Ini sungguh memalukan!
"Nggak usah senyum-senyum lo! Gue musuhan sama lo!" Heaven mendorong tubuh Regan dan keluar dari ruangan keramat tersebut.
Gadis itu bolak-balik tampak berpikir serius bagaimana untuk mengakhiri pernikahan sial ini. Dia yakin dia sedang kena kutukan. Heaven sebenarnya sedang merenungi dosa-dosa yang dia lakukan, mungkin dia kena sumpah sial karena mulutnya sering berkata jahat pada orang lain.
"Shit!" umpat gadis itu sambil mengambil ponsel menghubungi partner in crime. Abangnya.
"Woy, Bang!" sapa Heaven bolak-balik sambil mengatur strategi agar abangnya yang sangat bisa diandalkan dalam segala hal bisa membantunya keluar dari pernikahan penuh jebakan ini.
"Apa?"
Senyum Heaven terbit, jujur saja manusia yang paling disayang di keluarganya adalah abang sebiji yang sangat pengertian ini. Makanya terkadang Heaven merasa cemburu jika abangnya menikah dan wanita beruntung itu yang mendapatkan semua perhatiannya bukan lagi dirinya. Tak sudi! Heaven mau dia yang jadi pusat dunia.
KAMU SEDANG MEMBACA
JODOHKU BRONDONG MERESAHKAN
Teen Fiction"Walau gue masih bocil di mata lo, tapi tytyd gue gede!" "Bocah stress!" Heaven geleng-geleng dengan pengakuan tak senonoh tersebut. "Kalau nggak percaya lo boleh pegang dan rasain!" Regan tersenyum manis menatap sang pujaan hati. KETIKA TOM AND...