condividere

995 109 7
                                    

Sunghoon tidak menyangka jika segalanya bisa berubah menjadi serumit ini hanya dalam kurun waktu satu malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sunghoon tidak menyangka jika segalanya bisa berubah menjadi serumit ini hanya dalam kurun waktu satu malam. Ada banyak hal yang Sunghoon sesali, tentang hal yang seharusnya tidak berada di luar batas. Andaikan dirinya tidak terlalu cepat menyimpulkan, mungkin segalanya masih tetap berjalan pada tempatnya.

"Lo bilang apa?"

Suara tawa menjadi jawaban atas pertanyaannya terdengar dari sosok laki-laki yang sedang mengemudi di sebelahnya. Sunghoon menatap dengan bingung, karena menurutnya tidak ada satu hal pun yang bisa dibilang lucu.

"Beneran nggak fokus ternyata."

Sunghoon sama sekali tidak menyangkal, yang baru saja Jay —manajernya— katakan, jika mengingat kalau shooting iklan yang ditargetkan selesai sore hari baru berakhir beberapa saat lalu.

"Mau langsung balik, apa gimana?"

Tanya dari Jay membuat Sunghoon sadar jika laki-laki tersebut paham akan adanya hal yang mengganggu pikirannya. Benar, Sunghoon memang butuh distraksi untuk saat ini, atau lebih tepatnya ia butuh seseorang untuk diajak bicara.

"Ke tempat biasa aja dulu." Jawab Sunghoon, tanpa menyadari jika Jay terus menatapnya dengan penuh keingintahuan.

★☆★

Terlalu banyak waktu yang Sunghoon habiskan di tempat ini, kebanyakan hanya untuk bersenang-senang. Tidak pernah disangka-sangka bahwa dirinya akan ke tempat ini untuk memperbaiki suasana hati, lengkap dengan suasana sunyi seperti ini. Tidak ada teriakan penuh kegembiraan, ataupun sorakan karena drama atau film yang mencapai rating memuaskan. Tidak ada keramaian, yang ada hanya Jay yang terus-terusan memandangnya.

"Lo nggak minum?" tanya Sunghoon, karena laki-laki yang seumuran dengannya itu sama sekali tidak menyentuh gelas di depannya.

"Nanti yang nyetirin gue siapa? Lo enak, bisa aja minta jemput Ni-ki."

Ni-ki... Ni-ki.

Mendengar nama Ni-ki disebut, entah kenapa membuat rasa ngilu itu muncul lagi. Ingatan akan hal yang terjadi kemarin malam, atas perkataan yang tidak bisa ia tarik kembali.

Lelah karena terus-terusan menuang minuman ke dalam gelas, Sunghoon mulai meminum alkoholnya langsung dari botol. Sama sekali tidak mempedulikan suara Jay yang terus mengingatkan kalau ia sudah minum terlalu banyak.

"We had sex—"

Sunghoon mengatakannya, ketika botol minuman yang ia genggam tiba-tiba Jay tarik dengan paksa.

"Sunghoon, udah. Jangan gila—"

"—pertama, pertama kalinya, gue sama Ni-ki."

Jay seketika mengatupkan bibir, tidak melanjutkan kalimat yang sudah diucapkan sebagian. Entah kenapa ekspresi wajah laki-laki itu jadi terlihat berlebihan, dengan kedua manik yang membulat karena terkejut dengan yang baru saja ia katakan.

AMÓRE ; hoonki ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang