awal mula

110 18 12
                                    

Di kamar yang begitu Megah dan mewah serta hiasan kamar begitu indah dan cantik. terdapat seorang gadis dengan baju piama bergambar karakter Doraemon. Gadis itu berumur sekitar 15 tahun, ia bernama Alana. Alana tampak seorang diri di kamarnya dan juga begitupun di rumah mewahnya.

Alana sedang berbaring di kasur empuk king sizenya, membaca buku usang yang sudah menguning tetapi masih bisa di baca, buku itu ia temukan berapa tempo hari yang lalu di gudang sekolah saat di beri hukuman oleh guru nya membersihkan gudang sekolah karena terlambat masuk kelas. di buku itu banyak sekali tertera artikel tentang mata batin.

Di buku itu tertulis, 'mata batin adalah sesuatu kelebihan seseorang dalam melihat alam gaib, Hanya orang tertentu saja yang bisa mendapatkannya'. Kemudian gadis tersebut tertarik membaca bagian pertama lalu setiap lembar lembaran buku di baca habis.

Sampai tiba tiba di bagian paragraf tentang 'cara membuka mata batin,'
"Waw,'' ujar gadis itu kecil, berbinar membacanya. Karna ia bosan dan tidak percaya hal seperti itu jadi sangat tertarik untuk melakukanya.

"Barang dan bahan yang kamu perlukan, kain putih, lilin, sebuah cermin besar, satu buah jeruk porot, sepuluh buah kembang kantil, silet." Ucap Alana membaca buku usang itu secara perlahan lahan, agar bisa menghafalkan apa saja barang yang di perlukan.

Akhirnya Alana langsung mengambil berapa barang yang di sebutkan di buku. memindahkan kekamarnya tanpa tertingal satupun.

Gadis itu duduk kembali melanjutkan bacanya "langkah yang di lakukan. matikan lampu ruangan, kemudian hidupkan lilin, taruh lilin di depan cermin, duduklah di depan cermin, ambil 7 helai rambutmu, lalu taruhlah helaian rambut di kain putih, makanlah empat buah kembang kantil dan sisanya taruh di kain putih, gores sedikit jari mengunakan silet lalu darahnya tumpahkan pada kain, taruh silet tadi kedalam kain, ikat mati kain tersebut, dan terakhir peras jeruk porot teteskan ke kain setelah kain diikat, kubur kain yang berisi tadi di bawah pohon apa saja dan jangan lupa usapkan kain di ke dua mata saat mau menguburkan." Baca Alana langsung mengerti terlihat sangat serius dan tidak takut sama sekali untuk melakukanya.

Sesudah membaca buku usang itu Alana langsung meperagakan apa yang tertulis. Saat tiba buku itu menyuruh untuk memakan kembang kantil dan mengiris jari, Alana Tampak ragu tidak berani. tetapi gadis itu sudah selesai menjalani ritual itu.

Pukul 21:12 malam Alana sudah berada di halaman rumahnya berniat untuk mengubur kain tersebut di bawah pohon cemara. Sebelum itu Alana mengusapkan kain itu ke kedua matanya.

Setelah acara penguburan kain selesai Alana ingin masuk kedalam rumah tetapi langkahnya terhenti, badan nya begetar Melihat sesosok wanita berbaju merah berambut panjang yang sedang makan bungga melati yang di tanam di halaman ruma Alana. Wajah wanita itu hancur bolong bolong di penuhi dengan ulat dan darah, bola matanya sebelah tergontai gontai keluar. Itulah selebih yang Alana lihat.

Kaki Alana tiba tiba terasa melemas seperti tidak ada tulang sekedar berjalan, keringat dingin membanjiri  tubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kaki Alana tiba tiba terasa melemas seperti tidak ada tulang sekedar berjalan, keringat dingin membanjiri tubuhnya. Alana tampak takut sekali matanya yang mulai ber air ia harap ini hanya sebuah mimpi.

Hantu wanita berbaju merah itu mendekat kearah Alana sambil tersenyum lebar Hinga membuat lendir berwarna merah menetes ke mulutnya. Hantu itu memiringkan kepalanya memperlihatkan wajahnya yang mengerikan agar bisa melihat Alana dengan jelas, tangan nya melambai pada Alana.

Melihat itu Alana langsung menutup matanya. lidah Alana kelu untuk berteriak. Setelah rasa kaki nya bisa berjalan ia berlari masuk ke dalam rumah nya cepat cepat mengunci pintu.

TOK TOK TOK TOK TOK

"AHIHIHIHIHI, BUKAA," TOK TOK TOK TOK

Bunyi gedoran pintu dan teriakan tawa yang keras di balik pintu. membuat gadis itu menangis dalam diam sejadi jadinya tak ada orang rumah di rumah nya selain dirinya.


MATA BATINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang