Chapter 7

1.8K 286 6
                                    

~~~ Happy Reading ~~~

Mereka bernafas lega karena makhluk itu tak menemukan mereka.

"Dia sudah pergi." gumam (Name).

Doori memeluk (Name) dengan erat. "Kak (Name), aku takut sekali."

"Tenanglah Doori, kakak akan menjaga kalian dari makhluk itu."

Tiba-tiba, Shinbi muncul dari dalam penutup selokan yang mereka gunakan sebagai permainan kelereng saat mereka bertemu untuk pertama kalinya dengan Shinbi. "Kenapa ada suara berisik di sekitar sini.

"He, apa kau tahu kami mencarimu dari tadi?" Hari langsung menarik Shinbi menuju ke kamar apartemen mereka.

Hari sengaja mengunci pintu agar tak ada yang masuk dan melihat mereka mengobrol dengan Shinbi.

"Shinbi, kembalikan semua seperti dulu, kami tak ingin melihat makhluk lagi." mohon Hari.

"Oh, itu? Sudah kuperingatkan bukan? Kalian pasti akan menyesal karena sudah memakan permenku," kata Shinbi santai.

"Kamu bisa melakukannya atau tidak!?" tanya Hari, kesal.

Lalu tiba-tiba ada yang mengetuk pintu. Mereka berbalik dan ternyata itu adalah ayah mereka.

"Terkunci? Aku kira aku tidak menguncinya saat keluar tadi," kata sang ayah yang terheran-heran.

Untung saja ayah mereka langsung pergi. Mereka bisa melanjutkan pembicaraan mereka dengan Shinbi.

"Yang terjadi sudah terjadi, kenapa kalian tidak menandatangani kontrak denganku?" ucap Shinbi.

"Kontrak?" beo Hari dan Doori.

(Name) berdiri di depan kedua adiknya sambil melemparkan tatapan membunuhnya. "Kalau sampai kontraknya yang aneh-aneh, maka aku tidak segan-segan membuatmu merasakan yang namanya neraka."

Tubuh Shinbi seketika gemetar melihat tatapan membunuh dari (Name). Dia masih sayang nyawanya, jadi dia tidak ingin membuat kakak dari Hari dan Doori menjadi salah paham.

"Tenang saja (Name), kontrak yang aku maksud di sini adalah mereka akan mengirim makhluk-makhluk ke alam atas."

"Kita harus mengirim mereka ke tempat yang seharusnya." lanjutnya.

"Hahaha, tugas Goblin mengirim makhluk-makhluk ke alam atas? Kenapa?" tanya Hari yang tertawa mencoba tidak percaya.

Shinbi menghela nafas, "Orang-orang meninggalkan gedung ini karena kabar makhluk." jawabnya.

"Jadi?"

"Aku adalah goblin rumah Shinbi, goblin tidak bisa bertahan tanpa energi manusia. Jika semua orang meninggalkan gedung ini, aku tidak akan bisa bertahan." jelas Shinbi.

"Kalau kami membantumu, apa keuntungannya bagi kami?" tanya Hari.

"Setiap satu makhluk yang kamu kembalikan, maka aku akan mengabulkan satu keinginanmu." jawab Shinbi.

"Benarkah? Apapun?" tanya Hari yang kelihatannya senang.

"Iya, tapi kekuatanku hanya bekerja di rumah Shinbi saja." jawab Shinbi.

"Hah! Hanya di gedung ini?" kata Hari yang tampak kecewa.

"Kalian setuju atau tidak?" Hari tampak berpikir sejenak.

"Tidak, ini menakutkan!" kata Doori.

"Baiklah, kita tanda tangan kontraknya." jawab Hari.

"Apa?!" kata Doori yang tidak percaya kalau kakaknya mau.

"Apa kamu yakin bisa menanganinya, Hari? Aku tidak ingin kamu terluka karena ulah makhluk." (Name) tidak yakin kalau Hari bisa melakukannya.

Hari tersenyum menyakinkan kakak kembarnya. "Aku yakin sekali kak. Kakak tenang saja, aku bisa menanganinya dengan mudah."

"Sungguh?" tanya Shinbi yang tampaknya senang.

"Kakak!" sepertinya Doori tidak mau menandatangani kontrak dengan Shinbi.

"Ayo, kita beri sumpah kelingking."

Hari dan Shinbi menautkan jari kelingking mereka. Tandanya kalau mereka telah menjalin kontrak.

"Kontrak selesai."

"Aku tidak mau. " Doori berjalan pergi karena tidak mau menandatangani kontrak dengan Shinbi.

Hari lalu menarik paksa Doori untuk melakukan kontrak dengan Shinbi juga. "Doori."

Akhirnya Doori mau melakukan kontrak dengan Shinbi, walaupun harus dipaksa oleh Hari.

"Baiklah, misi pertama adalah, makhluk petak umpet," kata Shinbi.

"Makhluk petak umpet?"

"Ya, dia memancing anak bermain petak umpet. Mengambil jiwa mereka lalu membuat mereka terjebak selamanya." Shinbi menjelaskan makhluk yang menjadi misi pertama mereka. "Makhluk itu buta, tapi pendengarannya tajam. Suara deru nafas saja sudah cukup untuk menangkapmu."

Doori malah membayangkannya dan menjadi merinding sendiri.

"Lalu, bagaimana kita bisa mengirimnya ke alam atas?" tanya (Name)).

"Kita harus melepas penutup matanya." jawab Shinbi.

"Apa? Itu saja?" tanya Hari.

"Kau pikir itu mudah? Jika kau ditangkap olehnya sebelum kau melepas penutup matanya, kau akan menjadi pencari selamanya. Selamanya" Shinbi tertawa terbahak dan dia malah mendapatkan tatapan maut dari Hari.

~~~ Bersambung ~~~

I am Her Twin (Shinbi House x Uchiha Female Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang