AU Lo Pemain, Gue Pelatih from twitter (Ljn)

2.2K 11 0
                                    

Part 75.

Kalau mau tau jalan ceritanya boleh mampir ke twitter icedchocomilk.

Ohh iyaa yang buat yang nungguin aku update di trakteer selasa atau rabu ya. Soalnya aku enggak bisa upload disana karena kena pelanggaran begitu menyebutkan nama kelamin di salah satu cerita aku.


tw // fetish ⚠️

Seperti candu bagi Mika, ia cukup lama menghabiskan waktu hanya untuk mencari foundation di Mall Kota Kasablanka. Sebenarnya barang awal yang ia akan beli bukanlah foundation, melainkan lip creamnya yang sudah habis beberapa hari lalu. Tapi karena Luthfi menyuruh Mika mengambil apapun, perempuan itu justru mengambil barang yang tidak begitu ia butuhkan.

Selesai mencari make up, Luthfi mengajak kekasihnya untuk memesan makanan agar keduanya bisa segera makan begitu tiba di tempat kost Mika. Lelaki itu sengaja memesan untuk dibawa pulang, karena ia begitu malas jika melihat keramaian di suatu tempat. Padahal ada niat lain juga yang ia fikirkan begitu ia ingin cepat-cepat sampai di tempat Mika.

"Sini aku bawain." Luthfi mengulurkan tangannya, meminta Mika untuk menyerahkan sling bag yang ia kenakan di bahu kanannya.

"Thank you, Fi. Tapi kayaknya aku aja deh yang bawa." Mika menolak tawaran kekasihnya. "Emang kamu enggak malu bawain tas aku di tempat umum gini?"

Tanpa menghiraukan penolakan Mika, Luthfi dengan inisiatif melepaskan tas yang masih berada di bahu kekasihnya.

"Ngapain malu deh? Aku treat pacar aku kan bener dan itu fine-fine aja kok. Kecuali aku minta yang enggak-enggak di tempat umum kayak gini."

Langit yang kini sudah berubah menjadi gelap menandakan bahwa hari pun akan berakhir hanya dalam beberapa jam. Karena Mika merasa sudah cukup di dalam Mall, dan kakinya juga sudah mulai lelah. ia pun mengajak Luthfi untuk segera meninggalkan tempat ini. Keduanya jalan bersamaan, saling berpegangan tangan di sepanjang jalan, dan tak sekalipun Luthfi melepaskan genggaman kekasihnya. Hal itu membuat Mika seutuhnya di cintai oleh sosok lelaki di sampingnya.

Bahkan Luthfi pun juga menunjukkan hal kecil lainnya seperti membukakan pintu mobil untuk Mika.

Tebet tanpa macet, rasanya mustahil bagi Luthfi. Bahkan setiap kali ia menjemput Mika untuk menuju ke kampus pun, jalanan itu tetap ramai di siang hari.

Selagi di perjalanan, Mika bergelantungan manja pada Luthfi yang saat ini mengendarai mobil hanya dengan satu tangan kanannya. Luthfi, kemeja hitam, jam, dan satu tangannya ketika mengendarai mobil membuat penampilan lelaki itu sangat luar biasa di mata Mika.

"Ihh kenapa nih tumben dari tadi manja banget?" Luthfi menyentuh dagu kekasihnya dengan siku, karena Mika seolah tak mau melepaskan pergelangan tangan kekasihnya.

"Gapapa kok. Aku emang lagi mau begini aja dari tadi. Enggak boleh, ya?" Mika pun mengangkat wajahnya dan menatap kekasihnya dari bawah.

Luthfi tertawa dengan mata sipitnya yang hanya segaris. "Hahaha gapapa, Mik. I'm actually happy karena aku jadi terlihat sedikit terandalkan di matamu."

Padahal jujur saja Mika sedari tadi menahan gairah seksualnya hanya karena melihat jam yang di kenakan oleh Luthfi. Belakangan ini hubungannya dengan Luthfi tak begitu baik-baik saja, sehingga ia enggan menunjukkan sosok dirinya yang rindu akan belaian di area kewanitaannya. Tapi saat ini pun Mika juga tak ingin begitu menunjukkan bahwa dirinya tengah turn on hanya karena sebuah jam tangan. Ia tak mau di anggap perempuan aneh hanya karena fetish yang ia miliki sejak lama.

Setibanya di tempat kost, Luthfi pun membantu Mika mengeluarkan barang-barangnya yang ada di dalam bagasi mobil miliknya. Sejak Mika masuk ke dalam halaman, pemandangan aneh sudah ia dapatkan begitu melihat teman-temannya menatap dirinya dengan tatapan tak biasa. Tapi Mika tidak peduli, karena bukan hanya ia saja yang sering kali membawa pasangan masuk sampai ke dalam kamar.

Mika berbaring sejenak karena kakinya benar-benar mati rasa saat ini. Ia pun rasanya tak berselera untuk mengisi perutnya karena rasa lelah akan tubuhnya memuncak begitu sudah bertemu dengan kasur.

"Ganti baju dulu, Mik. Kotor tahu habis dari luar." ujar Luthfi.

Lelaki itu kini tengah membuka kemeja hitam yang masih melekat pada tubuhnya. Pendingin ruangan di kamar Mika baru saja di nyalakan, dan jelas saja jika Luthfi merasakan panas pada tubuhnya.

"I-iya sebentar." Mika terbata hanya karena melihat punggung Luthfi yang berkeringat.

"Copot branya, gih. Enggak bagus kan kalau tidur pakai bra."

Saat ini Mika hanya mengenakan tank top putih, sehingga ia tak perlu susah-susah mengeluarkan bra yang tengah ia kenakan dari dalam sana. Luthfi membuka jendela yang ada di kamar Mika, sehingga lelaki itu bisa merasakan hawa dingin yang masuk dari luar.

Luthfi di buat tertegun karena bokong Mika sedari tadi bergerak kesana kemari karena perempuan itu belum menemukan kenyamanannya meski kini sudah berada di atas kasur. Dengan cepat pun Luthfi mempotret pemandangan indah di depannya dan mengirimkan foto tersebut ke dalam statusnya.

Jam tangan yang kini berada di tangan Luthfi pun dilepaskan saat ini. Lelaki itu menaruhnya di atas meja belajar sebelum ia masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Mika yang mendengar suara deburan air berasal dari kamar mandi pun bangkit, kemudian perempuan itu duduk di kursi dan menggenggam jam tangan milik kekasihnya. Ia begitu terhanyut karena aroma tubuh Luthfi rasanya masih tertinggal pada jam tangannya. Wangi citrus dari Ferrari light essence kini mulai masuk di indra penciuman Mika. Perempuan itu pun terpejam dengan kepala yang mengadah keatas, tanpa sadar tangan kirinya menyentuh kemaluannya yang masih tertutup celana panjang berwarna coklat.

Lama kelamaan Mika tak tahan, tangannya pun kini sudah masuk ke dalam celana dan mulai mengelus klitoris miliknya sendiri. Sesekali mengelus, mencubit, dan mulai memasukkan satu jarinya ke dalam vagina miliknya yang sudah basah hanya karena sebuah jam.



Krekkkk

Luthfi tak percaya dengan pemandangan yang ia lihat begitu ia keluar dari dalam kamar mandi. Mika yang tengah bermasturbasi dengan mata terpejam, serta tak lupa dengan kepalanya yang juga ikut mengadah ke atas.

"Sejak kapan kamu punya fetish sama jam tangan?" Luthfi berbisik di telinga Mika, nafasnya pun membangun adrenalin pada leher kekasihnya yang kini nampaknya akan mencapai pelepasannya.

"Fuck!"

Mika yang terkejut pun melompat dari kursi, melupakan celananya yang belum ia naikkan kembali.

"Ka.....kamu kapan keluarnya?"

Luthfi semakin memajukkan tubuhnya begitu Mika berjalan mundur sampai punggungnya mengenai dinding di belakangnya.

"Terusin dong, Mik. —

Full content ada di privatter: 75. Like To Heaven https://privatter.net/p/9033359

Akses password disini: https://trakteer.id/croissantjay/showcase/75-like-to-heaven-KeDBG

Tbc

Please give me a feedback 🙏🏻

ONESHOOT 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang