❤️

314 36 0
                                    

     Pagi ini seperti biasanya, vee Alexander  sedang memeriksa beberapa berkas perusahaan yang harus dia tanda tangani. posisinya sebagai pemimpin perusahaan yg menggantikan sang ayah, memaksanya harus selalu berkutat dengan meeting dan kertas-kertas yang harus ia periksa dengan teliti sebelum membubuhkan tanda tangan persetujuannya untuk hal yang akan menentukan nasib perusahaan.

" Huuffttt.."
helaan nafas vee membuat seseorang di sampingnya menengok.

"Kenapa kau..??"

Jinan yang berada di sampingnya dan sedang membantu pekerjaan vee pun melontarkan tanya.
Lantas vee pun membanting berkas yg sedang di pegang dan mulai bicara santai pada teman sekaligus orang kepercayaan nya itu.

Jinan adalah teman vee semasa kuliah dlu, persahabatan mereka benar- benar membuat mereka sudah seperti saudara.

"Aku hanya merasa bosan ." Tukas vee.
Jinan pun segera membereskan berkas yang sudah selesai di tanda tangani oleh vee . Pria berusia 28 tahun itu pun bangkit dan mengambil 2 kaleng soda yg ada di kulkas ruangan itu,  memberikan salah satu kalengnya ke arah vee dan mereka mulai berbincang.

"Kau harus mencari pasangan vee." ucap jinan yang tentu saja membuat bola mata sang tuan muda vee berputar.

Jinan pun terkekeh melihat teman sekaligus bosnya itu terlihat malas jika sudah membahas soal pasangan.

"Apa ada yg salah dengan ucapan ku?  kenapa kau begitu kaget?"  Seloroh jinan.

"Aku hanya merasa bosan dan lelah dengan pekerjaan ku... tapi kenapa kau malah menyuruhku mencari pasangan. apa hubungannya dengan itu?" gerutu vee.


Kini giliran jinan yang memutar bola matanya malas.
 

" Tidak kah kau bosan jika hidup mu hanya berkutat dengan meeting dan pekerjaan?  kau sudah dewasa vee,  ingat umur mu sudah hampir 29 tahun.  tapi selama aku berteman dengan mu belum pernah aku sekalipun melihat mu berkencan !!  bahkan membahas wanita dengan ku pun tak pernah.  
jujur saja aku jadi sedikit ragu dengan orientasi seksual mu."


Pletak !!!

sebuah bolpoint mendarat tepat di kening sang sahabat.

"Aku masih normal jinan,  aku masih menyukai WANITA.  hanya saja aku belum menemukan yang pas. 
aku hanya tidak ingin membuang waktu ku untuk hal yg tak pasti. 
jika suatu saat aku berkencan,  aku akan pastikan bahwa perempuan itu pantas untuk ku pertahan kan sampai akhir." jelas vee panjang lebar.
 

" Hah..kau hanya sedang beralibi." Jawab jinan tak mau kalah. Seolah ia pun sudah muak melihat ke- JOMBLO-AN sahabat nya.



Tok...tok ..tok ..!!!

sebuah ketukan membuat mereka berhenti berdebat.
seorang wanita dengan membawa setumpuk berkas pun masuk.

" Maaf tuan,  ini semua berkas dan data para pelamar yg akan menjadi asisten pribadi anda.  silahkan anda periksa terlebih dulu. dan jika ada yg memenuhi syarat nanti akan langsung saya hubungi ." Ujar sang karyawan .

  

Vee dan jinan  pun sibuk memperhatikan biodata para pelamar yg di dominasi oleh wanita.

Yaaa... siapa yg tak kenal VEE ALEXANDER. putra tunggal seorang pengusaha dan konglomerat ternama.
meskipun VEE di kenal sebagai sosok pemimpin yang dingin dan cuek,  tapi gadis mana yang akan membuang kesempatan untuk menjadi asisten pribadinya.
 

Sudah hampir 1 jam mereka memeriksa.... namun belum ada satu wanita pun yg memenuhi syarat menurut VEE.

JINAN yang selalu memilihkan wanita berdasarkan tinggi badan dan kecantikan itu,
berkali-kali memberikan saran pada vee untuk memilih calon pelamar yg ia tunjukan.  tapi vee selalu menolak dengan alasan tak cocok.  padahal bertemu saja belum,  dari mana dia tau cocok atau tidak.

Pada saat jinan sedang serius memeriksa berkas para pelamar.
Vee memberikan kertas berisi biodata salah satu pelamar ke arahnya .

 

"Aku mau dia."

Jinan mengambil kertas itu dan melihat pilihan vee. Memperhatikan semua data yang tertera di kertas tersebut.

tak lama kemudian dia tersenyum dan berkata bahwa selera vee seperti pedofil.
yang  sontak saja membuat vee hampir  meninju wajahnya.

Jinan pun bergegas keluar dari ruangan vee untuk memberikan data karyawan yang sudah di pilih bos nya supaya segera di hubungi.












Mansion vee ...

Baru saja melangkahkan satu kaki guna memasuki lift untuk menuju ke kamarnya  tersebut. Vee dikagetkan oleh sang ibu yang menghentikan  nya.

wanita paruh baya itu menyuruh vee untuk duduk di sampingnya dan berbicara sebentar.
 

"Besok ibu akan mengenalkan mu pada anak teman ibu,  kau harus mau dan bersikap baiklah padanya... atau ibu akan marah padamu." ucap nyonya wang saat vee sudah duduk di sampingnya.
 

Bukan bermaksud kurang ajar pada sang ibu, tapi... Apa yang barusan di ucapkan ibunya itu sontak membuat vee mendengus kasar.

"Bu ayolah.... mau sampai kapan ibu menawarkan aku pada anak teman ibu trus menerus !!!."

Mendengar hal itu, nyonya wang pun menoleh ke arah sang anak .

" Sampai kau bisa membawa gadismu sendiri kehadapan ibu. kau sudah cukup umur vee , mau sampai kapan kau sendiri terus". Sergah sang ibu.


" Suatu saat jika ada wanita yg bisa membuat ku suka padanya,  aku pasti akan langsung membawanya ke hadapan ibu."

Dan Tanpa menunggu jawaban dari sang ibu. Pria itu langsung menuju ke kamarnya dan tak mempedulikan ocehan sang ibu di belakangnya.

"Jika dalam 3 bulan kau belum mengenalkan kekasihmu pada kami, maka kau harus tetap mengikuti perjodohan ini. Dengan atau tanpa persetujuan mu nak."
Teriak sang ibu yang masih bisa di dengar oleh vee sebelum pintu lift tertutup sempurna.



























































Haiii.... Haiii.. 😁
Im back ...!!!!

Gmnaaa???

Semoga suka ya.
Jgn lupa vote dan coment .
Biar aku semangat buat up .
See u next part 🥰

My Lovely GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang