Part 1 [Trophy Wife]

11.7K 513 11
                                    

Happy Reading, sorry for typo.

Sejak kecil aku mampu membuat banyak orang melihatku tanpa aku inginkan, semua orang tepatnya para perempuan akan mengungkapkan rasa iri mereka entah dengan terang-terangan atau secara tersirat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejak kecil aku mampu membuat banyak orang melihatku tanpa aku inginkan, semua orang tepatnya para perempuan akan mengungkapkan rasa iri mereka entah dengan terang-terangan atau secara tersirat.

Padahal untuk orang berkepribadian intovert sepertiku, kami tidak menginginkan perhatian dari banyak orang dan menjadi pusat perhatian di sebuah acara besar. Cukup duduk sambil melakukan hobi di rumah sendirian saja, itu lebih baik daripada di tempat bising yang terlalu banyak itensitas.

"Kamu cantik sekali, Gem. Apa sih rahasianya?"

"Gimana rasanya jadi lulusan terbaik di Stanford?"

"Kalian serasi banget sih, istrinya cantik dan genius, suaminya juga ganteng dan pintar. Gak ada satupun kekurangan kalian."

"Kalau kalian punya anak, gak kebayang deh secerah apa masa depannya. Kalau dia cewek, jodohin ya sama anakku biar kita bisa jadi besan."

Kalimat itu terus saja terucap saat kami baru saja menginjakan kaki di ballroom acara, padahal seharusnya bukan kami yang menjadi pusat perhatian, karena acara ini adalah pesta hari ulang tahun pernikahan mertuaku.

Untungnya aku sudah sangat terbiasa dengan keadaan seperti ini, sejak datang aku tak pernah melunturkan senyum manis paling ramah yang aku punya, aku hanya membalas orang-orang yang berbicara pada kami dengan anggukkan kepala dam sesekali berterima kasih.

Tanganku semakin erat melingkar di lengan suamiku, berbeda dengan aku yang memberikan senyum pasta gigi, dia malah menampilkan wajah lempengnya seperti biasa. Tak ada ramah-ramahnya sekali.

Untungnya semua orang sudah mengerti dan sangat hapal dengan kebiasaannya yang memang jarang sekali tersenyum, jika bukan berasal dari keluarga Pramadana pasti semua orang akan membencinya.

Siapa yang akan membenci seorang Sakha Antares Pramadana? Jawabannya tidak ada.

Semua orang melakukan banyak sekali pencitraan untuk mengambil hati seorang Sakha, si direktur utama muda yang terkenal dengan kepintarannya. Banyak orang yang ingin menjadi kolega bisnisnya, mereka tak ingin melewatkan kesempatan sedikit pun untuk bekerja sama dengan Sakha. Si cucu mahkota Pramadana.

Aku pribadi sangat terpukau dengan sepak terjangnya di dunia bisnis, wajahnya sudah menjadi langganan di cover majalah bisnis. Selain karena di usianya yang baru awal memasuki kepala tiga sudah cemerlang, aku tak menampik jika Sakha itu tampan.

Banyak gadis tergila-gila padanya, bahkan yang aku dengar Sakha memiliki fanbase online yang jumlah followers nya puluhan ribu.

Walaupun sejak dua tahun ini, Sakha sudah melepas masa lajangnya dan menjadi suamiku. Fanbase itu masih aktif sampai saat ini, yang terkadang namaku selalu terlibat di kolom komentar.

Aku yang terlalu jelek untuk Sakha lah, aku yang tidak cocok karena bukan berasal dari konglomerat lah, aku yang hanya mantan penghuni panti asuhan lah, dan masih banyak lagi cela yang selalu mereka luncurkan di kolom komentar.

Flawless WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang