~~~ Happy Reading ~~~
Shinbi lalu memalingkan wajahnya. "Mari kita panggil makhluk itu.""Memanggilnya?" kata Doori yang heran.
''Bagaimana bisa kamu memanggilnya?" tanya Hari.
"Coba aku ingat-ingat dulu. Bagaimana aku bisa memanggil makhluk petak umpet ya?" Shinbi terlihat memikirkan caranya. "Aduh, aku sama sekali tidak ingat."
"Apa tidak ada mantranya?" tanya Doori.
"Kamu tidak bisa menyebutkan nama saja?" tanya Hari lagi.
"Tidak, itu kalimat yang dikatakan saat bermain petak umpet." jelas Shinbi.
"Maksudmu tangkap aku, jika kamu bisa?" jawab (Name) dengan wajah tanpa ekspresi.
"Nah itu dia!"
Waktu pun seketika berhenti. Secara tak sengaja (Name) telah mengatakan yang membuat permainan dimulai. Bayangan makhluk petak umpet muncul di depan jendela apartemen mereka. Hari, Doori dan Shinbi langsung memeluk (Name), sedangkan (Name) menutup kedua mulut juga hidung dari adik-adiknya itu.
Makhluk petak umpet kemudian lewat dan mereka bisa bernafas dengan lega. Tapi beberapa saat kemudian, makhluk petak umpet muncul dari bawah sofa yang mereka duduki. Mereka berempat berlari untuk bersembunyi dari makhluk petak umpet.
Satu per satu tempat yang mereka jadikan sebagai tempat sembunyi mulai di datangi oleh makhluk petak umpet. Mereka perlahan melarikan diri dan berlari menuju keluar dari apartemen. Anehnya hanya Hari yang dikejar oleh makhluk petak umpet itu.
"Serahkan padaku!" Shinbi mengeluarkan sebuah boomerang miliknya.
Shinbi membuat semacam portal. "Cepat lompat!"
Shinbi menarik Doori dan (Name) untuk masuk ke dalam portal yang telah dia buat. Diikuti dengan Hari yang ikutan masuk ke dalam portal yang telah dibuat oleh Shinbi. Beruntung portal tersebut langsung menghilang sebelum makhluk itu juga ikutan masuk ke dalam.
"Aduh, sakit." Hari menggosok-gosok pantatnya yang terasa sakit.
"Makhluk itu punya pendengaran seperti kucing," kata Doori.
"Dan dia sangat tinggi." sambung Shinbi.
(Name) tampak berpikir sejenak. Dia lalu menatap ke arah saudara kembarnya.
"Apa kamu berpikir seperti yang aku pikirkan?" tanya (Name) ke Hari.
Kedua anak kembar itu tersenyum. Sepertinya mereka berdua memiliki pemikiran yang sama. Mereka lalu membuat sebuah rencana yang dapat mengalahkan makhluk petak umpet itu. Sedangkan makhluk petak umpet tampak sedang mencari keberadaan dari mereka berempat.
"Hei makhluk! Tangkap kami jika kamu bisa!" mereka berempat sedang memancing makhluk petak umpet untuk menuju ke arah mereka.
Mereka mengatakan tangkap kami jika kamu bisa secara berulang kali. Akhirnya makhluk itu terpancing dan menuju ke arah mereka. Shinbi melemparkan boomerang miliknya ke arah atas makhluk petak umpet. Di atas makhluk petak umpet itu muncul sebuah portal dan dari dalam portal tersebut keluarlah sebuah kulkas.
Sehingga makhluk itu sedang menahan kulkas itu. Shinbi dan Doori membawa Hari menuju ke arah makhluk petak umpet. Sedangkan (Name) menggunakan kekuatannya untuk membuat makhluk itu tidak dapat bergerak lagi. Tapi secara tidak sengaja, mereka kelewatan dan mereka kembali menuju ke arah makhluk petak umpet tersebut.
Hari berhasil menarik tali yang menutupi kedua mata makhluk petak umpet. (Name) langsung cepat menangkap Hari sebelum Hari terluka. Secara tak sengaja masa lalu dari makhluk petak umpet yang dilihat oleh Hari, tersambung kepada (Name). Jadi dia juga ikutan apa yang dilihat oleh saudara kembarnya itu.
Masa lalu dari makhluk petak umpet itu adalah seorang anak perempuan yang meninggal akibat kecelakaan. Dulu, ada seorang anak kecil yang tinggal di rumah Shinbi. Anak kecil itu melihat ada sekelompok anak yang sedang bermain petak umpet. Karena melihat sang gadis ingin ikutan bermain bersama, sekelompok anak yang sedang bermain petak umpet mengajaknya untuk ikut bermain bersama.
Anak itu kemudian waktunya bertugas untuk mencari. Kedua matanya ditutupi oleh seutas kain. Anak perempuan itu mencari anak-anak lainnya dan secara tidak sengaja dia berjalan menuju ke jalan raya. Pada saat itu lewat sebuah mobil yang mengangkut barang. Karena matanya tertutupi dengan seutas kain, maka anak tersebut mati dalam keadaan mata yang tertutupi seutas kain.
Tidak terima dengan kematiannya, anak tersebut berubah menjadi makhluk petak umpet. Kini anak itu bisa kembali ke alamnya karena tali yang menutupi matanya telah dilepas.
"Tidak apa-apa, kamu tidak perlu mencari mereka lagi sekarang," kata Hari.
"Sekarang kamu bisa kembali ke alammu dengan tenang," kata (Name).
"Terima kasih. Kalian telah membantuku melihat dunia lagi dan aku minta maaf karena telah menakuti kalian," kata anak kecil itu.
"Tidak, tidak apa-apa." jawab Doori.
Tiba-tiba Shinbi menangis. "Kamu pasti sangat kesepian selama ini, aku tahu kamu pasti mendapatkan banyak teman di atas sana."
"Sungguh?"
"Itu pasti." Hari ikutan terharu.
Anak kecil itu tersenyum lega. "Terima kasih banyak, semuanya. Baiklah, aku akan pergi sekarang."
Jiwa anak perempuan itu naik ke atas, lalu terbang ke alamnya.
"Aku sangat bahagia, sangat bahagia." Shinbi mengelap air matanya dengan selembar kain.
"Waktunya menepati janjimu." Hari menangis janji Shinbi kepadanya.
"Janji?"
"Untuk setiap mahluk yang naik ke atas sana, maka kamu akan mengabulkan satu permintaan kami."
Ternyata yang diminta oleh Hari adalah es loli yang banyak kepada Shinbi. Hingga saat mereka bertiga bertemu dengan ayah mereka, mereka terkejut melihat ayah mereka yang memakan permen yang mereka makan dari Shinbi. Yang membuat mereka dapat melihat makhluk. Hari dan Doori berteriak tidak percaya kalau ayah mereka telah memakannya.
~~~ Bersambung ~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
I am Her Twin (Shinbi House x Uchiha Female Reader)
FanficBaca aja MC dari Little Bijuu 1