FATE 9

75 8 1
                                    

Sesuai janji 2 hari yehhh

Oke langsung aja ya, biar gak penasaran hihiii

.

.

.

Di sisi lain...

" Anakuuu........"

Seorang Ratu kerajaan Wang itu berlari terhuyung2, bahkan sang pemegang kekuasaan tertinggi kerajaan ini, yang tak lainsang Raja tak mencegah perbuatan sang istri, bagaimana tidak, sang putra yang sudah berhari hari lamanya itu mengilang , kembali pulang dengan keadaan sehat.

Tentu hal itu membuat semua orang di kerajaan sangat gembira dan terharu, melihat bagaimana hari hari sang ratu yang mendung, di tinggalkan sang putra satu satunya, yang hilang entah kemana.

" Annakuu... Ratu memeluk jeno dengan erat sambil menangis sejadi jadinya, jeno yang masih melamun ketika tiba itu kaget, ia tersadar dari lamunanya, sekejap ia terharu melihat sang ibunda menangis di pelukanya. Jeno memeluk sang ibu dengan sesekali mengelus punggungnya, dan mengatakan kalimat2 penenang  agar sang ibu mereda.

" aku baik baik saja ibunda, maafkan aku menghilang tanpa kabar selama ini" memeluk erat sang ibu jeno sedikit merasa bersalah, dia merasa egois pula, lupa jika di istana ini, ada seseorang yang selalu dengan lemah lembut memperlakukanya, di banding dengan yang lain, sang Ratu memang selalu memperlakukan anaknya itu, selayaknya anak nya , bukan seorang putra mahkota  maka dari itu, dulu sebelum adanya seseorang , ibunya adalah alasan terkuatnya untuk tetap bertahan di kerajaan ini.

" Baiklah..." intruksi sang Raja , seketika membuat tangisan sang Ratu berhenti, aura yang menguar di ruangan aula utama itu seketika berubah , sedikit merinding rasanya di rasakan beberapa prajurit istana. Dengan tanpa perintah, mereka semua keluar, menyisakan 3 orang di dalamnya.

"Baiklah... jadi kemana selama ini dirimu putra mahkota jeno? "

Keringat dingin tiba‐tiba mengucur deras dari pipis jeno, tanganya mulai basah dan matanya tak mau berhenti bergerak, asal jangan menatap mata sang Ayah,

" Jawablah.. ketika aku masih merendahkan suaraku" titah sang Raja yang di kenal kejam , atau mungkin tak pandang bulu itu.

" AaaAku, Aku ... aku mencari , mencari ..."

"JAWABLAH DENGAN TEGAS PUTRA MAHKOTA" kini sang Raja sudah tak bisa menangan emosinya,

Bagaimana tidak, jeno adalah penerusnya, kehilanganya sebuah bencana, kerajaan ini akan goyah, di sisi lain Sang Raja pun sudah lelah, melihat sang istri bahkan tak keluar kamar dan makan sama sekali berhari hari, apalagi saat ini situasi sedang kacau, pemberontakan, musuh- musuh yang setiap harinya mencoba merangsek masuk di perbatasan, dan ia semakin tua, ia takut pula  kehilangan anak semata wayangnya , yang pergi entah kemana, dia satu satunya harapan kerajaan ini. Ia tahu, semakin tinggi posisi mu, semakin banyak orang yang akan berlomba lomba menurunkanmu , baik dengan cara baik ataupun sangat buruk. Mala dari itu, jeno hilang , dan jika alasan dia tak masuk akal, dia sangat bodoh lagi ceroboh. Sebagai putranya, itu sebuah kecacatan, apapun sudah di lakukanya untuk menjadikan jeno penerusnya yang bahkan, kemampuanya akan melebihinya suatu saat nanti, dan kini anaknya hilang tanpa sebab , kembali seperti orang linglung.

" Bicaralah dengan benar, putraku, aku tidak pernah mengajarkanmu selemah itu"

Jeno sungguh takut, memang takut tapi ia tak mungkin berkata pergi ke gunung eden dan bertemu jodohnya ya ampun sangat konyol, tapi dia ingat Tujuan nya ke tempat itu, dan mungkin alasan itu akan sedikit di terima sang Raja.

FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang