Five

1.3K 120 19
                                    
















Dari sarapan dan mengantar jimin , pemuda mungil itu tetap saja tak berbicara padanya , dia memang bersalah , karena tidak mendengarkan jimin dengan baik , sungguh selama ini dia tidak pernah merasa tidak nyaman seperti ini .

Kali ini tidak seperti kemarin dimana dia tidak mengemudikan mobil , dia dan jimin duduk bersebelahan di kursi penumpang dengan namjoon dan supir di depan . karena tidak ingin terkesan seperti orang yang sedang bermusuhan jadi dia menutup pembatas agar namjoon tidak mencuri pandang ke belakang . agaknya anak buahnya itu seolah mencoba membaca ekspresinya yang sudah marah sejak pagi .

"jimin...".

"tidak mau bicara pada ahjussi . kau itu sama saja dengan para pria lainnya yang suka membentak ku ".

"baiklah , maafkan ahjussi mu ini".

Jimin hening dan tidak menjawab dirinya lagi . dia terus melihat jalanan di luar jendela dan menghiraukan sang paman yang terus melhatnya . tetapi jimin tidak tau kalau jungkook menggeser tempat duduk nya . namun tiba tiba dia tidur di pangkuan jimin . menciptakan ekspresi aneh di wajah jimin . "ahjussi , minggir , jangan seperti ini aku tidak suka".

"ahjussi akan tidur disini sampai jimin memaafkan ahjussi ".

Pada akhirnya jimin menghela nafas panjang dan berkata pelan. "baiklah ... kau bisa bangun sekarang ".

Tetap saja jungkook tidur di sana , malah terkesan menyamankan tidurnya dan memejamkan matanya . jimin pun hanya diam memperhatikan bagaimana wajah tampan itu terlihat tenang . tetapi dia sangat tahu bahwa sang paman tidak tidur . "jimin...".

"humh...".

Mereka berdua terdiam sesaat sebelum akhirnya jungkook kembali berbicara padanya. "paman tidak tau mungkin semua hal yang kau lalui sulit , tapi maafkan paman , maafkan karena paman tidak pernah datang dan menjagamu dengan baik . maaf saat kau butuh paman , paman lari seperti pengecut . maafkan paman karena paman".

"jangan membahas apapun itu paman . ku mohon jangan membahas tentang hari itu . atau aku tidak akan pernah kuat seperti sebelumnya ". Jungkook tidak membuka matanya , mendengar dengan baik setiap perkataan jimin. "aku bertahan selama ini dengan bayangan mereka di bunuh , suara tembakan serta jeritan mereka masih ku dengar dengan baik . aku bertahan selama ini karena aku tau paman pasti akan kembali dan membalaskan perbuatan mereka selama ini ".

Jungkook memang tidak membuka mata , ketika setiap deret kalimat dari si pemuda di dengar dengan suara bergetar , jiminnya sangat kuat , tetapi tidak dengan jungkook . pria itu meneteskan air mata di sela matanya yang tertutup. , dan jimin menghapus air mata itu .

Tangan mungil dan lembut membelai rahang tegas jungkook , dia tidak juga membuka matanya terlalu takut mengungkapkan rasa sakit dalam dadanya .

"berhenti menyalahkan dirimu paman ... mereka semua pergi karena keputusan mereka sendiri . mereka yang memilih meninggalkan ku dan tidak ingin pergi bersamamu , berhenti menyalahkan dirimu sendiri .... Aku sungguh baik baik saja " .

"kau sungguh tidak merasakan sakit jimin? Sungguh tidak masalah ?".

Pria lebih dewasa itu merasakan ada air mata yang jatuh membasahi kedua pipinya , bukan dari air matanya tetapi air mata Jimin . Dia membuka mata memerhatikan bagaimana Jimin memandangi nya.

"Sejujurnya... Aku tidak mengerti apa yang kurasakan paman . Aku hidup seperti ini , selama ini aku baik baik saja . Aku harap paman juga seperti ku. Jangan merasa bersalah lagi . Jangan jadikan beban lagi ". Tangan Jimin mengusak rambut Jungkook lalu membelai dengan penuh kelembutan .

ahjussi mafia man✔️(jikook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang