[Cherry]

320 54 3
                                    

Waiting for You
Cherry's

Pulang dari bandara aku langsung pergi menemui ibuku di toko kaligrafinya. Sepertinya sedang ada pengunjung, mereka sedang berbicara dengan ibuku, jadi kuputuskan menunggu mereka keluar sementara aku pergi ke halaman samping toko kaligrafi ibuku.

Karena memang bentuk bangunan toko ini menyerupai rumah tradisional Jepang. Sebelum masuk ke pintu toko, ada jalan setapak yang dimulai dari gerbang setinggi dada orang dewasa mengarah ke teras toko, jadi sebelah kanan dan kiri jalan setapak itu ada taman kecil yang cukup asri.

Jika di lihat dari saat memasuki gerbang, sebelah kiri terdapat sebuah pohon sakura yang cukup rindang, tentu saja karena ini bukan musim semi jadi daun hijau lah yang memenuhi ranting-ranting pohon.

Lalu di sebelah kanan terdapat kolam ikan kecil yang berisi ikan-ikan koi. Sedangkan di pojok-pojok dekat tembok pembatas ada semak-semak.

Nah, aku pergi ke halaman kanan, memerhatikan ikan-ikan koi itu berenang kesana kemari, tanpa kusadari aku telah melamun hampir setengah jam lamanya, aku sadar saat ibuku menepuk pundak ku.

Kulihat sepertinya ia menghampiriku setelah mengantar pengunjung pergi.

"Kenapa tidak langsung masuk sayang?".

Aku tersenyum, "Tidak apa-apa, aku hanya takut mengganggu".

Ia balas tersenyum, "Kalau begitu ayo masuk, cuacanya sangat panas hari ini".

"Iya bu", aku mengikuti langkahnya memasuki toko, yang sebenarnya juga tempat les membuat kaligrafi.

"Apa yang membuatmu datang kemari Kaoru? Biasanya kau akan lebih memilih bermain di kamarmu, kau paling malas jika harus pergi ke toko ini" Ia bertanya setelah duduk dibelakang meja kerjanya.

Sedangkan aku sekarang duduk dihadapannya, memasang wajah serius, "Aku ingin belajar membuat kaligrafi juga".

Ia terlihat terkejut, kemudian tertawa kecil. "Kenapa sayang? Kau sudah bisa melakukannya sejak dirimu masih belum menginjak sekolah dasar bukan?".

"Iya tapi... Menurutku masih kurang bagus... Aku ingin bisa membuatnya sebagus dirimu bu, aku akan melanjutkan toko ini jika kau mau". Aku menunduk dengan wajah cemberut, jujur sekarang aku terlihat seperti anak yang merajuk pada ibunya.

Dan atas ucapanku tadi dirinya semakin terkejut, berusaha menahan tawanya, "Wahh... Ibu sangat terkejut kau mengatakan itu sayang, padahal dulu kau menolak mentah-mentah untuk melanjutkan toko ini".

" Iya makanya aku menawarkan diri... Aku juga ingin ibu mengajariku... Itu... Emm... Anu..." Aku ragu untuk mengatakannya.

"Apa sayang? Ibu bersedia selama ibu sanggup" Ia tersenyum sangat lembut, siapapun akan terpesona akan kecantikannya, dan pasti tidak akan ada yang percaya umurnya hampir setengah abad. Yang hebatnya Kaoru juga menuruni paras cantiknya itu.

"Aku malu mengatakannya disini, akan ku sampaikan saat kita di rumah saja". Aku tahu sekarang wajahku sedang memerah, dan sepertinya ibuku memahami itu, jadi ia tidak bertanya lebih lanjut.

"Baik, kalau ingin mulai pembelajarannya, ganti pakaianmu dengan yukata di ruang ganti"

"Iya bu" Aku bergegas bangkit dari dudukku dan pergi ke ruangan ganti.

Hari itu ku habiskan dengan belajar kaligrafi sembari menunggu kabar dari Kojiro, tapi menjelang malam ia tak kunjung mengirimkan pesan. Mungkin ia masih di pesawat, jadi yasudah, aku tinggal pergi tidur saja, tidak lupa mematikan daya ponselku.

Keesokan paginya saat ku nyalakan kembali daya ponselku, aku menerima beberapa panggilan tak terjawab serta pesan dari Kojiro yang mengatakan kalau ia sudah tiba dengan selamat. Tak lupa permintaan maaf yang mengatakan kalau ia lupa perbedaan jam Italia dengan Jepang makanya ia meneleponku yang terkesan tidak tahu waktu.

Aku tersenyum membacanya, mungkin sekarang ia yang sedang istirahat, jadi ku balas dengan pesan seadanya, hanya untuk memberikan semangat.

Sementara aku pergi turun ke bawah menemui ibuku, aku sudah menyampaikan permintaanku padanya semalam, aku ingin ia mengajariku bagaimana menjadi istri yang baik.

Oke, terdengar berlebihan memang, tapi tidak ada salahnya kan mencoba sesuatu yang akan berguna dimasa yang akan datang. Aku hanya ingin memantaskan diri untuk Kojiro, kalau pun nanti bukan Kojiro, setidaknya aku sudah pernah berusaha.




______________________________

Udahlah Re gatau mau nyampein apa
Udah keseringan ngomong sesuatu tapi gak kesampaian

Btw
selamat hari raya idul fitri bagi yang merayakan yak!
(Maaf telat banget ngucapinnya)

Oke, see ya next chapt!


Re,
9 Mei 2022

Waiting for YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang