Bab 1

4 1 0
                                    

Siang menjelang sore d sebuah ruang supermarket. Seorang gadis cantik dengan tangan kirinya menjinjing keranjang plastik warna merah yg memang sudah di sediakan oleh pihak supermarket, dan sudah terisi beberapa barang. Gadis itu melangkah menyusuri rak rak barang yg ada di depannya dengan mata yg terfokus kepada isi rak tersebut. Tampaknya gadis itu sedang berusaha mencari barang lainnya yang dia butuh kan.

Pada saat yg bersamaan, dari arah yg berlawanan seorang pria tampan bermata sipit, sedang melakukan hal yg sama.

Semakin lama tanpa keduanya sadari, mereka pun semakin bertambah dekat. Dan akhirnya kerena sama sama tidak menyadari kehadiran satu sama lain, mereka pun bertabrakan.

"Auh..." Pekik gadis cantik itu kaget saat tubuh nya secara tidak sengaja menabrak seseorang di depannya. Tas belanjaan di tangan gadis jatuh ke bawah dan membuat semua belanjaan nya berserakan.

Keduanya saling pandang dan untuk beberapa saat mereka sama-sama terpaku dengan bibir terbungkam rapat. Meski begitu, dalam hati masing-masing mangagumkan ketampanan dan kecantikan yg ada di depan mereka.

Begitu sadar kalau barang belanjaan nya berserakan gadis cantik itu bergegas berjongkok untuk memunguti barang-barang belanjaannya. Bagai terhipnotis, pria tampan bermata sipit itu pun tak tinggal diam, turut berjongkok dan membantu sang gadis memunguti barang belanjaannya.

Satu demi satu mereka punguti barang-barang itu dari lantai, dengan sesekali mata keduanya saling pandang. Namun tak sepatah katapun yang terucap dari bibir keduanya. Tanpa sengaja pandangan keduanya bertemu. Dan gadis cantik itu segera menundukkan kepalanya, seakan tak mau beradu pandang dengan tatapan mata tajam milik pria itu.

Ketika hanya satu barang yg tertinggal, keduanya sama-sama bermaksud mengambil barang itu, sehingga tangan keduanya pun saling bersentuhan satu sama lain.

Gadis itu terperangah, memandang ke wajah tampan si pemuda. Begitu juga sebaliknya, pemuda itu yang memang dari tadi senantiasa memandang dengan penuh rasa kagum ke wajah si Gadis,  balas memandang ke wajah si gadis. Sehingga membuat gadis cantik itu kembali menundukkan kepalanya.

"Maaf" ucap cowok tampan itu seraya menarik kembali tangannya.

"Tidak apa-apa" balas si gadis.

"Aku benar-benar bersalah, telah menabrakmu. Aku tidak memperhatikan jalan ku.."

"Sama-sama, aku juga tidak memperhatikan jalanku"

"Kamu mau memaafkan ku kan?" Tanya cowok itu dengan wajah menunjukkan kesungguhan kalau dia benar-benar merasa bersalah atas apa yg baru saja terjadi.

"Kita sama-sama bersalah kok. Jadi mas ngak perlu merasa bersalah"

Kemudian mereka berdiri secara bersamaan. Dan suasana canggung meliputi mereka. Sampai akhirnya si cowok membuka suara.

"Namaku Arthur" Arthur mempernalkan dirinya dan mengulurkan tangannya ke arah si gadis cantik yang, dengan agak ragu dan malu gadis itu menyambut uluran tangan Arthur.

"Alana..." Gadis itu menyebutkan namanya

"Alana?" Tanya Arthur.

"Ya" jawab gadis itu

"Cuma itu?" Tanya Arthur kembali

"Alana Anastasya" jawab sang gadis

"Nama yang cantik" Puji Arthur dan berhasil membuat Alana tersipu malu dan menundukkan kepalanya.

"Kamu sedang belanja?" Tanya Arthur. Yang di anggap Alana sebagai pertanyaan bodoh. Sudah jelas dia melihat Alana sedang  menenteng tas belanja yang berisi barang-barang belanjaan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sacred LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang