"Apapun"
...Cho Hana
Setelah dia mengatakan nya aku langsung berbalik dan melanjutkan kegiatan ku, menaruh kantung teh jasmin kedalam teko kecil berisi air panas, lalu memasukan 3 butir gula batu bersamaan dengan mengaduk nya pelan.
Aku meletakkan teko dan 2 cangkir teh ke atas nampan, cuaca hari ini cukup dingin, padahal pagi tadi sangat cerah, jadi aku rasa menyajikan teh hangat sangat cocok
Aku berbalik membawa nampan dengan teko dan cangkir diatasnya, laki-laki tinggi yang tadi bersandar di kulkas mulai mengikuti ku dari belakang, aku menaruh nampan di atas meja dan kembali ke kitchen untuk mengambil beberapa camilan
Laki-laki yang tadi mengikuti ku ke sana dan kemari sekarang sudah duduk di atas sofa abu-abu yang sangat empuk, milikku
Laki-laki itu menarik lengan kemejanya sedikit ke atas memperlihatkan urat urat lengan dan kulit putih nya. Aku sempat terpana saat dia melakukan hal barusan tapi secepatnya aku mengembalikan kesadaran ku
Laki-laki yang notabene nya adalah atasku, sekarang sedang berada diruangan yang sama denganku, hanya berdua, dengan dia yang menggunakan pakain formal yang sudah tak tertata rapih seperti tadi pagi, tolong tetap jaga akal sehat ku, tuhan
Aku duduk di sofa single tak jauh dari tempat Jeon Wonwoo berada,
"Aku hanya menyajikan ini, karna aku belum masak apa-apa" Ucapku basa basi
"Tak masalah, lagipula aku bilang apapun kan tadi"
Aku menuangkan teh dari teko ke dalam cangkir milik Jeon Wonwoo lalu cangkir milikku, setelahnya aku memberikan cangkir itu pada Wonwoo dan segera di terima olehnya
Kami berdua bersamaan saat akan meniup cangkir berisi teh hangat itu, aku melirik Wonwoo dari balik cangkir, Laki-laki dengan kulit yang seputih salju itu membuatku beberapa kali kehilangan fokus, kenapa? Entahlah aku pun tidak tahu
Aku melihat segala pergerakan nya, dari mulai meniup cangkir berisi teh lalu saat dia menyeruput teh hangat itu dan saat tangan nya beberapa kali sedikit menggoyangkan cangkir.
Aku baru sadar dia menggunakan jam di tangan kiri nya dan cincin berwarna silver di jari telunjuk sebelah kanan
Jari jarinya yang lentik dan panjang membuat pikiranku sedikit berpikir jauh,
"Apa yang sedang kau pandang?" Suara bas khas milik Jeon Wonwoo menginterupsi ku
"Ah tidak ada" Sial, aku gelagapan sekarang
Saat aku meletakan cangkir Jeon Wonwoo terlihat sedang menatapku, aku menyadarinya karena aku sempat melirik dari balik rambut ku yang sedikit terurai ke depan
Ruangan yang biasanya tidak canggung saat aku sedang sendiri bahkan saat sedang bersama Mingyu, sekarang mendadak jadi sangat canggung jika hanya ada aku dan Jeon Wonwoo
Aku bisa mendengar suara deru nafasnya bahkan nafasku sendiri
"Manis" Ucap nya, suara yang ia keluarkan tadi sangat rendah "Teh nya manis" Sambung nya
Aku menatap kearahnya yang sudah lebih dulu menatap ke arahku
Ruang tamu apartemen ku jika malam menggunakan lampu yang sedikit redup dan hanya dibantu oleh cahaya dari luar jendela kaca yang sangat besar membuat wajah Jeon Wonwoo terlihat sangat berbeda, rambut hitam yang sedikit memperlihatkan kening dan rahang tegas miliknya membuat akal sehat ku sedikit berkurang
Aku menelan ludah ku sendiri dan beberapa kali mengedip
Wonwoo tersenyum tipis kearahku dan melepas jam tangan yang ia gunakan tadi