9,5📍📸

1 1 1
                                    

Aku tau aku bukan anak dari keluarga yang berada akan tetapi aku selalu menyangkal tentang fakta itu dari semua semua orang termasuk diriku sendiri yang menyebabkan hati ini menjadi sekeras batu. Hari ini hal yang aku hindari terjadi, semakin besarnya diriku semakin bertambahnya umurku keinginan Tahuan ku dan rasa ingin mencoba semakin menjadi seperti dalam bidang fashion. Saat aku melihat orang lain disaat aku melihat temanku dan semua orang disekitaran kadang aku merasa iri akan hal itu, menurutmu apakah itu wajar dalam diri ini? Mereka bisa mewujudkan apa yang di inginkan, tetapi seharusnya aku sadar siapa diriku. Masih beruntung aku hidup sampai sekarang walau dalam kehidupan yang hanya pas-pasan akan tetapi aku memiliki keluarga yang harmonis dan bisa dibilang bahagia dengan kesederhanaan kami tetapi sepertinya aku kurang mensyukuri akan nikmat itu. Diluar sana masih banyak orang yang tidak lebih beruntung dariku, aku memiliki seorang ibu yang amat sabar tetapi tegas dalam mendidik anak-anak nya walaupun kadang ada nada kejengkelan dalam nada bicaranya karena kelakuanku sendiri, aku punya seorang ayah yang sangat pengertian dan perhatian walaupun kadang sering ku buat marah dia tetap menyayangi ku terkecuali memang aku sudah melewati batas dan aku juga memiliki seorang kakak yang julid dan judes ku menyebutnya, akan tetapi dibalik itu semua dia adalah orang yang amat perhatian kepadaku dia masih memikirkan masa depan ku walaupun aku sudah membuatnya marah sepertinya dia berharap agar kehidupan ku kedepanya tidak seperti yang dia rasakan akan kerasnya hidup di dunia ini. Siapa orang yang tidak senang saat melihat orang yang disayang menjadi orang yang berguna dan berjaya dimasa depan? Tetapi kenapa aku tidak pernah melakukan apa yang dia bilang. Padahal dirinya hidup lebih lama dariku akan tetapi aku tidak pernah mendengarkannya
Disaat ibuku berusaha mencari uang kesana kemari hanya untuk sesuap nasi
Disaat ayahku bekerja dari pagi hingga petang hanya untuk menutupi kekurangan dalam kehidupan kami
Disaat kakakku mencari rezeki untuk keluarga nya
Akan tetapi disaat itu pula aku hanya memikirkan tentang diriku sendiri, bagaimana caranya menghilangkan rasa iri dengki dalam hati dan menutupi semua fakta tentang kehidupan sehari-hari dari banyak orang hanya karna malu dan takut dianggap sebelah mata oleh mereka semua, aku hanya memikirkan bagaimana caranya agar aku bisa mengikuti hal-hal yang dilakukan teman-teman dan orang disekitarku tanpa memahami sebab dan akibat yang akan terjadi dalam kehidupan ini.

Bye kalau mau hujat juga boleh, disini emang salahku karena nggak punya otak buat mikir🧠🧠
Tapi kalau mau ngasih nasehat juga nggak papa aku malah ngucapin terimakasih buat kalian semua

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MEMPERSULIT HIDUPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang