✅SI BUCIN BADBOY (MIYA ATSUMU X READERS) {END}

1. Introduction

Selamat datang di kelas hutan rimba✨

Happy Reading!

•••

Semua siswa pun tahu bahwa jam istirahat merupakan waktu dimana sekolah menjadi sangat berisik. Apalagi di AKADEMI FURUDATE terdapat salah satu kelas yang sangat ajaib. Kelas yang di isi oleh murid-murid yang dominan bobrok daripada berprestasi, di tambah lagi wali kelas mereka yang juga sama bobroknya.

Seperti saat ini, wali kelas mereka Pak Ukai, menggunakan waktu istirahat mereka untuk membahas tentang festival budaya yang akan diadakan sebulan lagi.

"Paaakkk! Kita ini lapaarrr! Kenapa malah make waktu istirahat sih?! Jam bapak kan bisa!" protes pria berjambul kuning yang duduk di pojok belakang.

"Diem kamu, jamet! Gak usah berisik! duduk, diem dan dengarkan. Gak lama ini." tukas Pak Ukai membuat pria yang dipanggil jamet bernama Miya Atsumu itu mencibir kesal sembari mendudukkan dirinya.

"Cepetan dong, pak! Saya lapar nih!" seru siswi lain yang duduk paling depan pojok kanan.

Pak Ukai menatapnya tajam, "Gak Atsumu, gak (Name), kalian berdua ini gak sabaran banget. Jangan-jangan beneran jodoh nih?!"

"AHAHAHAHAHAH BENEERR PAAKKK!"

"CIIEEE...CIEEE..."

"ADUH ADUH...KAPAL GUE AKHIRNYA BERLAYAR! ADA YANG MAU IKUTAN NAIK GAAKK?!"

"GUEEE GUEEE!"

"GUEEE IKUUTTT! GUE JADI NAHKODA NYA!"

"Jangan! Kalo Bokuto yang jadi nahkodanya, kapalnya auto tenggelam."

"HEYY OIKAWAAA! LO MAU GUE PUKUL HAH?!"

"Aamiin, Pak! Aamiin!" seruan dari Atsumu membuat mereka auto mempusatkan perhatian pada pria berjambul kuning itu. Lalu kemudian mereka berseru heboh mendukung keduanya.

(Name) hanya diam tak menanggapi serius, sudah jalan empat tahun sejak mereka SMP, jadi wajar-wajar aja. (Name) juga tahu kalo itu gak serius, Atsumu kan banyak ceweknya.

"Ck! Diem! Diem! Mau segera istirahat gak?!"

"MAU PAAKK!"

"Ya makanya, diem!"

"Lah, si bapak tadi yang ngancem."

"Sssttttt!"

Atsumu mengatupkan mulutnya saat (Name) menoleh padanya dengan wajah sangar. Bukannya takut, Atsumu malah cengar-cengir tak jelas, biasalah bucin.

"Dasar setres." tutur pria berjambul abu-abu yang wajahnya sangat mirip dengan Atsumu, hanya saja kepribadiannya sedikit berbeda.

Atsumu menoleh yang wajahnya langsung berubah tiga ratus enam puluh derajat.

"Sewot aja setan."

"Gue kembaran lo, kampret. Kalo gue setan, berarti Lo juga setan."

Atsumu terdiam sejenak, memandang Osamu--pria berjambul abu-abu itu dengan heran.

"Anda siapa yah? Apa kita kenal?"

Plak!

"WOY! LO BERDUA KALO MAU BERANTEM JANGAN DI SINI! ENTAR AJA DI RUMAH PAKE GOLOK BIAR LEBIH SERU!" teriak Pak Ukai sangat kesal. Anak-anak tertawa mendengar penuturan wali kelas mereka itu.

Osamu langsung mendengus dan menjauhkan diri dari setan yang sialnya adalah kembarannya.

"Oke, jadi sebulan lagi festival budaya. Kelas kita harus kompak kali ini, jangan kayak acara sebelumnya! Hadeh... heran bapak sama kalian."