Sahabatan berdua tu emang paling enak. Ga akan ada yang merasa sendiri. Apalagi jika sahabatmu itu sefrekuensi, behh belum ngomong baru liat-liatan aja udah ketawa.
Namun bagaimana jika sahabatan berdua itu ditambah seorang personil lagi. Apakah persahabatan berdua itu tetap awet, ataukah kita harus segera menerka-nerka siapa yang akan sendiri terus?
Semua berawal diawal musim semi itu. Daunan hijau dengan bunga bermekaran menjadi background saat dua orang pria lewat.
Yang berkulit putih mengenakan masker sedangkan yang berkulit kecoklatan bahkan tidak mengenakan seragamnya dengan baik.
"lemah banget, kehujanan dikit doang udah sakit" Ejek pria berkulit coklat.
"gue kan udah bilang.. ah udahlah dah lewat juga" Jawab pria berkulit putih.
Mata Mingyu membola. Wah untuk pertama kalinya seorang Minghao menyerah.
"mending lu sakit aja terus, adem hidup gue" Ejek Mingyu.
"diem lu" Kesel Minghao.Mereka tiba di kelas. Seorang pria berhidung lancip mendekat.
"hao tumben lu tertutup hahaha" Ejek pria berhidung lancip.
Minghao menatap tajam.
"dia sakit, jangan ganggu kyeom. dia serem kalau marah" Mingyu bukannya ngebela malah ngejek balik.
"ya gue kehujanan juga karna lu" Sinis Minghao.
Mingyu mentoel dagu Minghao sambil senyum menggoda.
"maaf sayang" Goda Mingyu.
Plakkkk.. Sedetik kemudian Mingyu memegangi kepalanya.
"iyee maaf sayang" Ejek Mingyu lagi.
"anjing.. Lu mau lagi" teriak Minghao.
Mingyu letakin tangannya halangi wajah.
"iye hao ampunnn"Mereja bertiga asik cerita-cerita. Udah bel tapi anak-anak masih ribut sana sini. Bahkan saat guru masuk mereka masih asik cerita.
Saat melihat sosok dibelakang gurunya barulah mereka terdiam. Mereka segera kembali ke tempat masing-masing.
Sosok dibalik guru itu terlihat indah dengan rambut cokelat sepanjang pinggang dengan kulit seputih susu.
"Semuanya, kita kedatangan murid baru. Silahkan perkenalkan diri" ucap guru itu.
"Halo semuanya" Senyum dan suaranya bahkan semanis gula.
Baru halo udah heboh tu kelas. Anak-anak cowok pada ribut."Anak-anak tenang!" teriak guru.
"Saya Irene. Salam kenal" Ucap murid baru itu. sekelas jawab kompak. "hai irene~" ia bernada ya ges.
"nama lengkapnya dong!" teriak cowok paling ujung. Sekelas auto heboh.
"Bae Joo Hyun"
"kamu asal mana sih" Ini Mingyu yang tanya. Sekelas auto balik liatin Mingyu. Terutama pria disebelahnya, Minghao.
Minghao sama Mingyu itu bukan hanya terkenal ganteng. Tapi kedekatan mereka tu memang ga bisa ada yang masuk. Mereka bahkan tidak tertarik dengan orang lain dan hanya terjebak dalam dunia mereka. Tapi kini Mingyu malah membuat sekelas terheran-heran.
"Aku dari Bogor" Jawab Irene.
"Ahh aku salah ternyata" Jawaban Mingyu membuat sekelas makin hening.
"salah apa?" Tanya Irene.
"Aku pikir kamu dari kayangan"
"buahahahahahha" Minghao tertawa seketika, tak lama sekelas ikut tertawa terbahak-bahak. ialah ini momen langka. Seorang Mingyu merayu gadis.Guru menenangkan kelas sebelum kelas semakin hancur. Irene dipersilahkan duduk. Kebetulan sekali kursi yang kosong tepat didepan Mingyu.
Guru selalu menyuruh Mingyu maju mengisi tempat yang kosong tapi selalu dia abaikan dan memilih duduk disamping Minghao.
Tapi untuk pertama kalinya dia begitu tertarik dengan kursi itu. Bukan kursinya, lebih tepatnya seorang bidadari yang duduk diatasnya.
Tak bohong. Mingyu tidak bisa fokus selama kelas. Tatapannya selalu mengarah pada wanita didepannya. Tapi dia tidak sendiri. Pria-pria lain di kelas juga melakukan hal yang sama. Rupanya banyak yang harus dia kalahkan untuk memenangkan hati Tuan Putri.
•_•
KAMU SEDANG MEMBACA
KUBUS || GyuHao
RomanceModerator mulai membaca kisah.. Para pemeran telah bersiap dibalik panggung.. Cahaya dalam ruangan itu diredupkan.. Mingyu : "Jangan berani ambil Shinta dari Parka, sekalipun lo Arya, gue bakal mukul lo sampai mati" Minghao : "Bagaimana jika selama...