"Aku Ditakdirkan Untukmu"(Kim Taehyung){END}.

Part 44(Fake smile)

Susana terlihat canggung antara Taehyung dan Suzy, hanya mereka berdua yang tak mengeluarkan suara sekedar untuk menyapa satu sama lain.
Entah apa yang Taehyung pikirkan tentang perjodohan ini, tak pernah terbesit jika Suzy lah yang istrinya pilih untuk menjadi pengantin nya.

"Maaf ayah ibu bibi...saya ingin bicara berdua dengan Yuna sebentar, kami akan segera kembali."Taehyung berdiri dari kursinya dan memberi kode kepada Yuna untuk mengikuti nya.

"Ahh i-iya..."Yuna segera mengikuti langkah Taehyung pergi, meskipun ia sedikit bingung dan penasaran apa yang ingin Taehyung bicarakan.

"Apa yang akan Presdir Kim bicarakan pada Yuna, apa dia ingin membatalkan rencana pernikahan ini."batin Suzy, ia pun terlihat gelisah memandang kepergian mereka berdua.

"Kalau begitu mari kita pindah ke ruang tengah...kita bisa membicarakan urusan kita dengan lebih santai."ucap Ny Taehee 

Taehyung meraih lengan Yuna sembari terus berjalan menuju taman belakang, ia tak menoleh sedikitpun kearah istrinya yang berusaha mengimbangi langkah kakinya. Yuna menahan sakit di lengannya karena Taehyung menggenggamnya erat, ia hanya bisa pasrah. Ia tak protes sekalipun karena tau Taehyung tidak sedang baik-baik saja.

"Kenapa harus dia."ucap Taehyung menekankan suaranya, ia menatap Yuna tajam.

"A-apa maksud mu Tae?"balas Yuna yang masih kesakitan karena Taehyung masih belum melepaskan genggamannya.

"Suzy...aku bersedia menikahi siapapun wanita yang kau pilih tapi selain dia."

"Memang kenapa kalau Suzy, kita sudah mengenal baik dia... bukankah lebih baik, seharusnya ini bukan jadi masalah eoh."

"Aku tidak akan menikahi nya...kau cari wanita lain atau aku tidak akan mau menikah lagi."

"Tae kau sudah berjanji padaku...kau akan setuju asalkan wanita itu pilihan ku."
"Apa kau mau mengingkari janjimu."

"Aku akan melakukan nya, asal wanita itu bukan Suzy!"tanpa sadar Taehyung berteriak, Yuna yang terkejut pun matanya mulai berkaca-kaca karena ini kali pertama Taehyung meninggikan suara padanya.
"M-maaf aku tidak bermaksud..."Taehyung tersadar akan tindakan nya.

"Sebenarnya apa yang kau sembunyikan dariku Tae...aku sering memperhatikan kalian berdua, ada yang berbeda dari tatapan Suzy padamu."
Taehyung menarik nafas dalam-dalam sebelum ia berbicara.

"Suzy...dia pernah menyatakan perasaannya padaku."ucap Taehyung mengalihkan pandangannya.

"A-apa?"
"Kapan?"Yuna sedikit mengerutkan keningnya.

"Saat kau masih koma, dia tidak tau jika aku sudah menikah..."

"Benarkah?"

"Begitu tau aku sudah menikah, dia menemui ku untuk mengakhiri perasaannya padaku."

"Kalau begitu aku tidak salah pilih kan...dia wanita baik-baik, aku yakin dia bisa membuatmu bahagia Tae."

"Apa?"
"Kau bisa berbicara seperti itu, apa kau tidak merasakan cemburu sedikit pun."

"Dia tidak berniat merebutmu dariku...lalu haruskah aku marah atau cemburu."
"Aku sudah yakin dengan pilihan ku Tae, dia yang terbaik untukmu."
"Aku rasa sudah tidak ada lagi yang harus kita bicarakan, lebih baik kita segera kembali."Yuna berjalan pergi mendahului Taehyung.

"Yuna...aaaarrrhhhhgggg!!!"teriak Taehyung frustasi.

*

"Mereka tampak bahagia... mungkin jika aku tidak ada, tidak akan ada bedanya untuk mereka."ucap Yuna dibalik dinding menatap kedua mertuanya sedang bersenda gurau dengan Suzy juga ibunya.
"Yuna kau tidak boleh sedih...ini untuk kebahagiaan Taehyung juga ayah dan ibu."akhirnya Yuna berjalan menghampiri mereka, tak lama kemudian Taehyung menyusul.