"Dad"
"Hm"
"Can you teach me how to fight?"
Johnny mengangkat sebelah alisnya mendengar tuturan yang Mark ucapkan.
"You sure?" Tanya Johnny memastikan.
"Yec, eh aduh YES DADDY" Mark menutup mulutnya ketika kata-kata cadelnya kembali keluar dengan tidak tepat waktu dan dengan cepat membenarkan kata yang di maksudkannya.
Hampir, hampir saja Johnny kelepasan tertawa. Johnny tau jika ucapan Mark sebenarnya serius tetapi untuk saat ini Johnny belum bisa untuk menerapkan pelajaran keras pada Mark.
"Daddy can teach you. But, if you're already 7 little boy."
Mark menundukkan kepalanya sedih. Tangannya memainkan ujung sweater yang di pakainya untuk menahan air mata yang tiba-tiba sudah menggenang di matanya.
"T-tapi... Magu mau lindungin Nono sama papa, dad" gumam Mark pelan yang masih cukup terdengar di telinga Johnny.
"Come here little boy." Mark yang melihat Daddy nya melebarkan kedua tangannya segera menghampirinya dan memanjat naik ke pangkuan Johnny.
"Daddy akan mengajari mu ketika umurmu tepat yang ke 7 tahun. Jadi, nikmati masa kanak-kanakmu untuk saat ini little boy."
"Hiks promise?" Mark mengacungkan jari kelingkingnya di depan Johnny seperti yang biasa Mark lakukan pada Papanya.
"Hm promise." Johnny pun mengaitkan jari kelingkingnya. "Go get your lunch little boy" ucap Johnny lagi sambil mengusak kepala Mark yang langsung di angguki dengan semangat oleh Mark.
Mark pun segera turun dari pangkuan Johnny dan berlari menuju keluar pintu. "Byee Daddyy"
Johnny menatap pintu ruangannya yang sudah kembali tertutup. Entah kenapa setiap di dekat Mark jiwa seorang ayahnya akan muncul begitu saja. Berbeda ketika berada di dekat Jaehyun. Johnny akan sangat tenang di dekat Jaehyun.
Benar adanya jika hanya Jaehyun dan Mark yang bisa meluluhkan hati dingin Johnny saat ini. Jika orang lain bersikap manja dan cengeng seperti kedua orang tersebut, bukan rasa gemas melainkan jijik yang Johnny rasakan. Tanpa segan akan Johnny jadikan mainannya di ruang penyiksaan jika perlu.
Membicarakan Jaehyun, Johnny jadi ingin bertemu dengannya.
Dengan langkah tegapnya Johnny pun akhirnya meninggalkan ruangannya untuk mencari Jaehyun.
Seperti biasa orang-orang di mansion mewahnya akan langsung dengan sopan membungkukkan badannya untuk menyapa sang Boss yang tidak di hiraukan oleh Johnny yang masih mengedarkan pandangannya untuk mencari Jaehyun.Johnny melangkahkan kakinya untuk memasuki kamarnya. "Jae?"
BRUKK
"Aaakhhh"
Suara jatuh di kamar mandi kamar Johnny cukup membuat Johnny kembali melangkahkan kakinya dengan cepat untuk menghampiri Jaehyun yang Johnny kira terjatuh di kamar mandi.
BRAKK
Johnny membuka pintu kamar mandi yang untungnya tidak di kunci oleh Jaehyun.
"Jae, you righ—" belum selesai Johnny menyelesaikan kata-katanya, Johnny dengan susah payah menelan kembali ludahnya.Posisi Jaehyun saat ini benar-benar sangat menggoda bagi Johnny. Entah keberuntungan atau kesialan karena bisa melihat tubuh putih polos yang mulus milik Jaehyun dan jangan lupakan posisi Jaehyun yang terduduk di lantai dengan kedua kaki yang mengangkang menghadap Johnny.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIREFLIES
Fanfiction⚠️PLEASE BANGET JANGAN BACA KALO GAK SUKA!⚠️ Aku cuma penulis abal-abal yang baru mulai nyoba nulis di wp. Siapa yang tidak tau Johnny sang ketua port mafia yang paling sadis di dunia gelap? Tentu, semua orang yang berada di dunia gelap itupun tau b...