"kamu suka disini?"
Pertanyaan taehyung beberapa menit yang lalu tak Jungkook anggap sama sekali. Dirinya terlalu fokus menikmati sentuhan dan cumbuan sang dominan. Dari awal permainan taehyung sudah membuat jungkook terbuai. Tak cukup sekali, tapi berkali-kali.
Kecupan panjang taehyung berikan sebagai pertanda kalau permainannya akan segera berakhir. Mata taehyung menatap lekat wajah merah merona milik Jungkook, sangat memesona dan amat sangat menggoda. Rasanya berat sekali mengakhiri kenikmatan yang baru saja ia lakukan.
Taehyung sudah bersiap untuk segala kemungkinan, seperti kemurkaan jungkook, tamparan atau tendangan mungkin. Namun, taehyung dibuat tersentak saat Jungkook malah menariknya semakin mendekat. Dirinya justru bertanya-tanya apa yang membuat Jungkook menariknya semakin mendekat?.
"Kamu udah memulai, harus diselesaikan!" Desis Jungkook dengan penuh perintah. Jujur saja Jungkook merasa kecewa karena taehyung sering kali memainkan trik tarik ulur yang mana hal itu justru membuat Jungkook merasa dipermainkan.
Taehyung mengerjap kaget. Kepalanya masih mencerna baik-baik jungkook. Dadanya sudah terlanjur bergemuruh, taehyung hanya takut kalau dia salah menangkap maksud Jungkook. Kalau dari pengamatan nya saat ini, Jungkook tampak menerima tindakannya barusan. Namun, taehyung Belum sepenuhnya yakin karena Jungkook selama ini membentengi diri agar taehyung sulit untuk menjangkaunya.
Jungkook memejamkan matanya sebentar, kemudian terbuka lagi untuk beradu tatap dengan taehyung. Tangan jungkook mulai bekerja sesuai instingnya. Setelah sekian lama tak tersentuh , jungkook kembali menginginkannya. Hanya taehyung, Hanya laki-laki itu seorang yang dapat membangkitkan nya.
"Jungkook, please.." taehyung menggeram tertahan.
"Tangan kamu...""Apa? Memangnya aku kenapa?" Mata jungkook menyipit tajam. Dari nada suaranya terbesit kekecewaan pada taehyung. "Kamu egois! Kamu yang memulai dan kamu juga yang berhenti. Kamu nggak pernah peduli dengan orang lain!".
"Jungkook, stop!" Taehyung mendongak keatas. Napasnya memburu ketika tangan Jungkook hampir menyentuh perut bawahnya.
"Kamu anggap aku apa, Tae?" Lirih jungkook. "Dulu kamu pergi setelah puas menikmati tubuh aku. Sekarang kamu pun berencana kabur setelah mencium aku? Apa aku semurah itu Dimata kamu?"
Taehyung menggeleng cepat. Tak sedikitpun dia berpikiran buruk mengenai jungkook apalagi memandang rendah pemuda manis itu. Baginya, jungkook itu adalah segalanya bentuk kesempurnaan yang dia inginkan. Cukup jungkook dan hanya jungkook. Taehyung tak menginginkan yang lain.
"Kamu pemain yang luar biasa," desis Jungkook dengan satu kali dorongan.
Taehyung mundur dia langkah. Untuk saat ini taehyung memberikan jarak agar jungkook bisa bernapas dengan lega. Taehyung tak mau salah langkah, karena pastinya tindakan itu akan menyakiti Jungkook untuk yang kesekian kalinya.
"Kamu laki-laki ya___"
"Jungkook, cukup!. Aku nggak pernah berpikiran buruk tentang kamu. Sedetikpun nggak pernah! Kamu selalu negative thinking , kamu bahkan selalu menyimpulkan semuanya sendirian."
"Aku bingung, taehyung! Kelakuan kamu...kamu ngedeketin aku lagi, dan sebenarnya apa tujuan kamu itu?".
"Aku sayang kamu, Jung".
"Pembohong!".
"Aku berhenti karena aku nggak mau ngerusak kamu lagi!" Taehyung mencengkeram erat bahu jungkook "aku takut hilang kontrol,Jung. Aku nggak mau menjadi laki-laki brengsek didepan kamu."
"Lalu, bagaimana kalau dibelakang aku? Apa kamu akan menjadi laki-laki yang baik hati?".
"Didepan atau pun dibelakang aku nggak mau jadi laki-laki brengsek! Aku sayang kamu, meskipun tiga tahun kita nggak pernah bertemu. Rasa sayang itu masih ada tanpa berkurang sedikitpun. Kamu salah kalau berpikir perasaan ku pupus begitu aja. Bahkan, setelah kita putus, setiap hari aku selalu ingat kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
My love
FanfictionPastikan dulu usia anda cukup.👉 Selama tiga tahun tak pernah bertemu, taehyung akui mantan kekasihnya telah berubah menjadi lelaki manis, cantik dan mempesona. Dulu hanya sebuah senyuman berhasil memperdaya taehyung, namun sekarang mendengar namany...