halaman pertama

26 2 0
                                    

9 maret 2001


Kerajaan Sapphire pagi ini, dihebohkan berita tentang ratu Wiranda yang akan segera melahirkan anak pertama yang telah lama dinanti.

Penampakan dimana raja Jayn menggendong ratu Wiranda yang sedang kesakitan sambil memegang perutnya dan membawa ratu Wiranda yang sedang hamil tua itu kedalam kamar membuat para pekerja yang ada di istana menghentikan pekerjaan sejenak untuk mencari tau apa yang terjadi. Dengan hati-hati, raja Jayn membawa tubuh ratu Wiranda kedalam mobil dan meminta supir pribadi istana untuk mengantarkan rumah sakit terdekat di sekitar kerajaan Sapphire. Awalnya raja berfikir untuk membawa ratu Wiranda menuju rumah sakit pusat dimana rumah sakit itu hanya dibangun khusus untuk keluarga bangsawan, tapi melihat wajah sang ratu yang memerah menahan sakit membuat raja Jayn memutuskan untuk menuju rumah sakit terdekat istana.

"Maaf raja, saya ingin bertanya sekali lagi. Apa anda yakin ingin membawa ratu ke rumah sakit umum biasa?" Tawarnya dengan hati hati.

Raja Jayn mengangguk tegas. "Iya, tolong segera mungkin untuk sampai disana. Wiranda sudah sangat kesakitan."

"Tapi raja bukankah rumah sakit pusat memiliki peralatan yang lebih lengkap, keadaan ratu Wiranda akan sangat terjamin jika kita membawa ratu kesana," ucap supir itu lagi.

Wiranda langsung meremas kencang tangan Jayn guna melampiaskan rasa sakitnya. "M-mas ss-ak-it..."

"A-ah a-aku gapapa kk-alo ga ah- dirumah sakit pusat, M-mas sakit..."

"Dengan ngebiarin Wiranda merasakan sakit? Lebih baik kerumah sakit umum," jawab sang raja dengan tegas.

Jika sudah begini, supir istana itu hanya bisa mengangguk. Ia akhirnya menaikkan kecepatan mobilnya menuju kerumah sakit terdekat, sesuai dengan perintah yang diberikan.

Setelah mereka sampai, sang raja langsung membawa Wiranda kedalam rumah sakit. Kedatangan mereka sempat membuat masyarakat biasa heboh dan membuat dokter beserta perawat yang sedang lewat terdiam, raja yang melihat itu tidak ambil pusing. Ia langsung menaruh tubuh Wiranda diatas bamgsal kosong dan menyadarkan dokter yang masih menatapnya dengan tatapan terkejut.

"Maaf kedatangan saya sempat membuat kalian terkejut, tapi saya meminta anda sebagai raja untuk menyelamatkan istri dan anak saya," ucap Jayn sambil menggenggam tangan Wiranda.

Sang dokter itu masih terdiam, ia masih tidak percaya bahwa raja akan datang dan meminta dia untuk menyelamatkan istri kesayangannya. Sampai akhirnya Wiranda berteriak, seketika dokter itu langsung mengangguk dan sadar.

"B-baik raja, saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu istri dan anak anda. Mari ikut kami," ucapnya. Dokter itu langsung manggil beberapa perawat danendorong bangsal Wiranda tersebut menuju ruang operas.

Satu jam dua jam berlalu, Jayn masih setia duduk dengan rasa khawatirnya menatap kedalam pintu ruang operasi berharap mendapat kabar dari dokter yang sedang menangani sang istri dan anaknya didalam. Ia kini mengepalkan kedua tangannya, berdoa meminta keselamatan pada tuhan untuk istrinya yang sedang bertaruh nyawa didalam ruang operasi.

"Tuhan, semoga ada kabar baik didalam untuk keduanya. Semoga mereka berdua keluar dari ruangan dalam keadaan selamat tanpa ada cacat dan kekurangan sedikitpun."

Sesaat setelah ia berdoa, pintu ruang operasi dibuka. Dokter yang tadi menangani sang istri berjalan menghampiri Jayn disusul oleh perawat yang membawa bayi didalam gendongannya.

Melihat itu, Jayn langsung berdiri. Ia menatap sang dokter dengan tatapan berharap bahwa sang istri akan baik-baik saja.

"Selamat raja, istri anda melahirkan anak perempuan yang cantik. Bayi ini sehat, tidak ada cacat sedikitpun," ucapnya sebelum Jayn sempat bertanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 11, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FelicityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang